Weizhou duduk dengan gelisah di kursinya. Dia terus melemparkan pandangan ke arah kursi kosong milik Jingyu. Sekarang sudah hampir istirahat pertama dan Jingyu belum juga muncul. Dia sudah menanyakan Miss Anna tentang Jingyu, tapi Miss Anna tidak tahu apapun tentang keberadaan Jingyu.
Apakah dia sakit??
Dia hanya dapat bertemu Jingyu di sekolah. Tapi jika Jingyu tidak masuk, dia tidak punya kesempatan untuk bertemu dengannya. Weizhou menatap keluar jendela saat tiba – tiba dia melihat sosok yang familiar.
"Maaf Miss Anna... maaf... aku harus pergi ke toilet".
Weizhou berlari ke arah pintu bahkan sebelum Miss Anna memberikan ijin. Dia berlari secepatnya sampai dia menemukan seseorang yang dia lihat dari jendela kelas.
"Aaayyyaahhh....".
Weizhou berusaha mengontrol napasnya. Lelaki di depannya berbalik dan tersenyum saat melihat wajah Weizhou.
"Oh nak..... bagaimana....".
"Jingyu.... apa yang terjadi pada Jingyu, Yah??
Weizhou masih kesulitan mengatur napasnya, tapi dia tidak dapat menahan rasa penasarannya.
"Dia harus absen untuk beberapa hari. Itulah sebabnya aku datang kesini untuk meminta ijin", jawab ayah Jingyu.
"Apa?? Absen? Kenapa??".
"Kemarin dia menolong bos nya dari perampokan, tapi sayangnya....".
Ayah Jingyu berusaha mengontrol napasnya yang mulai terasa berat.
"Salah seorang dari mereka menembaknya".
"Apa?? Tembak?? Bagaimana keadaannya sekarang, Ayah? Apakah dia baik – baik saja??".
"Iya, untung pelurunya tidak mengenai bagian vitalnya. Tapi dia tetap harus banyak istirahat. Saat dia tertembak kemarin, ambulans yang di telepon oleh Tuan Lee terjebak macet. Jadi, Jingyu agak terlambat tiba di rumah sakit. Dia kehilangan banyak sekali darah, tapi sekarang dia sudah membaik".
Tiba – tiba, adegan Jingyu terkapar tak berdaya di atas sprei putih muncul di pikiran Weizhou. Matanya terasa terbakar dan hatinya terasa sakit.
"Ayah, apakah kau akan ke rumah sakit sekarang?".
"Iya".
"Tolong, tunggu aku di sini. Aku akan ikut denganmu".
"Tapi nak, kau tidak bisa meninggalkan kelas. Kau bisa datang sepulang sekolah. Aku akan memberikan alamatnya".
"Tidak!!! Mama tidak akan mengijinkanku".
"Apa??".
"Ayah, tolong tunggu aku di sini. Aku akan mengambil tasku. Jadi tolong tunggu aku di sini".
Weizhou berbalik dan berlari menuju kelasnya. Ayah Jingyu ingin pergi dan meninggalkan Weizhou karena dia tidak ingin Weizhou membolos. Tapi langkahnya terhenti saat mencapai gerbang sekolah. Dia menatap gedung sekolah lalu menunggu Weizhou untuk pergi bersamanya.
🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳
Weizhou masuk ke dalam kamar yang warnanya di dominasi warna putih. Ibu Jingyu duduk di samping tempat tidur putih, sementara Jingyu terbaring di sana. Lutut Weizhou gemetar. Tiba – tiba, tempat tidur itu terasa sangat jauh darinya. Matanya terbakar, air mata mulai membanjiri matanya, mengaburkan pandangannya.
"Jingyu....".
Weizhou berbisik pelan, tapi cukup berhasil untuk menarik perhatian Ibu Jingyu/
"Oh... kau Zhouzhou kan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETED
Fiksi PenggemarXuweizhou adalah pemuda yang berambisi menjadi penyanyi. Sedangkan Huang Jingyu adalah pemuda biasa yang tak mengejar apapun. Tapi takdir membawa mereka pada hubungan yang rumit. Trans dari The Prince & His Knight dari @bigjempol Slow update ya, ka...