WHAT'S WRONG WITH JENO?
------
Padahal Bae Jungha hampir saja berangkat sekolah sebelum seseorang dengan seragam yang sama sepertinya berdiri di depan pagar rumahnya. Lelaki dengan kacamata hitam dan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam celana tengah bersender pada pintu mobil sedan hitam. Terlihat beberapa ibu-ibu kompleks dan anak-anak yang ingin berangkat sekolah menegurnya sambil menampakkan binar ketertarikan mereka pada lelaki putih itu.
Jungha bingung, lalu perlahan mulai berjalan menghampiri lelaki tadi. “Taeyong?”
“Ingin berangkat bersama?” tanya lelaki tadi yang ternyata adalah Han Taeyong. Tiga kata yang mampu membuat gejolak hebat di hati Jungha. Belum lagi saat memorinya kembali memutar kejadian kemarin, yang membuat Jungha mencap lelaki itu seorang good kisser.
Jungha mengangguk, lalu mulai masuk ke dalam mobil saat Taeyong membukakan pintu untuknya.
Lelaki itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan standar. Selama perjalanan, mereka hanya saling diam dengan Taeyong yang fokus menyetir dan Jungha yang memandang keluar jendela. Jalanan di kota Busan tak terlalu padat pagi ini. Udara di luar juga tak terlalu bagus, karena memang musim gugur hampir tiba.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai. Jungha keluar terlebih dahulu lalu disusul oleh Taeyong. Mereka jalan beriringan ke kelas sambil mengobrol ringan. Sampai di kelas, semua penghuni yang pagi ini sudah datang langsung terdiam. Jungha dan Taeyong saling melempar senyum sebelum mengakhiri obrolan mereka dan berjalan menuju deretan bangku masing-masing.
“CIE JUNGHAAA!”
Congor Haechan berteriak nyaring memancing teman-temannya yang lain juga ikut menggodanya, membuat kelas begitu berisik karena seruan tersebut.
“Aish, berisik sekali!” kesal Jungha.
“Cie salting!” ucap Jeno sambil cekikikan.
“CIEE ...”
“Kau beri pelet apa pada Taeyong?” tanya Lucas yang membuat Jungha langsung membulatkan matanya.
“Kau pikir aku dukun!”
“Iya, kau beri pelet apa, Jungha?” kata Haechan ikut-ikutan.
“Ada-ada saja kalian.”
“Habisnya aku bingung. Kau hebat sekali membuat pangeran kegelapan menjadi dewa matahari.” Teman-temannya yang lain hanya dapat bersorak mendengar ocehan Haechan.
Ahn Jaemin yang baru saja membuka pintu dan mendengar teman-temannya bersorak langsung tersenyum. Dia berjalan memasuki kelas sambil melambaikan tangannya dan memberikan flying kiss ke kanan-kirinya, berlagak seolah dirinya tengah berjalan di catwalk. Nampaknya lelaki bodoh itu salah mengartikan.
“Lah, Dugong air! Apa yang kau lakukan, bodoh?” ucap Jisung sambil tawa-tawa melihat kelakuan aneh temannya.
“Sial! Makin kreatif saja memanggil namaku,” sindir Jaemin sambil memandang sinis Jisung lalu mengalihkan pandangannya lucu. “Lagi pula, kenapa kelas ini berisik sekali? Sudah seperti razia banci saja,” lanjutnya.
“Kau datang kurang pagi, jadi kurang update,” ucap Lucas.
Jaemin mengangkat bahunya bodo amat, lalu kembali memandang teman-temannya. “Jangan lupa tugas Bu Dara dikumpulkan.”
“Hah, tugas yang mana?” tanya Haechan. Pasalnya semalam dia tidak mengerjakan apa pun. Ditambah grup kelas yang sepi tak membicarakan pekerjaan rumah sama sekali.
“Bohong,” ucap Jaemin sembari terkekeh karena sudah berhasil mengelabui teman kelasnya.
“Avada kedavra!”

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] MR. VAMPIRE
VampirCOMPLETED : Underworld Series I Lee Taeyong. Lelaki pendiam dengan sorot mata tajam mematikan. Lelaki yang sekalinya berbicara menyakitkan, namun sayangnya dia berwajah tampan. Bibir dan tubuh tegapnya yang terlihat pucat, entah mengapa begitu mengg...