PART 43 •Ungkapan•

75.5K 3.9K 30
                                    

HEPI RIDING saudara-saudara semuanya..

•••

"Ayla! Kamu jangan lari-lari nanti jatoh, Ay." teriak Bima sambil tertawa.

Mereka berdua masih berlarian di bawah hujan, dengan Bima yang sedati tadi tak ada henti-hentinya untuk diam membuat orang yang mengejar sangat kewalahan.

Bima, si kakak tingkat semester akhir yang hiperaktif.

"Ihh! Kak Bima jangan jauh-jauh dongg larinya!! Aku kan gak bisa kejar kamu jadinya." teriak Kayla sambil menggerutu, masih sambil mengejar si manusia hiperaktif itu.

"Kalo capek ya jangan di kejar, cukup diam dan biarkan ia berlari menjauh." balas Bima berteriak.

Tidak ada yang tahu bahwa ada makna tersirat dibalik kata-kata yang ia ucapkan, membuat si pendengar pun mengerutkan kening bingung.

"Maksud, kakak?"

"Ah, udah. Lupain aja." kata Bima sampai kemudian ia berhenti di depan Taman yang cukup sepi.

Apa segini jauhnya ia berlari? Sampai-sampai tak terasa dirinya sudah sampai Taman dan meninggalkan motornya di warung batagor?

Disaat Bima berhenti, Kayla yang menyusul di belakangnya pun juga ikut berhenti.

Kayla yang melihat Bima yang mulai memasuki Taman pun mengerutkan kening. Mengapa ia masuk ke Taman?

"Kak Bima! Ngapain kakak masuk ke Taman? Emang kakak ada janji?" tanya Kayla berteriak tetapi tidak ada sahutan sama sekali dari Bima.

Kayla pun menyusul Bima untuk masuk ke dalam Taman dan berbaring di rumput, tepat di samping Bima.

Kini mereka berdua sedang berbagi di atas rumput dengan kedua tangan sebagai bantal dan kepala yang menengadah ke arah langit yang kelabu.

Langit yang tampak abu-abu, sama seperti hati yang sedang kesepian dan perlu warna untuk menghilangkan abu-abu dihati.

"Ayla. Perasaan kamu gimana?" tanya Bima tanpa menoleh pada Kayla.

"Maksud, kakak? Perasaan aku? Perasaan aku ya baik-baik aja lah, kak."

"Maksud aku, bima perasaan kamu saat di dekat aku? Nyaman kah? Bosan kah?" tanya Bima kemudian menoleh kesamping, menatap Kayla dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan.

Tatapan matanya itu seolah-olah ada sesuatu yang ingin di sampaikan tetapi masih tertahan di tenggorokan, sama sekali tidak dapat dikeluarkan menjadi suara.

"Aku gak ngerti, kak. Aku bukan cewek yang peka, tolong katakan apa yang ingin kakak katakan secara langsung." ujar Kayla, sibuk dengan dunia-nya yang memandang langit.

"Kalau aku bilang, aku suka sama kamu. Apakah kamu akan membalas perasaanku?"

Deg..

Deg..

Deg..

Kilatan putih tiba-tiba menyambar di langit, membuat sepasang anak manusia yang sedang menikmati hujan menjadi hening seketika.

Apa yang dia katakan? Mengapa? Dia mencintaiku? Kenapa harus aku? Aku tidak bisa membalas perasaanmu, Kak. Batin Kayla.

Stiap detik, setiap menit, setiap jam yang terlewati seakan memberitahu Bima bahwa apa yang ia ungkapkan hanya sia-sia.

Tidak akan membuahkan hasil yang baik.

1 jam hening tanpa kata, tanpa balasan, tanpa pergerakan. Apakah itu adalah tanda jika Kayla akan menolaknya?

"Aku tahu akhirnya akn seperti ini. Menyedihkan." kata Bima putus asa sambil tersenyum getir.

Beginikah rasanya ditolak?
Beginikah rasanya mencintai dia yang masih mencintai orang di masa lalu?
Apakah ini adalah konsekwensi yang harus Bima terima karena mencintai orang yang salah?

Salahkan jika Bima mencintai Aylanya?

"Ako mohon, kak. Jangan bahas perasaan disini. Aku bingung. Bingung sama perasaan aku sendiri." jelas Kayla lirih.

"Aku gak minta kamu buat menerima ataupun menolak, aku hanya ingin mengungkapkan rasa yang sebenarnya." ucap Bima.

"Mungkin kamu anggap aku hanya sebagai teman, teman sementara. Tapi aku tidak pernah bisa menganggap kamu hanya sebagai teman saja." jelas Bima.

Apakah hubungan kita akan berakhir setelah aku mengungkapkannya? Atau ini adalah awal dari pertemanan kiya yang sesungguhnya? Batin Bima.

Beginilah kira-kira rasanya friendzone. Sungguh sungguh sungguh menyakitkan.

"Kita teman, kak. Aku gak mau ada hubungan, aku gak mau pisah dari kakak. Kakak udah aku anggak sebagai kakak aku. Tolong kak.." lirih Kayla sambil memeluk Bima dengan erat.

Bima terkejut saat tangan-tangan Kayla melingkari pinggangnya, menimbulkan rasa geli di sekujur tubuhnya.

"Kakak.. Hiks.. Hiks.. Maafin aku.. Hiks.." isak Kayla kemudian menenggelamkan kepalanya di leher Bima.

Bima masih berbaring terlentang dengan Kayla yang memeluk tubuhnya diatasnya, dia membalas pelukan Kayla tak kalah eratnya.

Kali ini adalah pelukan Kasih sayang antara kakak dan adik. Mulai sekarang Bima akan belajar menganggap Kayla sebagai adiknya.

Susah jika kita sudah menempatkan hati dengan orang yang ingin kita untuk menjadi kakaknya, padahal kita ingin menjadi pasangannya dan bukan kakak atau adiknya.

"Adik ya, Ay? Kamu adalah adik aku, jangan lupa untuk selalu ingatkan aku tentang status kita." kata Bima getir.

Terimakasih karena sudah datang di kala ia pergi..

Terimakasih sudah menghibur di kala ia menyakiti..

Terimaksih karena sudah memberikan hatimu padaku, walau kamu tahu aku pasti tidak akan pernah bisa untuk membalasnya..

•••

Selasa, 21 November 2017.
20.22 WITA.

sengaja di part ini cuman khusus untuk hubungan Bima dan Kayla *sorry 😂😂

My Possessive Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang