PART 23 •Hukuman di bioskop•

105K 5.2K 45
                                    

HAPPY READING :)
•••

Film yang akan mereka tonton sudah tayang sejak 15 menit lalu, dan Dante duduk sendirian di bioskop ini sambil menunggu pacarnya yang mesih memiliki urusan di toilet.

Dante sudah tidak sabar ingin menghukum Kayla, tentu saja hukuman yang telah di tunggu-tunggu sedari tadi saat mereka bermain kejar-kejaran.

Dia dan Kayla memilih duduk di kursi paling atas dan paling pojok, sehingga jika mereka melakukan apapun orang-orang tidak akan mengetahuinya ditambah kursi disebelah juga kosong.

Keadaan yang sangat mendukung, bukan? Seperti Dewa keberuntungan memihak Dante saat ini.

Dia melihat Kayla sudah mulai berjalan menuju Kursinya, dan dia dapat melihat wajah Kayla yang sepertinya gugup dan.. Ketakutan?

Apa yang dia takutkan?

"Sayang, wajah kamu kenapa? Kok pucat gitu?" tanya Dante khawatir saat melihat pacarnya seperti hantu, padahal sebelum ini dia baik-baik saja kok.

"Ihh, diem deh. Aku lagi kesel sama kamu! Itu yang buat aku pucat." ketus Kayla dengan tatapan mata sinis lalu duduk di bangku paling pojok yang di apit oleh tembok dan Dante.

"Loh kok kesel sama aku, yang? Apa lagi sih salah aku? Emang ya cowok itu selalu serba salah di mata cewek."

"Iya kamu emang serba salah kecuali kalau kamu mau batalkan soal ciuman itu, aku gak akan bilang kamu serba salah. Deal?"

"HAH!? GAK! gak! Gak ada dibatalkan! Enak aja kamu, sayang. Pokoknya aku tetap mau ciuman itu." paksa Dante dengan tatapan tajam dan dingin.

Sepertinya Dante sudah mulai marah.

"Tapi, masa disin--"

Ucapan Kayla terpotong karena sesuatu yang basah dan lembut sudah menempel di bibirnya.

Dante melumat bibirnya lembut seperti sedang menjilat permen lalu Dante melingkarkan tangannya di pinggang ramping milik Kayla bermaksud ingin memperdekat jarak diantara mereka.

Kayla yang merasa dirinya di tarik mendekat pun hanya pasrah saja, tangan milik Dante begitu kuat sehingga tidak memungkinkan jika dia bisa melepaskan nya.

Danta sangat menikmati ini karena ini adalah moment yang di tunggu-tunggunya sejak tadi.

Secara perlahan-lahan Dante mulai menarik kedua tangan Kayla supaya mau melingkar di lehernya. Kayla yang memeluk lehernya dan Dante yang memeluk pinggang ramping Kayla.

Mereka tidak mempedulikan film yang tayang, mereka hanya peduli tentang Kasih sayang yang di radiasi kan melalui ciuman lembut mereka.

Semakin lama Kayla mulai menikmati ciuman ini, ciuman 2 menit. Dante menciumnya sangat lembut.

Satu menit sudah terlewat dan masih tersisa waktu satu menit lagi, kini mereka hanyut dalam ciuman lembut mereka tanpa merasa risih oleh orang-orang yang mungkin melihat mereka sekarang.

Yang ada dipikiran Dante hanya satu, Kayla. Dia ingin Kayla tahu bahwa apa yang selama ini dia lakukan hanya tidak ingin kehilangan Sumber hidupnya.

Mungkin Kayla hanya menganggap dirinya sebagai cowok yang pemaksa dan egois, sama sekali tidak mementingkan orang lain.

Dia hanya ingin membuktikan pada Kayla agar ia tahu, Dante serius dengannya, Dante Cinta dengannya, Dante sayang padanya melebihi apapun. Dan dia hanya bisa membuktikannya melalui ciuman lembut ini.

Dua menit telah terlewatkan dan habislah sudah sesi ciuman mereka. Jantung Kayla seperti bekerja sepuluh kali lipat dari sebelumnya, sangat cepat.
Dia tidak tahu faktor apa yang menyebabkan jantungnya bisa saja berdetak cepat tapi bisa juga berdetak normal.

Tapi Kayla meresa jantungnya selalu saja berdetak cepat di kala dia sedang bersama kekasihnya, Dante.

"Maaf, sayang. Apa aku tadi kasar? Bibirmu merah." khawatir Dante sambil memegang kedua pipi Kayla yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Ih, enggak kok. Kamu gak kasar, malah itu.. Tadi.. Sangat.. Lemmbutt.." ucap Kayla malu-malu kadal sebelum menundukkan kepalanya.

"Gak usah malu-malu lah, sayang. Sama pacar sendiri juga." goda Dante dengan mencolek dagu Kayla dengan telunjuknya.

"Ih, Dante! Jangan mulai deh, mau aku marah lagi?" ancam Kayla sambil berkacak pinggang dan memelotot-kan matanya. Berpura-pura galak.

"No, babe. I'm just kidding." bela Dante Sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. Menyerah.

"Makannya diem deh kamu, aku jadi gak dapet nonton filmnya. Ih." kesal Kayla lalu menjambak rambut Dante keras.

Dante yang rambutnya sedikit gondrong itu hanya busa tertawa kecil, dia tidak marah sama sekali jika rambutnya di jambak.

Tapi kalau orang yang menjambak rambutnya adalah Kayla ya itu tidak masalah. Tapi kalau orang lain yang menjambaknya?

Jangan harap orang itu akan hidup untuk jangka waktu yang lama!

Dante tidak suka ada orang yang menyentuh titik sensitif nya, titik sensitifnya adalah rambut.

Sekali pun itu mamanya atau papanya atau siapapun itu, dia tidak akan membiarkan siapapun menyentuhnya. Hanya Kayla yang boleh menyentuhnya! Camkan itu!

Entah kenapa jika orang lain yang menyentuhnya, rasanya geli sekali ingin memukul orang itu.

Tapi kalau Kayla yang menyentuhnya, rasanya seperti ada sesuatu yang mengalir dari kepalanya hingga hatinya dan selalu menginginkannya lagi, lagi, dan lagi.

Kayla seperti nikotin bagi Dante. Dirinya selalu menginginkan Kayla terus-menerus, tetapi jika Kayla tidak datang dirinya pun akan terasa pahit seperti hidup di dunia yang hampa tanpa penghuni. Seperti itulah Kayla bagi Dante.

•••

Selasa, 31 Oktober 2017
12.25 WITA.
XOXO.

Maap kalo masih ada typo, maap kalo misalnya kurang romantis, maap kalo update nya lama. Pokoknya maap deh.

JANGAN BAPER YAK! *haha

My Possessive Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang