Chapter 5 : Knight Prince (Pangeran Ksatria)

2K 151 17
                                    

Max terbangun, seluruh badannya terasa sakit. Max menoleh dan melihat adik perempuannya di ujung tempat tidur.
"Mei, kita di mana??".
"Kak, kita di Rumah Sakit sekarang. Kau pingsan dengan memar - memar di wajahmu. Kau kenapa, Kak? Siapa yang berani melakukan ini padamu?".
"Sialan !!!".
Max memukul kasur dan kemarahan jelas terlihat di wajahnya, dia sangat marah".
"Kak...".
"Diam !!!!".
Max tak bisa menjawab pertanyaan adiknya. Tentu saja dia tak ingin menjawabnya. Dia adalah orang terkuat di sekolahnya, sedangkan Jingyu, seseorang yang bahkan tak pernah mencubit seorangpun, MENGALAHKAN NYA, membuatnya pingsan. Sungguh memalukan !!!.

~~~~

Sudah 3 hari berlalu sejak kejadian itu, tapi tak terjadi apapun. Jingyu merasa tenang karena pasti Max tidak mengadukannya pada guru - guru  bahwa dia lah yang membuatnya pingsan. Hari ini Jingyu ingin membeli sepatu. Uangnya sudah cukup sekarang. Dia mendatangi sebuah toko, mencoba lalu membayarnya. Dia ingin cepat pulang dan makan malam dengan kakeknya.

"Jingyu...".
Jingyu menoleh dan mencari siapa yang memanggil nama nya.
"Peng?".
"Hai, lama tak bertemu".
"Benarkah? Kita baru bertemu 3 hari yang lalu".
"Huh? Yeah...3 hari. Lama...".
Peng tersenyum dengan gugup. Jingyu akan berjalan menjauh tapi Peng mencoba memegang tangannya.
"Eh Jingyu, tunggu...".
"Maaf Peng, aku buru - buru".
"Tapi Jingyu...".
"Bye....".
"Tunggu...".
Peng berusaha menarik lengan Jingyu. Dan itu membuat tubuh Jingyu memutar dan tiba - tiba seseorang muncul dari belakang tubuh Peng.
"Peng....aawwww".
Jingyu menabrak orang itu. "Maaf...".
Jingyu membantu orang itu untuk berdiri.
"Maaf Peng, aku benar - benar....".
"Kau !!!!".
"Zhou ??".
Jingyu dan Peng kaget melihat Zhou berdiri di depan mereka. Tapi Peng terlihat lebih kaget.
"Kau !!!! Kau menabrakku!!!", Zhou memukul Jingyu dengan liar.
"Hey...hey... Aku sudah minta maaf".
"Maaf?? Aku tak butuh maafmu !!! Kau selalu membuatku marah !!!".
"Hey...hey...".
Weizhou tetep memukuli Jingyu, jadi Jingyu mendorongnya.
"Aku sudah meminta maaf. Kau anak yang aneh!!".
Weizhou hendak memukul Jingyu lagi tapi Jingyu menangkap tangannya.
"Hentikan !!! Apa yang kau inginkan?? Kau mau berkelahi???".
"Kau !!!!! Fuck off !!!".
Jingyu benar - benar marah. Jingyu bersikap ramah padanya tapi Weizhou seperti kerasukan setan. Jingyu menghempaskan tangan Weizhou.
"Peng, urus temanmu yang gila ini !!!".
"Apa ??!!!".
Peng tetap terdiam, tapi Weizhou terlihat tetap marah setelah Jingyu berlalu meninggalkan mereka.
"Jingyu !!!", panggil Weizhou.
Jingyu tak mengindahkannya.
"Hey !!! you son of a bitch !!!
Jingyu sudah tak dapat menahannya lagi. Dia berbalik.
Tiba - tiba Max muncul dan melambaikan tangannya dan tersenyum jahat. Weizhou menghampiri Max dan menamparnya.
"Kau sangat kasar !!! Itu tidak baik !!!".
Max menarik kerah baju Weizhou, "Kau berani menamparku??!!". Max mendorong tubuh Zhou hingga jatuh ke tanah. Peng berlari menghampirinya tapi Max mendorongnya. Max mencoba memukul Zhou saat tiba - tiba Jingyu memegang tangannya.
"Biarkan mereka pergi. Berkelahi saja denganku".
Mata Weizhou terbelalak.
"Peng, bawa temanmu pergi dari sini", perintah Jingyu.
Peng menarik tangan Zhou tapi Zhou tak bergeming.
"Berkelahi juga denganku", tantang Zhou.
Jingyu mengerutkan alisnya dan Weizhou berdiri di sebelahnya.
"Apa yang kau pikirkan. Ini bukan masalahmu, pergilah dan tak usah pedulikan kami", kata Jingyu.
"Tidak mau !!!!".
"Kau !!!  Kau bisa terluka !!!".
"Tidak !!!! Aku bisa berkelahi. Jangan memandang rendah diriku !!!".
"Kau !!!! Peng, bawa dia pergi", perintah Jingyu lagi.
"Tidak !!!".
"Bawa dia pergi !!!".
"Tidak !!!".
"Bawa dia pergi !!!".
"Tidak !!!".
"Hentikan !!! Apa - apaan ini??? Jadi kita akan berkelahi atau tidak? Kau menghabiskan waktuku !!". Max terlihat frustasi. Jingyu melepaskan tangan Max dan memegang bahu Weizhou.
"Dengarkan aku. Maafkan semua hal buruk yang terjadi di antara kita. Aku akui, aku keras kepala dan tidak sopan dan aku tahu itu tidak baik. Aku minta maaf, tapi ini masalahku dan kau tidak seharusnya ikut campur. Biar aku menyelesaikan masalahku dengannya. Kau bisa pulang, makan malam dan tidur nyenyak. Peng, tolong bawa bocah tampan ini pulang ke rumahnya, oke? Good bye".
Weizhou terdiam dan terlihat bingung. Jingyu berbalik menghadap Max.
"Ayo kita selesaikan masalah ini sekarang, Max!".
Peng menarik Weizhou menjauh dari Jingyu & Max.
"Ikuti aku, pecundang!".
Jingyu mengikuti Max. Weizhou masih kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. Lalu dia melihat paper bag di lantai dan mengambilnya.
"Tunggu Peng!! Ini paper bag miliknya. Kau pergi saja duluan!".
Weizhou berlari ke arah Jingyu dan Peng berdiri kebingungan. Dia tak ingin melihat Jingyu berkelahi, tapi dia tak bisa membiarkan Weizhou dekat - dekat dengan Jingyu.
"Ah, sialan !!!!", dan Peng berlari mengejar Weizhou.

