IS HE OKAY?
---
“Dia mulai curiga,” bisik Jaehyun pada ketiga temannya. Lelaki yang memiliki wajah tampan dengan rahang tegas itu langsung menatap tajam Taeyong, seakan memberi isyarat lewat tatapan mata itu.
Taeyong menghela napas panjang sesaat sebelum bel pulang sekolah berbunyi. Ia mengangkat kedua bahunya lalu mengambil tas hitam dan mengaitkannya ke pundak. Dengan cepat Taeyong bangkit dan berjalan keluar kelas diikuti Jaehyun, Kun, dan Yuta. Ah, jika kalian melihat langsung, ketiga orang ini sudah seperti pengawal Taeyong yang selalu mengawasi lelaki itu.
Sampai di koridor lantai bawah, Taeyong tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menolehkan pandangannya pada dua orang siswi yang tengah duduk di selasar. Salah seorang dari mereka memegang dengkulnya yang mengeluarkan darah.
Taeyong mengerjap menatap tajam keduanya dan detik selanjutnya, lelaki itu menunduk sambil memegang kepalanya yang terasa pening. Jaehyun, Kun, dan Yuta langsung menghampiri Taeyong.
“Lanjutkan jalanmu!” ucap Yuta sambil merangkul Taeyong.
“halaman belakang!” perintah Jaehyun yang langsung diangguki oleh kedua temannya. Mereka semua berbalik badan untuk menuju halaman belakang sekolah sambil terus melindungi Taeyong. Namun, baru beberapa langkah, tiba-tiba mereka terhenti.
“Apa yang terjadi denganmu?”
Taeyong yang merasa namanya dipanggil kembali mengangkat wajahnya guna melihat seorang perempuan yang kini menghadang langkahnya. Terlihat perempuan itu mengenyit bingung dan berkata, “Hidungmu ...”
Jungha, perempuan tadi, langsung membuka tasnya dan memberikan sapu tangah berwarna hijau gelap lalu memberikannya ke Taeyong yang kini hidungnya mengeluarkan cairan. “Ini, pakai saja.”
Taeyong bergeming. Lelaki itu masih terus menatap tajam Jungha tanpa berniat mengalihkan pandangannya.
“Terima kasih.”
Bukan Taeyong yang mengucapkan itu, melainkan Kun yang baru saja mengambil sapu tangan, lalu menutup hidung Taeyong yang terus mengeluarkan cairan. “Kami duluan,” pamit Kun kemudian berlalu dari hadapan Jungha, diikuti ketiga temannya.
“Jungha!” panggil Ara yang kini tengah berjalan mendekati Jungha. “Aku memintamu untuk menunggu di depan toilet dan kau malah ada di sini!” omel Ara.
Jungha tersenyum lalu merangkul sahabatnya. “Maaf, deh. Jadi ke rumahmu ‘kan?”
“Jadilah. Yuk!”
⸙⸙⸙
Bodoh.
Iya, Jungha bodoh karena tidur terlalu nyenyak di rumah Ara hingga membuatnya harus pulang larut malam seperti ini. Niat hati Jungha ingin menginap barang semalam di rumah Ara. Namun, hal itu ia urungkan saat mengingat besok masih sekolah dan Bibi Sandara yang tidur sendirian di rumah. Tentu saja dia tidak tega melihat satu-satunya orang yang peduli padanya harus ditinggal sendirian.
Malam ini jalanan nampak begitu sepi, hanya sekitar satu atau dua kendaraan yang berlalu-lalang. Bodoh, di jam setengah sebelas seperti ini, kebanyakan orang pasti tengah beristirahat di rumah mempersiapkan diri untuk hari esok.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] MR. VAMPIRE
VampireCOMPLETED : Underworld Series I Lee Taeyong. Lelaki pendiam dengan sorot mata tajam mematikan. Lelaki yang sekalinya berbicara menyakitkan, namun sayangnya dia berwajah tampan. Bibir dan tubuh tegapnya yang terlihat pucat, entah mengapa begitu mengg...