KEMBALI
----
Lee Taeyong melangkahkan kakinya dengan langkah gontai dan berhenti tepat di daun pintu kamar Jungha. Dari sini, lelaki itu dapat melihat beberapa tim medis kerajaan yang sedang berdiskusi sambil sesekali mencuri pandang pada seorang gadis yang kini tampak berbaring lemah. Wajah gadis itu terlihat sangat pucat.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Taeyong yang sama sekali tak melepaskan pandangan dari gadis tersebut.
"Tulang dada Jungha remuk dan sekarang dia kehabisan banyak darah," jawab Kun.
Taeyong menggeram lalu mencengkram bahu Kun dengan kasar. Sementara Kun hanya diam, karena dia tahu seberapa hancur perasaan Taeyong saat ini. "Lakukanlah sesuatu! Cepat tolong dia!"
"Masalahnya dia manusia, Taeyong! Tidak sembarangan kami mengobatinya. Dan satu lagi, kami kehabisan stok darah."
"Tunggu apa lagi? Berikan saja darahku! Sebanyak apa pun kau mengambil darahku, aku tidak keberatan."
Kun berdecih kesal. "Kau lupa? Kau adalah vampir dan Jungha manusia. Kalau kau ingin membuat Jungha menjadi sepertimu, tak perlu repot untuk transfusi darah, kau bisa menggigit dia sekarang."
Taeyong yang mendengar itu langsung terdiam seribu Bahasa. Membiarkan dirinya merasakan sakit di jantungnya yang seakan dihujam ribuan panah. Tak pernah ia merasa sesakit ini sebelumnya. Jungha benar-benar hebat, dia bisa membuat dunia Taeyong jungkir balik seperti ini.
Taeyong melemahkan cengkramannya, lalu mengusap wajahnya frustasi. Pikirannya berkecamuk, bingung ingin melakukan apa selain meluapkan semua amarahnya.
Jujur, dia merasa seperti orang bodoh sekarang. Sungguh, ia sangat takut. Takut jika ia harus kehilangan Jungha dan takut jika ia membuat Jungha membencinya jika gadis itu berubah sepertinya.
"Arghh!" kesal Taeyong sambil mengacak rambutnya frustasi.
Ah, siapa pun tolong katakan, apa yang mesti dilakukannya kini?
Bab 15 –Double Blood
Sudah tiga hari ini Jungha masih berbaring di tempat pembaringannya. Dia sama sekali tak berniat untuk membuka mata. Hal itu tentu membuat Taeyong frustasi. Lelaki itu lebih sering menghabiskan waktunya di ruang kerja dan kadang sedikit bermain-main dengan tahanan di klan-nya.
Kini Taeyong nampak kembali layaknya Taeyong yang dulu. Lelaki yang terkenal arogan, dingin, dan begitu acuh. Ditambah kini lelaki itu amat sangat irit bicara, bahkan dengan Jaehyun, Kun, dan Yuta. Jiwa psycho-nya kian menjadi-jadi. Ia tak segan memarahi para pelayannya dan siapa pun yang mengganggunya. Tak terhitung jumlah tahanan yang kini membludak di ruang bawah tanah.
"Alpha!"
Mendengar itu, Taeyong yang sedari tadi berkutat dengan tumpukan berkas langsung mengangkat wajahnya sekilas dan mendapati Johnny bersama dua Gamma-nya, yakni Doyoung dan Renjun.
"Langsung ke poinnya," ucap Taeyong acuh.
"Klan Strigoi kini menjalin kerja sama dengan Kerajaan Siluman. Dan laporan dari perbatasan, dua pengawal dikabarkan hilang. Menurut saya—" Johnny berhenti berbicara tatkala melihat tangan Taeyong yang mengisyaratkan dirinya untuk berhenti.
"Aku paham. Aku percaya padamu. Tolong tangani dulu masalah ini," ucap Taeyong yang langsung dibalas anggukan oleh sang Beta. Sedetik kemudian, sang Beta bersama kedua Gamma-nya pergi meninggalkan ruang kerja Taeyong.
Ahh, belum habis masalah Jungha, persoalan Klan juga menambah beban lelaki itu. Klan Strigoi kini mulai mengibarkan bendera perang dan mulai bermain-main dengan menyerang wilayahnya secara perlahan. Huh, licik. Pasti mereka amat dendam karena Taeyong berhasil menghajar Alpha mereka. Itulah, jangan bermain-main dengan jiwa psycho milik lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] MR. VAMPIRE
VampireCOMPLETED : Underworld Series I Lee Taeyong. Lelaki pendiam dengan sorot mata tajam mematikan. Lelaki yang sekalinya berbicara menyakitkan, namun sayangnya dia berwajah tampan. Bibir dan tubuh tegapnya yang terlihat pucat, entah mengapa begitu mengg...