~~~~~~~~

Max mengarahkan Jingyu ke sebuah gang kecil di antara dua buah gedung.
"Jingyu...Jingyu... Aku sangat benci saat seseorang seperti dirimu membuat masalah denganku".
"Tsk, aku juga membencimu".
"Sayang sekali, adikku tergila - gila padamu. Dia sangat bodoh!!!".
"Dia punya selera yang bagus".
"Kau bisa menang kemarin tapi hari ini aku akan buat kau tak bisa lagi berdiri dengan kedua kakimu!!!".
"Dalam mimpimu....".
Max melemparkan tinjunya ke wajah Jingyu tapi gerakan Jingyu lebih cepat. Jingyu meninju perut Max. Max terlihat kesakitan. Dia berusaha melancarkan serangan keduanya saat tiba - tiba seseorang meloncat ke punggungnya.
"Lari Jingyu....lari !!!!".
"APA !!!!", Jingyu menarik Weizhou dari punggung Max. "Apa yang kau lakukan di sini?!".
"Aku menolongmu. Aku yang akan meladeninya berkelahi. Kau ambil ini dan larilah!!".
Weizhou menyodorkan paper bag ke Jingyu. Jingyu tak percaya bahwa dia bisa bertemu seseorang seperti Weizhou. Jingyu menarik Weizhou dari punggung Max dan melemparnya beserta paper bag itu ke pojokkan.
"Diam di situ dan jangan coba - coba ikut campur dalam perkelahian ini!!!".
"Apakah bocah bodoh itu, temanmu?", tanya Max.
"Bukan !!", jawab Jingyu.
Mendengar itu, Weizhou berdiri dan menarik kerah baju Jingyu. "Hey, aku mencoba membantumu di sini dan kau bilang, aku bukan temanmu. Kau pikir aku siapa ??!!".
Jingyu tak mempercayai nya. Weizhou sangat keras kepala. "Cchh....terus kamu mau apa? Kamu mau kita berteman?".
"Uumm...itu...itu..kita bisa k....", Weizhou bingung menjawabnya.
"Hentikan!! KAU!!! Bocah kurus!!!! Cepat pergi!!! Ini urusanku dengan Jingyu!!!! Kenapa kau selalu ikut campur??!!! Menyebalkan sekali!!!!". Max siap memukul Weizhou tapi Jingyu menarik tangan Weizhou dan berbalik, jadi dia yang terkena pukulannya.
"Jingyu !!!". Weizhou berteriak dan ingin balas memukul Max, tapi Jingyu memegang tangannya dengan kuat. Max memukul Jingyu lagi.
"Jingyu, lepaskan tanganku !!!!", Weizhou berusaha berontak. Tapi Jingyu tak mau melepaskannya, bahkan memegangnya lebih kencang.
"Jingyu, kau tak boleh diam saja. Lepaskan tanganku", pinta Weizhou.
"Aku...akan...melepaskan...tanganmu....tapi..kau...harus pergi...dan....jangan...ikut...campur...lagi!!".
Max memukuli Jingyu lagi dengan membabi buta. Tapi Weizhou tak bisa melepaskan tangannya dari cengkraman Jingyu. Akhirnya Weizhou menyerah saat melihat darah mengalir dari mulut Jingyu.
"Oke, aku tak akan ikut campur lagi. Jadi, tolong jaga dirimu baik - baik", jawab Weizhou.
Jingyu melepaskan cengkramannya dari tangan Weizhou dan berbalik. Jingyu memukul Max berkali - kali, mungkin ribuan kali. Pukulannya sangat cepat. Max terbaring di tanah. Pingsan. Jingyu lalu mengambil paper bag nya dari tangan Weizhou dan menarik tangan Weizhou.
"Lari....".
Mereka berlari dan meninggalkan Max sendiri. Peng hanya menatap mereka dalam diam.
"Zhou...", Peng memukulkan tangannya ke tembok.

The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang