"Jingyu tak ingin kau memilih antara dirinya dan mimpimu".
Ryan mengambil duduk bersebrangan dengan Weizhou. Dia membawa Weizhou keluar hari itu, ke kafe tempat dia dan Jingyu pernah kunjungi.
"Dia mengatakan padaku hari itu. Disini...".
Weizhou memutar kepalanya perlahan, menatap Ryan yang menghirup kopinya.
"Di sini??".
"Iya...".
Ryan mengangguk lalu meletakkan kopinya ke meja.
"Kami berbicara tentangmu saat itu. Aku... memintanya untuk meninggalkanmu".
Weizhou membelalakkan matanya.
"Tapi dia tak mau".
Mata Weizhou melembut dan kepalanya kembali memandang keluar jendela.
"Aku memintanya untuk memilih antara dia dan mimpimu. Tapi dia menolaknya. Dia bilang bahwa kita tak bisa hidup tanpa keduanya".
Weizhou memegang erat sweaternya. Kenangan tentangnya dan Jingyu di studio kembali berputar di kepalanya.
Jingyu bilang dia akan menungguku.
"Dia bilang, cinta itu kebebasan. Tak pernah mendorongmu pada sesuatu atau melarangmu dari apapun".
Tapi aku tak ingin dia menunggu. Aku ingin selalu berjalan beriringan bersamanya. Berdua. Selamanya".
Ryan tertawa kecil.
"Aku sangat terkejut saat mendengarnya. Dia bodoh tapi tiba – tiba dia menjadi sangat bijak saat kami bicara tentang cinta.
Karena dia adalah cinta. Cintaku.
Weizhou menundukkan kepalanya. Melihat jarinya yang terpaut, seakan itu adalah hal terindah di dunia.
"Aku mengaguminya hari itu. Tapi... ternyata itu hanyalah sebuah kebohongan yang besar".
Weizhou segera mendongak dan menatap Ryan dengan dahi yang berkerut.
"Cinta bukanlah kebebasan. Dia mendorongmu menjauh. Dan melarangmu dari semua rasa sakit. Benarkan?".
Weizhou memalingkan matanya, menghindari tatapan pertanyaan Ryan.
Dia sangat bodoh!! tapi dia selalu menjagaku, seperti seorang ksatria.
"Dia mengambil jalan yang berat dan membiarkanmu melewati jalan sutra. Dia sangat egois kan?".
Iya, dia egois. Tapi.... dia selalu memperlakukanku seperti seorang Pangeran.
Weizhou menutup rapat mulutnya. Tiba – tiba hatinya berdetak sakit.
"Dan sekarang dia mati karena kebodohannya".
"Ryan!!!!".
Weizhou menyalak seketika, menarik perhatian dari orang – orang di sekitarnya.
"Dia tidak bodoh!! Dia hanya.... dia....".
Weizhou memelankan suaranya, matanya berputar tak menentu.
"Dia mencintaimu".
Ryan menghela napas. Matanya menatap kosong ke jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETED
FanfictionXuweizhou adalah pemuda yang berambisi menjadi penyanyi. Sedangkan Huang Jingyu adalah pemuda biasa yang tak mengejar apapun. Tapi takdir membawa mereka pada hubungan yang rumit. Trans dari The Prince & His Knight dari @bigjempol Slow update ya, ka...