Chapter 55 : Lost (Hilang)

1.1K 75 30
                                    

 Note : Tulisan Italic (miring) adalah Jingyu & ZZ POV

🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳 

Weizhou berlutut. Memakai jas hitam dengan rambut tersisir, wajah pucatnya terlihat sangat tampan walau dengan tatapan kosong yang terus menatap lantai putih di bawahnya. Weizhou membungkukkan pinggangnya dalam – dalam. Mencium lantai yang beraroma kesedihan. Dan airmata yang dia tahan sedari tadi, jatuh sekali lagi.

Aku kembali membawa potongan hati yang baru saja kau patahkan. Pikiranku penuh dengan kenangan kita. Kita dulu sangat bahagia. Berlari, bersepeda, tertawa bahkan bertengkar. Semua selalu memberiku perasaan hangat. Memberikanku harapan, harapan untuk selalu memilikimu. Tapi tidak hari itu. Kau membiarkanku pergi, mendorongku menjauh, menghancurkan semua yang ku simpan dengan penuh kasih sayang. Tapi aku tetap mencintaimu. Dan akan tetap mencintaimu.

Sepasang tangan lembut membelai lengan Weizhou. Membantunya menegakkan punggungnya. Mendongakkan wajahnya dan menghapus airmatanya. Seorang wanita cantik tersenyum indah walaupun matanya meneriakkan kesakitan. Senyum, yang seakan ingin memberikan Weizhou sebuah harapan, untuk bertahan.

"Kita orang asing sekarang", itu yang kau katakan padaku. Tapi aku tak bisa menjadi orang asing dari seseorang yang aku cinta, aku sayangi, untuk seseorang yang telah mengambil hidupku. Untukmu, Huang Jingyu.

"Ssshhh.... jangan menangis... Jingyu tak suka jika melihat temannya bersedih".

Tapi tangis Weizhou semakin keras. Tubuhnya gemetar dan rasa sakit terasa di seluruh tubuhnya. Wanita cantik itu menarik tubuh lemah Weizhou ke dadanya, memeluknya dengan penuh kasih sayang, memberikan Weizhou usapan yang menenangkan di punggungnya. Ibu Jingyu berbisik pelan di telinga Weizhzou.

"Kumohon..... yang kuat, Zhou...".

"Lakukan yang terbaik". Itukah yang kau inginkan? Aku, mengejar mimpiku? Tapi mimpiku adalah kau. Jadi tolong beritahu aku bagaimana caraku mengejarmu? Untuk meraihmu? Untuk menangkapmu? Untuk membuatmu tetap bersamaku, selamanya. Katakan padaku, Jingyu....

Weizhou meremas baju putih Ibu Jingyu dengan kuat. Membuat kerutan dan hampir merobeknya saat dia menahan emosinya. Mencoba menahan rasa sakit yang memukulinya di bawah tulang – tulangnya.

"Aaaarrggghhhhh!!!".

"Zhou....zhou.... kumohon tenanglah...".

Mama Xu berlari menuju anaknya. Membantu Ibu Jingyu menenangkan anaknya. Tapi itu berubah menjadi rasa sakit bagi kulit mulus Weizhou. Tangan mama kandungnya, terasa sakit bagi hatinya yang sudah terasa sakit. Dan Mama Xu menangis bersama dengan anaknya.

The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang