Chapter 24 : Honesty ( Kejujuran )

1.6K 121 14
                                    

Seperti biasa, setiap pagi, Ayah Jingyu membawa plastik sampah untuk di buang di depan rumahnya. Tapi pagi ini dia di kejutkan oleh "seonggok" anak laki – laki yang tertidur di depan gerbang rumahnya. Dia menepuk pundak anak lelaki itu.

"Hey...". Tidak ada jawaban dari anak lelaki itu, lalu Ayah Jingyu menyentuh keningnya dan terasa agak panas. Lalu dia menggoncang – goncangkan tubuhnya. Tapi dia tetap tidak bergeming. Ayah Jingyu jadi merasa ketakutan, lalu berteriak memanggil Jingyu. Jingyu berlari menghampiri ayahnya.

"Ada apa.... Peng???".

"Kau mengenalnya?".

"Iya, dia temanku. Apa???".

"Bantu aku membawanya masuk".

"Baiklah". Jingyu membawa tubuh lemas Peng masuk ke dalam rumahnya.

"Jingyu...", tiba – tiba kepala Peng bergerak dan tangannya menggenggam erat kaos Jingyu.

"Yeah Peng. Sabar ya. Kami akan membaringkan tubuhmu dulu".

Jingyu membaringkan tubuh Peng di tempat tidurnya dan menyelimutinya dengan selimut tebal. Lalu berlari mengambil air hangat. Ayah Jingyu membersihkan debu pada wajah Peng.

"Apa yang terjadi denganmu? Apakah anakku membuat masalah denganmu?".

Peng menggeleng dengan pelan.

Jingyu masuk dengan membawa baskom besar berisi air hangat dan handuk kecil untuk mengompres kening Peng.

"Apa yang terjadi, Peng?".

Peng memalingkan wajahnya dan menangis.

*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*

Weizhou duduk dengan cemas. Jingyu tidak datang ke sekolah hari ini. Dan semua murid membicarakan kejadian kemarin. Beberapa orang bahkan membuat gosip, gosip jelek tentang Jingyu.

"Kudengar, dia melakukannya di sekolah lamanya".

"Ah..yeah... siapa yang bisa menolaknya".

"Iya, dia bekeja di gay bar sebelumnya".

"Benarkah? Dia sangat miskin, jadi dia tidak punya pilihan"

"Bukan begitu, dia hanya terlalu jalang... hahahaha".

"DIAM!!!". Weizhou berdiri dan mengedarkan pandangan marahnya pada semua orang di kelasnya. Dia mengambil tasnya dan meninggalkan kelas. Ryan mengejar dan menangkap lengannya.

"Tunggu Zhou, kau mau kemana?".

"Jingyu...".

Weizhou menepis tangan Ryan dan melangkah pergi. Ryan hanya menghela napas panjang dan membiarkan Weizhou pergi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang