Jingyu berdiri di depan gerbang sekolah. Dia benar - benar tidak ingin masuk ke sekolah ini. Tapi sayangnya sang Kepala Sekolah mengijinkannya masuk sekolah ini. Dia membuang napas panjang dan mulai melangkahkan kakinya memasuki sekolah. Dia mulai mencari ruang kelasnya sambil berharap tidak bertemu dengan orang yang memberinya kesempatan yang buruk ini."Uhhmm..maaf, permisi... Bisakah kau memberitahuku di mana kelas 2-7?", tanya Jingyu pada seorang murid yang berpapasan dengannya.
"Huh... Apa kau murid baru?".
"Iya. Dapatkah kau memberi tahuku".
"Siapa namamu?", murid itu malah balik bertanya.
Jingyu tak suka murid yang sok ramah itu.
"Tolong beritahukan saja padaku, di mana kelas 2-7?", Jingyu mulai kesal.
"Hey, aku menanyakan namamu. Kau tidak ingin memberitahuku? Aku juga tidak ingin memberitahumu!", jawabnya ketus.Wajah menyeramkan Huang Jingyu
Akhirnya Jingyu meninggalkan murid itu dan mulai mencari ruang kelas 2-7, tak ingin bertanya lagi pada siapapun.
"Ternyata sekolah ini penuh dengan orang seperti dia??!! Sialan !!!".
"9Aku hanya perlu menemukan kelasnya, bukan sesuatu yang sulit", pikirnya Dia terus berjalan sampai akhirnya tiba - tiba berhenti dan menarik seorang murid yang berpapasan dengannya.
"Hey, kenapa aku tidak melihat satupun murid wanita di sekolah ini? Di mana mereka?", tanyanya.
"Murid perempuan? Bro, ini sekolah khusus laki - laki", jawabnya.
"Huh?? Sekolah khusus laki - laki?", Jingyu mencoba memastikan pendengarannya.
"Iya", lalu murid itu berlalu meninggalkannya."Jingyu !!!".
Jingyu merasakan bahaya mendekatinya, maka Jingyu langsung berlari dengan cepat.
"Jingyu.... Huang Jingyu!!!".
Dia berlari dan terus berlari hingga dia menabrak pintu. Seorang wanita keluar dari balik pintu dan membantu Jingyu yang terjatuh untuk berdiri.
"Ah..maaf. Aku tidak melihatmu", Jingyu meminta maaf pada wanita itu.
Wanita itu hanya tertawa kecil dan bertanya "Kau murid baru?".
"Akhirnya aku menangkapmu, Jingyu!", Weizhou mencengkram tangan Jingyu dan Jingyu memberikan tatapan mautnya.
"Whooaa... Kau menakutiku, Jingyu!! Halo Bu Anna, ini Huang Jingyu dan dia temanku. Dia akan berada di kelas yang sama denganku", Weizhou memperkenalkan mereka.
"Benarkah? Baguslah kalau begitu!! Jingyu, kau akan sekelas dengan selebriti sekolah".
"Jangan bilang begitu, Bu. Kau membuatku malu".
Weizhou dan Bu Anna sama - sama tertawa tapi Jingyu hanya tersenyum kecut.
"Sekelas denganmu akan membuat hari - hariku terasa berat", Jingyu melepaskan tangan Weizhou dan meninggalkan mereka. Bu Anna terlihat bingung.
"Eehh... apa yang terjadi, Weizhou?", tanyanya.
"Tidak apa - apa Bu. Dia hanya tidak bisa mengekspresikan perasaannya dengan baik. Dan dia mengidap dyslexia, jadi tolong jangan terlalu keras padanya, Bu", jawab Weizhou.
"Oohhh...baiklah".
Weizhou mengejar Jingyu "Jingyu, ayo masuk ke kelas bersama", ajaknya.
Tapi jingyu malah mempercepat langkahnya.~~~~~~~~~~~
"Baiklah anak - anak, hari ini kita mendapatkan teman baru. Tolong perkenalkan dirimu", pinta Bu Anna pada Jingyu.
"Namaku Huang Jingyu. Senang bertemu kalian".
Weizhou bertepuk tangan dengan keras.
"Xu Weizhou, tolong tenang. Baiklah Huang Jingyu, kau bisa duduk di kursi kosong di depan Weizhou", kata Bu Anna pada Jingyu.
Weizhou tersenyum lebar tapi Jingyu berkata "Aku tidak bisa Bu. Pandanganku sedikit bermasalah, kalau bisa bolehkah aku duduk di barisan depan, Bu?", pinta Jingyu.
"Oohh...Uummm... Bisakah kau bertukar tempat dengannya, Ryan?".
"Tentu saja, Bu", jawab Ryan.Sekarang giliran Jingyu yang tersenyum senang sedangkan Weizhou tidak. Baru saja Jingyu duduk hingga tiba - tiba Weizhou berteriak "Bu, aku tak bisa melihat papan tulis. Jingyu menghalangi pandanganku".
"Bagaimana mungkin kau tidak bisa melihatnya. Papan tulisnya begitu lebar. Berhentilah berbohong. Aku tidak mau pindah!!!", jawab Jingyu.
"Itu yang sebenarnya, Jingyu. Kau terlalu tinggi. Kaulah yang berbohong. Kau tidak punya masalah dengan pandanganmu!!!", Weizhou bersikeras.
"Tidak, aku tidak berbohong".
"Kau berbohong!!!".
"Tidak!!!".
"Iya!!!".
"Tidak!!!".
"Iya!!!".
"Berhenti!!! Jingyu, apa kau berbohong?", tanya Bu Anna.
"Tentu saja tidak, Bu", jawabnya.
"Weizhou, kau benar - benar tidak bisa melihat papan tulis?", sekarang Bu Anna bertanya pada Weizhou.
"Iya, Bu", jawabnya.
"Ryan, apakah Jingyu menghalangi pandanganmu", tanya bu Anna pada Ryan.
"Uuumm... Iya Bu", jawabnya.
Weizhou tersenyum bahagia. Jingyu mengatupkan giginya. Dia benar - benar ingin melemparkan Weizhou ke luar bumi."Kalau begitu, kau bisa bertukar tempat dengan Alex, Weizhou", akhirnya bu Anna memutuskan tempat duduk baru untuk Weizhou.
"Yyyyeeeaaayyyy....".
Weizhou berdiri dan memberikan senyum terbaiknya pada Jingyu, tapi Jingyu membalasnya dengan pandangan mematikannya.
"Aku tidak takut".
Weizhou melambaikan tangannya pada Jingyu dan Jingyu hanya dapat melepas napas panjangnya.~~~~~~~~~~~
Jingyu berjalan di lorong sekolah dan Weizhou mengikuti di belakangnya.
Jingyu berbalik "Bisakah kau menghentikannya?", tanyanya.
"Apa?", Weizhou balas sambil tersenyum.
"Menghancurkan hariku".
"Siapa?", tanya Weizhou tanpa dosa.
"Lupakan saja", Jingyu melanjutkan perjalanannya dan senyum Weizhou melebar.
Saat melewati lapangan, tiba - tiba sebuah bola basket mengenai kepala Jingyu. Weizhou jadi marah.
"Hey!!! Siapa yang melakukannya??!! Jingyu.. apa kau ba...?", pertanyaan Weizhou terpotong oleh suara seseorang dari arah lapangan.
"Maaf Jingyu, aku tidak bermaksud...", Ryan menghampiri untuk meminta maaf, tapi Weizhou ganti memotongnya.
"Ryan, seharusnya kau lebih ha...".
Kali ini Jingyu yang memotong Weizhou "Tidak apa - apa.... Ryan kan? Bolehkah aku bergabung?", tanyanya.
"Tentu saja, bro", jawab Ryan dengan tersenyum lebar. Lalu mereka meninggalkan Weizhou, sendirian."Apa?? Aku juga ingin bergabung..!!!", Weizhou berteriak tapi tak seorangpun yang mendengarnya.
"Aku ingin ikut main, teman - teman. Aku ingin ikutan... Aku ingin ikut main!!".
Akhirnya Weizhou menyerah dan duduk menyaksikan mereka dari dari bangku penonton.Jingyu benar - benar hebat dalam bermain bola basket. Dia membuat semua orang terkesima.
Weizhou terbelalak dan matanya terus mengikuti kemanapun gerakan Jingyu.
Tiba - tiba dia merasakan sesuatu terbakar di perutnya, lalu ke dada berlanjut ke seluruh tubuhnya.
Dia merasa sangat kepanasan, saat melihat Jingyu berkeringat.
Poni Jingyu sangat basah, senyum lebar Jingyu yang menunjukkan gigi taringnya dan lengannya bersinar karena keringat dan sinar matahari.
Weizhou tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya, dia merasa gatal di suatu area yang "aneh".
Tiba - tiba sebuah bola menghantam kepalanya yang membuatnya tersadar dari apapun perasaan yang muncul tadi."Hey!!!", Jingyu menghampiri dan mengambil bola, tersenyum padanya dan mengacak- acak rambut Weizhou.
"Kau baik - baik saja?", tanyanya lagi.
Weizhou tak menyadari apa yang terjadi tapi tiba - tiba dia merasa detak jantungnya berhenti. Dan darah panas terasa mengalir ke kepala dan hidungnya. Lalu dia terjatuh, pingsan.~~~~~~~~~~~~
Weizhou terbangun dan melihat selang IV tergantung di atasnya. Dia berusaha untuk segera bangun.
"Wwooohhhh.... Zhou, kau harus berbaring lagi", ternyata Ryan yang menemaninya.
"Huh?? Ryan?? Kita ada dimana?", tanya Weizhou kebingungan.
"Sepertinya kita ada di rumah sakit", jawab Ryan sambil tersenyum lebar.
"Berhenti bercanda!!".
"Oke oke. Jadi, kau pingsan. Jadi kami membawamu ke sini", jelas Ryan.
"Dimana dia?".
"Siapa?", ganti Ryan yang kebingungan.
"Jingyu. Apa dia baik - baik saja?".
"Huh?? Kaulah yang terkena bola karena lemparannya. Jadi, kurasa dia seharusnya baik - baik saja. Dan, bagaimana keadanmu?".
"Tentu saja aku baik - baik saja. Jadi, dimana dia?", tanya Weizhou lagi.
"Dia sudah pulang. Dia bilang dia punya pekerjaan paruh waktu jadi dia harus segera pergi dan....", belum sempat Ryan menjelaskan, Weizhou mulai mencabuti jarum di pergelangan tangannya dan melompat turun dari tempat tidur.
"Heyy...Weizhou. Kau mau kemana....??".
Weizhou sudah tidak terlihat bahkan saat Ryan belum menyelesaikan pertanyaannya.❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETED
FanficXuweizhou adalah pemuda yang berambisi menjadi penyanyi. Sedangkan Huang Jingyu adalah pemuda biasa yang tak mengejar apapun. Tapi takdir membawa mereka pada hubungan yang rumit. Trans dari The Prince & His Knight dari @bigjempol Slow update ya, ka...