"Kamu nggak tau seberapa pentingnya kamu buat hidup aku. Seberapa berpengaruhnya kamu buat aku. Aku harap masalah ini bisa selesai sekarang."
***
DANTE POV (Point Of View)
Sayang : Nggak! Apaan sih Dante, kamu berlebihan tau nggak!
Sayang : Jangan ke rumah aku malem-malem! Nggak enak juga sama keluarga aku!
Sayang : Aku curiga sama kamu, jangan-jangan kamu udah di depan rumah aku!?
Sayang : Jawab, Dante! Kamu di mana? Nggak di rumah aku kan?
Banyak lagi pesan yang di kirim pacar gue cuma gara-gara gue bilang kalau gue bakalan dateng ke rumah dia.
Nggak perlu dateng kali! Dari tadi juga gue udah ada di depan rumahnya dia, nggak tau kenapa gue nggak bisa tenang di rumah kalau dia masih marah sama gue.
Dia nggak mau balas chat gue, dia cuma read doang. Jadinya gue milih buat stay aja di depan rumah dia sampai dia keluar.
Dari gue jailin dia di motor dan nganterin dia pulang, gue nggak tenang mikirin dia.
Kalu misalkan dia mutusin gue gimana? Gue nggak mau dan nggak akan bisa Karena gue sayang dia.
Dan salah satu pun chat dari gue nggak ada yang di balas dia. Karena itu gue langsung aja tancep gas dari rumah ke rumah Kayla.
Dan dari situ gue cuma duduk di warung kopi depan rumahnya tanpa ada rencana buat masuk. Gue yakin Kayla nggak bakalan tau kalau gue ada di depan rumahnya.
Pas Kayla udah bales chat dari gue, dari situ pun gue mulai beraksi. Gue langsung masuk ke rumahnya setelah dapet izin dari pak satpam penjaga rumah.
***
Bel rumah Kayla berbunyi menandakan ada seseorang di luar sana yang menunggu untuk di bukakan pintu.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Jam dimana orang-lrang menghabiskan waktu untuk bersantai bersama keluarga di rumah.
Beda halnya dengan Dante, cowok itu masih berada di luar rumah dan sedang berusaha untuk mendapatkan maaf dari sang kekasih.
"Kakak! Bukain pintunya dongg, aku lagi males turun nih, Kak!" teriak Kayla pada Alvin yang berada di lantai dua, tepatnya di kamarnya.
"Apa!! Kakak nggak denger apa-apa, Kayla!!" sahut Alvin dengan suara keras dari kamarnya.
Kakaknya itu cowok atau cewek sih? Bagaimana bisa suaranya terdengar nyaring seperti perempuan?
"Dih, akibat punya kakak yang bego nya pake banget," gumam Kayla lalu berjalan keluar dari kamarnya ke pintu rumah.
Ia malas bicara dengan kakaknya yang bego dan tuli-nya pake banget, yang ada Kayla hanya akan membuang energinya secara sia-sia.
"Hai, Sayang!" Sapa si tamu setelah pemilik rumah membuka pintu untuknya.
"Ya tuhan!" Kayla tak percaya kalau ternyata pacarnya tidak main-main dengan ucapannya. Dante benar-benar datang mengunjunginya.
"Kenapa, sayang? Terkejut ya? Aku kan udah bilang kalau aku mau kesini. Gimana sih kamu. Lupa?" Ucap Dante seraya berjalan masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu.
"Eh, siapa nih? Ada tamu yah? Kok cowok? Hayoooo dia siapa? Kakak lapor mama ah!" celetuk seseorang yang baru turun dari arah tangga.
Alvin berniat menuju dapur tetapi terhenti karena mencium bau mencurigakan di antara cowok asing itu dengan adiknya Kayla.
Apalagi cowok itu bertamu di jam malam seperti ini, seketika senyum menggoda pun terbit di mulutnya, "Pacar kamu ya?" Goda Alvin.
"Eh eh eh, kakak! Jangan lapor mama! Dia bukan siapa-siapa aku kok, kak! Jangan bilang mama ya? Pleasee," ucap Kayla memohon dengan puppy eyes nya agar kakaknya itu luluh dan tidak melaporkannya.
"Dia pacar gue. Siapa lo?" Ucap seseorang dengan nada dingin dan datar. Sepertinya Dante tidak suka dengan kehadiran Alvin yang menurutnya mengganggu moment berduanya dengan Kayla.
"Kenalin gue Alvin. Kakaknya Kayla yang gantengnya gak bisa di kalahin siapapun," ucap Alvin dengan senyum sombong seraya mengulurkan tangannya.
"Dih, kakak nggak usah ngaco deh! Sana-sana tidur lagi! Ganggu tau nggak!" Gerutu Kayla dengan tangan yang sibuk mendorong-dorong Alvin agar kembali menuju kamar.
"Iya iya tau yang udah punya pacar! Terus mentang-mentang kakaknya jomblo, kakaknya di buang! Adik macam apa kamu ini?" sindir Alvin kemudian meninggalkan mereka menuju dapur untuk mengambil minuman dingin rasa jeruk.
Dari dulu sampai sekarang hanya minuman yang dapat menemaninya menonton, Entah itu di rumah maupun di bioskop.
Pertanyaannya, Kapan Alvin memiliki kekasih sehingga bisa menemaninya menonton? Itulah salah satu penyebab kesedihan dari seorang jomblo overdosis.
"Dante mending kamu pulang deh sekarang, mama sama papa untungnya nggak ada di rumah dan cuma ada abang aku. Aku nggak mau abang aku berpikiran yang enggak-enggak tentang kita," ucap Kayla setelah duduk tepat di samping pacarnya.
"Nggak! Pokoknya aku tetep mau selesain masalahnya sekarang! Aku nggak bisa marahan sama kamu lama-lama, sayang."
"Besok di sekolah kan bisa. Kenapa harus sekarang? Waktu masih banyak, Dante. Aku nggak suka cara kamu yang kayak gini."
"Mau nggak mau. Aku cuma mau jelasin sama kamu kalau aku tadi cuma bercanda, nggak ada maksud buat kamu marah, sayang."
"Iya iya aku ngerti. Tapi bisa kan kita omongin ini lagi besok? Otak aku lagi nggak bisa mikir banyak, Dante," mohon Kayla.
"Yaelah, lagi berantem nih cerita nya? Okee kakak doain cepet putus," celetuk Alvin santai sebelum berlari cepat menuju kamarnya setelah mendapat pelototan tajam dari sejoli itu.
"Dante, aku mohon pulang. Ini udah malem, gak baik cowok malam-malam di rumah cewek. Selesain ini besok aja ya, bye!" Ucap Kayla sambil berdiri lalu berjalan ke arah kamarnya bermaksud memberi kode pada Dante untuk segera pulang.
"Kayla, kamu nggak tau seberapa pentingnya kamu buat hidup aku. Seberapa berpengaruhnya kamu buat aku. Aku harap masalah ini bisa selesai sekarang," ucap Dante lirih sebelum beranjak keluar dari rumah Kayla.
***
Kamis, 26 Oktober 2017.
19.11 WITA.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Couple
Teen Fiction-END- #03 in Teen Fiction (Oct 9, 2018) #1 in Cerita Remaja (Dec 9, 2018) #2 in Cerita Remaja (March 29, 2018) Dia.. Dante Abraham. Si kakak kelas yang angkuh, sombong, dan dibenci oleh semua siswa laki-laki tetapi disukai oleh semua siswi perempua...