Chapter 3 : The Another Prince (Pangeran yang lain)

3.1K 161 8
                                    

Dari mulai chapter ini, aq sendiri yang translate. Ada beberapa kalimat yang sengaja aku kurangin, tambahin or gak di ganti, biar lebih masuk ke alurnya. Semoga neng bigjempol gak keberatan 😀😀😀

❤❤❤❤❤❤❤

Peng kembali ke kursinya dengan senang. Dia tak mengerti ada apa dengan dirinya, tapi bertemu dengan Jingyu membuat hari nya tampak lebih bersinar.
"Hey, lil bro*, kamu terlihat sangat bahagia padahal aku kalah. Ada apa??".
"Ah..Fang..tidak apa-apa. Aku baru saja bertemu seseorang".
"Woah...apakah kamu sedang jatuh cinta?? Itu berita bagus!! Di mana dia (cewek)? Aku juga ingin bertemu dengan cewek itu".
Dengan kebingungan, Pang bertanya "Cewek???"
"Iya, cewek yang barusan kamu ketemu. Gak mungkin yang kamu maksud, cowok, kan? Kamu kelihatan bahagia banget".
Dengan gugup Pang menjawab "Oh..yeah..cewek itu..cewek itu udah pergi".
"Sayang banget, tapi kamu dapat nomor hp nya kan?".
"Apa!!!! Astaga, aku lupa minta ama cowok itu!!!".
"Cowok itu?", Fang bingung.
"Cewek, maksud aku, cewek itu. Kok aku bisa lupa sih?".
"Santai aja, bro. Kita bisa cari dia di weibo, kamu tahu nama nya kan? Aku akan bantu kamu nanti".
"Ah, gak usah Fang. Kami bakal segera ketemuan lagi kok".
"Hey, jadi kamu ngajak dia kencan? Gercep banget. Woah, kayaknya kamu suka banget ama cewek itu".
"Gak..gak..cowok itu...Maksud aku, cewek itu janji mau kasih aku sesuatu".
"Serius?? Aku boleh ikut gak?".
"Hah?? Gak lah. Sorry...".
"Hahahaha, santai. Itu kencan kalian, aku ga boleh gangguin. Ayok pulang".
"Eh, gimana kompetisinya??".
"Udah selesai. Tadi aku bilang kalo aku kalah. Hufft, menyebalkan".
"Hahahaha, gak apa-apa, Fang. Aku percaya, suatu hari kamu pasti menang".
"Kapan?? Tahun depan aku udah kuliah. aku gak bisa ikutan kompetisi kayak gini lagi. Aaarrggghhh, aku kesel banget".
"Hahahaha, tapi kamu bisa bikin band baru di kampus kamu. Pasti keren".
"Masa??? Thank pujiannya. Tapi sekarang aku mau cepet - cepet mandi and mimpi indah. Ayok pulang sweety".
"Yucckkk.... Jangan panggil aku sweety!!!.
Fang cuma tertawa dalam perjalanan pulang mereka.

~~~~~~~~~~~~~

Diam - diam Jingyu keluar kelas. Hari ini dia harus bekerja di Klub Tinju. Dia harus mendapatkan uang untuk membeli sepatu baru. Sepatu yang di belikan ayahnya tidak terasa nyaman untuk kaki besarnya. Tapi dia tidak bisa mengatakan pada Ayahnya, takut menyakiti hati Ayahnya. Jadi, dia harus membeli sepatu dengan warna dan model yang sama persis agar tidak ketahuan.

"Booo...", tiba - tiba Max muncul di hadapannya.
"Bolos sekolah lagi, dasar anak nakal".
"Bukan urusan kamu!!", jawab Jingyu.
"Masa??? SINI !!!!". Max menarik Jingyu ke gang sempit.
"Kau membuat band ku kalah dalam kompetisi itu".
"Huh? Aku?? Emang aku ngapain? Itu kan salah kamu kamu sendiri. Ninggalin kompetisi sebelum menyelesaikan lagu kalian".
"B*ng*at!!!! Itu gara - gara kamu !!!
"Cchhh, apa salahku? Kau yang menyuruhku mengencani adikmu, jadi ya aku pacarin. Trus sekarang kamu mau aku ngelakuin apa lagi??? Bercinta dengan nya??".
"B*NG*AT KAU !!!!
Max memukuli Jingyu dengan brutal. Tapi Jingyu tidak bergeming apalagi membalas. Dia cuma berdiri dan diam seperti batu. Max menghentikan pukulannya. Sepertinya Max kehabisan nafas.

"Kau sudah selesai?? Aku harus pergi".
"KAU !!!!! Kenapa kau tak pernah membalas? Apa kau pecundang??!!! Hahahaha...... ".
"Buat apa? Jika aku membalasmu, lalu apa bedanya aku dengan kamu?".
"Apa maksudmu???".
"Maksudku, aku bukan orang yang suka membanggakan kelainan mentalnya. Tidak sepertimu!!".
"Kelainan mental? Apa itu?".
"Ya Tuhan, sekarang aku mengerti kenapa Tuhan memberimu lebih banyak otot, karena Dia hanya memberimu sedikit otak".
"APA?!! Kau berani berkata itu padaku??!!! Kau anak baj*ngan !!!! (Son of a bitch)
BBRRRAAAKKKK !!!!!
Jingyu mendorong Max ke tanah dan memukulinya dengan brutal.
"Kau boleh memanggilku shit, bastard, asshole** atau apapun!!! Tapi jangan berani - berani menghina orang tuaku. Ku bunuh kau, Max!!!! Ku bunuh kau !!!!

Max terkapar di tanah. Pingsan.
Jingyu tak bisa berbohong, dia menyesal. Seharusnya dia menahan amarahnya. Sekarang Max pingsan dan terlihat luka parah karena dia. Jingyu berlari mencari pertolongan.

"Hao...berhenti !!!".
"Maaf Jingyu, kemarin Max memaksaku untuk berbohong padamu. Aku...".
"Lupakan soal itu. Max pingsan di sana. Bisakah kau panggil guru untuk menolongnya??".
"Max...pingsan??? Kok bisa???".
"Sssttt, berhenti bertanya!!!! Cepet panggil guru sekarang !!!!
"Aahh..oke oke".
Hao berlari mencari gurunya. Jingyu berbalik dan kabur. Dia harus segera ke tempat kerja nya. Dia hanya bisa berharap kalau Max akan baik - baik saja, begitu pula dengan dirinya sendiri.

~~~~~~~~~

Peng berjalan dengan keranjang penuh buah di tangannya. Dia berhenti di sebuah restaurant lalu masuk.
"Woah, Xiao Peng, lama tak bertemu. Apa kabarmu?".
"Ahh, Tante. Maaf, belakangan ini aku sibuk dengan sekolahku. Tapi aku baik - baik saja. Bagaimana kabar Tante? Tante terlihat makin cantik".
"Ah yang benar??? Kau memang bermulut manis, Peng. Tante juga baik - baik saja. Apa kau datang untuk menjenguk Zhou?".
"Iya, aku dengar dia sakit. Benarkah itu, Tante?".
"Dia cuma sakit punggung. Mungkin karena kemarin dia sangat gugup jadi dia memaksakan tubuhnya".
"Oohhh.... Aku boleh menemuinya, Tante?".
"Tentu saja. Dia ada di kamarnya. Sana dan buat dia terkejut".
"Uummm...".

Peng naik ke lantai dua restaurant, langsung menuju kamar Zhou. Mereka sudah berteman sejak kecil.
Knock knock....
"Masuk", suara dari dalam kamar menyuruhnya untuk masuk.
Peng membuka pintu nya pelan - pelan.
"Ttttaaadddaaaa.....".
"Peng.... Woah, udah lama banget kamu gak kesini. Tapi, kamu kemarin kemana?".
"Ahh, maaf. Aku...ketemu temen,.... terus kita keliling - keliling".
"Oh begitu. Itu apa? Buat aku?", Zhou menunjuk keranjang buah yang di bawa Peng.
"Oh iya. Ku dengar kamu sakit".
"Ah, cuma tulang belakangku yang sakit kemarin. Tapi gak parah kok. Cuma sementara, sekarang juga udah ngerasa baikkan".
"Apa itu karena Jingyu?".
"Jingyu? Siapa dia?".
"Eh, kamu gak tahu nama nya?".
"Nama nya? Maksud kamu, anak sombong yang aku panggul kemarin?".
"Iya, nama nya Jingyu".
"Eehhh, kok kamu tahu?".
"Kamu lupa? Aku memberi nya sapu tanganku".
"Aahhh... Aku tak sadar itu kau. Jadi kau yang memberi nya saputangan. Peng, kau mengenalnya?".
"Ah, tidak. Aku baru bertemu dengan nya kemarin, setelah acara. Dan kami mengobrol sebentar. Jadi aku tahu nama nya".
"Jadi begitu??? Dia bersikap dingin padaku, tapi kau bisa mengobrol dengan nya. Bagaimana cara nya?".
"Aku...aku tidak tahu. Mungkin mood nya lagi bagus saat itu".
"Benarkah???".
Peng cuma mengangguk. Weizhou tak tahu apa yang terjadi pada diri nya. Tapi mendengar kalau teman nya berteman dengan Jingyu, hatinya merasa sedikit.....cemburu.

~~~~~~~~
* Gak asik aja manggil Peng dengan sebutan adik 😀😀
** Sengaja gak di translate, coz jadi nya aneh kata2 serapah nya

Cover chapter ini adalah Peng, bestie nya Zhou di real life

The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang