Happy Reading ;). BANG DANTE ADA DI ATAS!!!
•••
"Kak Dante! Aku kangen banget sama kakak! 2 tahun gak ketemu buat aku kangen sama kakak." kata perempuan asing itu pada Dante dan langsung memeluk Dante yang masih dalam posisi duduk.
"Bisa lepasin gak? Ini tempat umum, jaga prilaku kamu, Git." ucap Dante tenang pada Gita.
Mereka berdua seakan-akan lupa dengan kehadiran orang lain yang masih terduduk di hadapan Dante dengan tatapan tajamnya yang siap membunuh kapan saja.
"Kalo mau pacaran, tolong jangan disini! Mengganggu pengelihatan!" sindir Kayla sambil menatap Dante yang juga menatapnya balik dengan tatapan lembut.
Dante tidak bermaksud membuat pacarnya marah, tapi dia juga tidak tahu kalau anak dari sahabat dekat mamanya ternyata sudah kembali dari Bandung.
Waktu itu Gita masih umur 14 tahun saat tiba-tiba dia mendapat kabar kalau dia harus meninggalkan kota Jakarta karena mamanya ada pekerjaan di Bandung.
Hal itu menyebabkan dirinya harus meninggalkan pujaan hatinya dan ikut mamanya ke Bandung. Saat itu dia masih sedang di mabuk Cinta terhadap Dante.
Sampailah kini dia kembali setelah 2 tahun lamanya dia meninggalkan Dante selaku pujaan hatinya dan ingin kembali mendekati Dante untuk membawanya kepelukannya.
"Kakak, itu siapa?" tanya Gita sinis dan menatap cewek di hadapannya tajam seolah-olah tidak suka akan keberadaannya di sana.
"Dia pacar aku, aku mohon kamu pergi dulu. Aku lagi mau berduaan sama pacar aku." ucap Dante tenang sambil menahan emosinya yang sudah mulai mendidih.
Dia tidak suka bila ada seseorang yang mengganggu waktu berduanya dengan Kayla, apalagi yang mengganggu itu perempuan. Dia hanya takut Kayla akan cemburu dan esoknya dia meminta putus.
Dante tidak mau itu terjadi! Sampai monyet berubah menjadi lemari pun tidak akan pernah ia biarkan! Kayla adalah candunya dan Kayla adalah nikotin-nya.
"Gak! Aku mau makan di sini sama kakak. Aku kangen kakak." ucap Gita manja lalu duduk di sebelah Dante sambil bergelayut manja di lengannya.
Tingkahnya yang kekanak-kanakan ini membuat Dante risih, dari dulu Dante mamang tidak menyukai perempuan ini yang bisa kapan saja mengganggunya. Kapan pun dan di mana pun itu.
Tiba-tiba pelayan datang mengantarkan makanan pesanan Dante dan Kayla tadi, tapi pada saat Kayla ingin mengambil makanannya, tangan Gita sudah lebih dulu mengambilnya dan melahap satu kentangnya.
Perempuan itu benar-benar tidak sopan dan tidak tahu malu! Apa dia tidak tahu siapa pemilik makanan itu?
Dante yang melihat kelakuan Gita itu hanya bisa menatap Kayla iba, dia ingin mengusir perempuan itu tapi dia tidak bisa. Karena tidak mungkin kan dia mengusir anak dari teman mamanya?
Bisa-bisa uang jajannya di potong dan akan di omeli habis-habisan sampai kepalanya meledak akibat suara bising mamanya.
Rasanya Kayla ingin sekali menendang wajah menyebalkan Gita itu, bisakah dia membunuh orang tanpa harus di penjara? Oh! Sepertinya tidak!
Kayla sudah kehabisan kesabarannya dan akhirnya dia berdiri dari duduknya sambil menatap kedua manusia yang ada di hadapannya dengan tajam.
"Lanjutkan aja pacarannya, gue pulang! Selamat menikmati waktu berdua!" ucap Kayla penuh penekanan kemudian berbalik dan pergi meninggalkan restoran pizza yang membuat suasana hatinya kian memburuk.
Setelah keluar dari restoran, kebetulan taksi lewat di hadapannya dan langsung memasuki taksi itu. Taksi itu pun mulai berjalan meninggalkan restoran.
Di perjalanan Kayla menangis sesenggukan, dia kecewa melihat Dante yang sama sekali tidak menunjukkan perlawanan saat cewek itu mendekatinya.
Tindakan Dante sungguh di luar ekspetasi!
Baterai ponselnya habis, dia tidak bisa menelepon abangnya untuk menjemputnya. Untung saja masih ada sisa uang untuk membayar taksi.
Sesampainya Kayla di rumah, dia cepat-cepat memberikan uang kepada sopir taksi lalu berlari masuk ke dalam rumahnya tanpa mengambil sisa uang kembaliannya.
Kayla saat ini sudah benar-benar sedih, kecewa, marah, kesal. Tidak bisa di jelaskan lagi suasana hatinya. Yang jelas dia sangat kecewa.
Dia berlari cepat kedalam kamar kakaknya yang dia yakini pasti sekarang sedang rebahan di atas ranjang. Abangnya memang sangat pemalas.
Saat sudah masuk kamar, Kayla melihat abangnya tang tiduran di atas ranjang sambil memainkan ponselnya.
"Abang!" teriak Kayla kemudia berlari ke arah abangnya dan langsung memeluk abangnya erat sambil menangis keras.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Alvin lembut sambil mengusap-usap kepala Kayla lembut penuh Kasih sayang.
"Aku benci, Bang! Aku benci dia!" bentak Kayla sambil memukul-mukul badan Alvin seolah menganggap Kalau yang ada di hadapannya sekarang adalah Dante.
Alvin hanya bisa bersandar di kepala ranjang dan menikmati setiap pukulan, umpatan kasar, dan teriakan melengking adaiknya yang selalu mengucapkan benci di setiap kalimatnya.
"Kayla, sayang. Kamu kenapa? Cerita sini sama abang. Abang pasti dengerin." ucap Alvin lembut sambil menarik adiknya ke dalam pelukannya dan menenangkan adiknya.
Setelah menghabiskan waktu sekitar beberapa menit, akhirnya Kayla sudah mulai tenang dan siap untuk bercerita walaupun masih sedikit sesenggukan.
"Udah siap cerita sama abang?" tanya abangnya lembut seperti berbicara pada seorang anak kecil.
Kayla mengangguk dan mulai menceritakan kejadian yang membuatnya pulang-pulang dalam keadaan menangis sambil bersandar di dada bidang kakaknya.
Kayla menceritakannya secara detail tanpa ada yang terlewatkan.
Dari dirinya yang pergi bersama Dante ke restoran pizza, dirinya yang meminjam ponsel Dante karena bosan, dirinya yang menemukan adanya pesan masuk dari nomor yang tak di kenal saat bermain game, dan kehadiran si perempuan asing bernama Gita yang mengganggu moment berduanya dengan Dante.
Kemudian dilanjutkan dirinya yang sudah mulai muak dan pergi meninggalkan Dante dengan perasaan kecewanya terhadap pacarnya.
"Jadi gitu, Bang. Aku tuh gak bisa di giniin." ujar Kayla lirih sambil mencengkeram kedua bahu Alvin.
"Kamu belum dengar penjelasan dari Dante kan? Seenggaknya kamu dengar dulu penjelasannya baru pergi." saran Alvin.
"Tapi tadi aku udah terlanjur kesel sama dia yang seakan menerima kehadiran cewek itu, Bang." sanggah Kayla kesal karena kakaknya tidak mau mengerti juga dengan perasaannya.
"Coba kalau pacar abang di datengin cowok lain. Pasti abang marah kan?" tanya Kayla pada abangnya.
"Tapi sayangnya abang gak punya pacar, jadi abang terbebas dari kata cemburu. Abang tahu kamu cemburu kan sama Dante?" gida Alvin jahil pada adiknya sambil mencolek-colek dagunya.
"Ishhh, kakak. Aku gak cemburu sama dia! Tapi aku kesel sama sia!" sanggah Kayla salah tingkah.
Alvin hanya tersenyum jahil agar adiknya tidak bersedih lagi, sebelum tiba-tiba bel pintu rumahnya berbunyi tanda ada orang yang ingin bertamu di jam 8 malam.
Mereka berdua pun bingung, siapa yang bertamu? Sedangkan mamanya dan papanya sudah ada di rumah.
Kayla memutuskan untuk mengikuti kakaknya yang turun ke bawah untuk membuka pintu rumah. Tapi pada saat kakaknya membuka pintu rumah, tiba-tiba Kayla terpaku saat melihat wajahnya.
Kenapa dia bisa di sini? Batin Kayla bertanya bingung.
•••
Selasa, 7 November 2017.
09.58 WITA.Pengen aja gitu cepet" up setiap ngeliat pembaca pada komen *wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Couple
Teen Fiction-END- #03 in Teen Fiction (Oct 9, 2018) #1 in Cerita Remaja (Dec 9, 2018) #2 in Cerita Remaja (March 29, 2018) Dia.. Dante Abraham. Si kakak kelas yang angkuh, sombong, dan dibenci oleh semua siswa laki-laki tetapi disukai oleh semua siswi perempua...