Chapter 42 : Revealing ( Menyatakan )

1.4K 85 40
                                    

Weizhou kembali ke rumahnya dengan langkah ringan. Setelah memberi tanda pada daerah kekuasaannya atas kekasihnya, sekarang dia dapat bernapas lega tanpa Peng di dalamnya. Dia berlari langsung menuju ke kamarnya, tapi terkejut saat melihat mamanya sudah duduk di tempat tidurnya.

"Ma?? Apa yang kau lakukan di sini?".

Mamanya menundukkan kepalanya dan menghela napas panjang. Lalu berdiri di hadapan anak satu – satunya dengan perasaan yang campur aduk.

"Aku melihatnya...".

Hanya sepenggal kalimat. Tapi Weizhou paham maksudnya. Weizhou membeku, tidak berani menatap wajah mamanya. Jadi dia memalingkan wajahnya ke arah jendela. Mama Xu melangkah mendekatinya.

"Jadi... apa itu? Aku bisa melihat wajah pucat Xiao Peng. Apakah dia... menyukainya juga??".

Weizhou tetap menutup mulutnya, tapi dia tidak bisa mencegah rasa gugup yang perlahan menjalari perutnya.

"Jadi... aku tidak bisa membiarkannya datang ke rumah ini lagi".

Weizhou langsung berpaling dan dia bisa melihat kesedihan di mata mamanya.

"Dia hanya datang untuk belajar, Ma... tidak lebih....".

"Kau... berani untuk menciumnya di depan rumah kita!!! Di depan mata mama!!! Mama tidak bisa membayangkan apa yang terjadi saat aku meninggalkan kalian berdua!!! Mama tidak bisa!!!!".

"Kami tidak melakukan apapun. Kami hanya belajar, Ma....".

"Tidak!!! Zhou, apa yang kau lakukan itu tidak bermoral!!!".

Weizhou membelalakkan matanya, "MA!!!!".

"Aku mencintainya!!! Dan cinta bukanlah sesuatu yang tidak bermoral!!!".

"Huh??? Itu bukanlah tidak bermoral??? Kau menyukai seorang lelaki!!! Itu.....".

"Apa bedanya?? Aku juga mencintai Papa. Apakah itu juga tidak bermoral??".

"Itu berbeda!!! Kau tahu itu berbeda!!! Zhou....".

Weizhou berjalan melewati tubuh Mamanya yang gemetar.

"ZHOU!!! DENGARKAN MAMA!!! Kau tidak boleh berteman dengannya lagi. Dia tidak boleh masuk ke rumah ini lagi!!!!".

"Ma!!!!".

"Atau... Mama kirim kau ke rumah nenek!!!!".

Mama Xu berjalan keluar kamar Weizhou, meninggalkan Weizhou yang sedang di penuhi rasa marah dan sedih. Dia hanya memiliki sisa beberapa bulan untuk di habiskan bersama Jingyu. Dan sekarang semuanya menjadi lebih buruk. Dia bahkan tidak bisa pergi ke Beijing bulan depan untuk menonton konser bersama kekasih tercintanya.

🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳

Jingyu menunggu dengan cemas di depan gerbang rumah Weizhou. Mereka akan pergi ke sekolah bersama, seperti biasa. Tapi weizhou belum keluar juga. Jingyu mencoba menekan bel beberapa kali, tapi tak seorangpun yang muncul untuk membuka gerbang. Setelah menunggu selama 20 menit, akhirnya gerbang kayu yang besar itu, terbuka lebar. Sebuah mobil hitam keluar dan melewatinya. Jingyu bisa melihat bayangan Weizhou sekilas, di dalam mobil. Dia tersenyum tapi Weizhou sama sekali tidak melihat ke arahnya. Mobil itu berjalan cepat dan meninggalkan Jingyu dengan berbagai macam pertanyaan di kepalanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang