Sebulan sudah berlalu sejak Weizhou mengajar Jingyu secara pribadi. Dan sepertinya kemampuan menulis Jingyu sudah sangat meningkat.
"Hhhhoooaammmm.... Zhou, dapatkah kita meneruskan ini besok? Aku sangat mengantuk".
"Jingyu, ini cuma kurang 3 baris lagi. Selesaikan ini secepatnya dan kau bisa segera pulang".
"Tapi... aku sangat lelah hari ini. Dan karakter – karakter itu sangat sulit. Aku tidak bisa menulisnya lagi".
"Berhenti mengeluh dan mulailah menulis!".
"Zhou, kenapa kau jadi begitu tegas padaku??!!! Aaarrgghhh...".
Jingyu membaringkan tubuhnya di lantai.
"Hey...bangun. Kalau kau tidur, bagaimana kau akan menyelesaikannya? Hey!!!".
Jingyu tidak bergerak sedikitpun, bahkan dia mulai mendengkur pelan.
"Huufft, sepertinya dia benar – benar lelah".
Weizhou mulai merapikan mejanya. Dia memasukkan buku – buku Jingyu ke dalam tas nya. Dia menggoyang – goyangkan tubuh Jingyu pelan – pelan.
"Jingyu...bangun. apa kau tidak mau pulang?".
Tapi Jingyu hanya membalikkan tubuhnya dan melanjutkan tidurnya.
"Baiklah...aku akan menelepon Ayah", lalu Weizhou berjalan menuju telepon rumahnya, menelepon Ayah Jingyu.
"Halo Ayah.. Ini Weizhou. Iya, dia tidur. Uuummm...tidak masalah Ayah. Okay. Selamat malam".
Weizhou menutup teleponnya saat tiba – tiba matanya melihat sesuatu. Sebuah buku sketsa.
"Woah... Apakah ini milikmu, Jingyu?".
Tapi Jingyu masih tertidur dengan lelap. Dia membuka buku sketsanya pelan – pelan agar tidak bersuara. Pertama dia melihat lapangan bola basket.
"Apakah ini hari ini?". Lalu dia membalik – balik halaman dan melihat gambar bunga yang indah. '"Woah...gambarnya lumayan bagus".
Lalu membalik halaman – halaman selanjutnya dan melihat wajah tidurnya. Dia mengerutkan keningnya. Dia membalik dan menemukan gambar dirinya yang lain. Membalik lagi dan menemukan lagi. Perlahan, Weizhou tersipu. Dia tidak tahu kalau Jingyu memperhatikannya. Bahkan, dia menggambar wajah Weizhou secara detil. Dan itu membuat Weizhou tertawa pelan.
Lalu dia membalik halaman yang lain dan melihat sebuah gambar seorang wanita yang cantik. Hatinya seakan berhenti berdetak sesaat. Dan dia tidak menemukan gambar wajah orang lagi di halaman – halaman selanjutnya.
Jadi dia hanya menggambarku dan gadis ini di bukunya. Tapi, siapakah gadis ini?".
Weizhou melirik ke arah Jingyu yang masih tertidur dengan lelap dan tenang. Dia merasa sesuatu yang membakar hatinya, dan sedikit merasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETED
أدب الهواةXuweizhou adalah pemuda yang berambisi menjadi penyanyi. Sedangkan Huang Jingyu adalah pemuda biasa yang tak mengejar apapun. Tapi takdir membawa mereka pada hubungan yang rumit. Trans dari The Prince & His Knight dari @bigjempol Slow update ya, ka...