Chapter 4 : Who is Weird? (Siapa yang aneh?)

2.3K 158 8
                                    


Jingyu tiba di klub tinju tepat waktu. Dia langsung menuju ke ruang janitor. Dia bekerja 3x seminggu sebagai pembersih. Dia menyukai seni bela diri, tapi tak pernah punya kesempatan untuk menekuninya. Jadi, bekerja di tempat ini adalah kesempatan yang sangat baik untuknya. Dia bisa belajar sambil bekerja.

"Jingyu, kau sudah sampai? Baguslah kau tidak telat".
"Oh, hey Fang. Iya, aku gak telat. Ngomong - ngomong, gimana kompetisi nya? Apa kau menang?".
"Hhh...aku kalah. Jangan ngomongin itu lagi deh. Aku masih sakit hati tau".
"Maaf...".
"Tapi aku melihatmu kemarin. Kamu keren banget. Akhirnya kau melakukannya. Jadi, dia memukulmu?"
.
"Iya, dia memukulku. Tapi aku membalasnya".
"Beneran???? Perkembangan yang bagus".
"Tapi aku punya perasaan yang buruk soal ini".
"Kenapa? Dia selalu memukulmu. Dia pantas mendapat balasannya".
"Tapi ..... Dia pingsan".
"Serius????? Keren banget !!!! Aku gak nyangka kamu punya otot. Gimana kalo kamu jadi lawan tanding aku?".
"Gak ah. Aku gak bakal menang".
"Hey, jangan ngomong begitu. Aku tahu Max, dia kuat. Tapi kamu bisa mengalahkan dia. Itu keren banget".
"Ehm...itu cuma...mungkin dia belum sarapan".
"Apa?? Hahaha.... iya, mungkin dia belum sarapan. Hahahaha.... kamu lucu banget sih".
"Beneran??".
"Iya".
"Makasih".
"Ga usah ngomong makasih. Kamu harus berjanji padaku".
"Apa".
"Kamu harus jadi lawan tanding aku".
"Ahh, oke. Aku janji. Maaf Fang, aku harus nerusin kerjaanku".
"Oh iya, aku lupa. Selamat bekerja ,Yu".
"Kamu juga".
Jingyu pergi untuk membersihkan ring tinju sebelum orang - orang berdatangan.

~~~~~~~

Peng keluar dari rumah Zhou dengan bahagia. Dia tak tahu kenapa, tapi tahu kalau Zhou bahkan tidak tahu nama Jingyu, sungguh membuatnya bahagia.
"Jadi, hubungan Zhou dan Jingyu tidak baik. Bagus, artinya aku bisa lebih dekat denganmu, Jingyu".
Peng adalah seorang gay. Dulu, dia pernah suka pada seseorang, tapi seseorang itu lebih menyukai Zhou, walaupun Zhou mengatakan kalau dia straight, dia tetap saja mengejar Zhou.

Hal itu membuat Peng kesal, tapi dia tak bisa berbuat apa - apa. Sejak saat itu, setiap lelaki yang dia suka, selalu lebih tertarik pada Zhou. Itulah sebabnya dia memilih sekolah yang berbeda dengan Zhou. Dia tak ingin kehilangan incarannya lagi.

Peng terus berjalan sampai dia melihat sepeda kakaknya.
"Eh, itu kan sepeda Fang. Dimana dia?".
"Ah, klub tinju. Dia pasti ada di sana."
Peng memasuki ruangan. Dia melihat banyak lelaki bertelanjang dada. Peng menelan ludahnya. Dia tak pernah ke tempat seperti ini sebelumnya. Dia berkeliling sampai tiba - tiba .....
Brrruuukkkk....
"Aw...."
"Oh maaf, aku tak melihatmu"
"Ah, tidak apa - apa. Eeehhh, bukankah kau Jingyu?".
"Huh?? Iya. Kau....kau....Peng?".
"Iya. Kau mengingatku. Bagus".
"Huh??".
"Maksudku, kau punya ingatan yang bagus".
"Ahh, iya....iya... Lalu, kenapa kau di sini?".
"Oh..itu.... Aku melihat sepeda kakakku di liar, jadi aku masuk untuk mencarinya".
"Siapa nama kakakmu?".
"Nama nya F...".
"Peng !!!".
Tiba - tiba Fang muncul dan memeluk Peng.
"Hey, apa yang kau lakukan?".
"Aku mencarimu".
"Ada apa?".
"Gak apa-apa, tadi aku lihat sepedamu di luar, jadi aku masuk dan mencarimu. Jadi, sekarang kamu suka tinju?".
"Aku sudah di sini selama dua bulan, sweety".
"Yuucck, jangan memanggilku seperti itu".
Jingyu hanya tertawa mendengar "pertengkaran" mereka.
"Hey, kenapa tertawa? Apa ini lucu, huh? Huh???". Fang mendekat dan menggelitik pinggang Jingyu. Dan itu membuat Peng kesal. Dia menarik tangan kakak nya.
"Jangan begitu. Kamu bukan anak kecil lagi".
"Eh, apakah kamu cemburu?".
Peng kaget, "apakah aku terlalu mudah di baca?". Dia sangat takut Fang mengetahui perasaannya pada Jingyu. Dia menggeleng dengan gugup.
"Ah, jangan bohong. Maaf Jingyu, sepertinya adik kecilku agak posesif padaku. Hahahaha....".
Fang menepuk kepala adik nye. And Peng bernafas dengan lega.
"Gak apa - apa, Fang. Sepertinya sangat menyenangkan punya saudara laki - laki", jawab Jingyu.
"Eh, apa kau cemburu juga, Jingyu?".
"Mungkin. Kau tak perlu mencari teman untuk menemanimu saat kau sendiri, karena kau ounya saudara laki - laki".
"Kau pikir begitu? Tapi punya saudara laki - laki tidak selalu menyenangkan. Kau harus berbagi apapun dengan nya".
"Jadi kau merasa menyesal punya saudara laki - laki, Kak?".
"Heh, kau memanggilku apa barusan?".
"Fang. Aku memanggilmu Fang".
"Tidak. Kau memanggilku Kak. Kau dengar kan, Jingyu?".
"Uuhmm.... mungkin". Lalu Jingyu tertawa.

Peng menatap Jingyu yang sedang tertawa dengan mata berbinar - binar. Dia benar - benar jatuh cinta pada nya. Dia sampai berhalusinasi melihat kelopak bunga sakura berjatuhan tiap kali Jingyu menekuk bibirnya.
"Iya kan, Peng?".
"Huh?".
Peng seakan tersesat dalam dunia mimpinya. Dia tak menyadari tepukan di tangan nya dan juga pertanyaan Fang.
"Kau kenapa, lil bro?".
"Uummm.... Aku hanya berpikir tentang Zhou".
"Oh, dia kenapa?".
Peng merasa menyesal. Tidak seharusnya dia berbicara tentang Zhou di depan Jingyu. Walaupun dia tahu hubungan mereka berdua tidak baik, tapi Peng tetap merasa takut.
"Ah, gak apa - apa kok Fang", jawabnya.
"Hey, katakan padaku. Dia temanku juga", Fang memaksa.
Peng sangat tidak menginginkan percakapan ini, tapi sepertinya Jingyi tidak tertarik pada topik ini. Jadi dia putuskan untuk melanjutkan ceritanya.
"Dia sakit. Sepertinya punggungnya yang sakit".
Tiba - tiba Fang tertawa dengan keras.
"Itu pasti karena dia memanggulmu kemarin". Fang mengatakannya sambil menepul pelan pundak Jingyum Tapi Jingyu hanya mengedipkan mata nya dengan bingung.
"Huh? Memanggulku? Siapa Zhou?".
"Huh? Kau tak mengenalnya? Dia yang memanggulmu saat kau bertemu Max", jawab Fang.
Jingyu terlihat seperti sedang mengingat - ingat kejadian semalam. Dan Peng merasa sangat bersalah pada diri nya sendiri. Tidak seharusnya dia membuat Jingyu memikirkan Zhou. Peng hanya berharap, Jingyu kehilangan ingatannya.
"Aahh, anak aneh itu !!!! Jadi, kau berteman dengannya, Fang?", tanya Jingyu setelah dia berhasil mengingatnya.
"Aneh? Zhou aneh?".
"Untukku, iya. Dia aneh".
Peng senang mendengarnya.
"Benarkah? Menurutku dia anak yang baik".
"Yeah. Dia baik ,tapi terlalu baik dan itu menggangguku".
"Hahahaha.....benarkah?".
"Yeah....".
Peng merasa sangat lega saat mengetahui Jingyu tak menyukai Zhou. Ini pertama kalinya dia mendengar orang tak menyukai Zhou.
"Hey, kenapa kau tersenyum? Apa yang lucu, lil bro?".
Peng menyesal sekali lagi. Dia tak bisa mengontrol emosinya.
"Gak kok. Ini...ini pertama kalinya aku mendengar ada orang yang tak menyukai Zhou", jawab Peng.
"Ah iya. Kau benar. Semua orang akan langsung menyukainya saat melihat senyumnya. Tapi kau tidak. Ini sangat aneh, Jingyu", gumam Fang.
"Benarkah?".
Jingyu mengernyitkan dahinya. Tapi dalam hatinya, dia merasa sedikit penasaran dengan kata - kata Fang barusan. Dia pernah melihat senyum Zhou, tapi dia benar - benar tak merasakan apapun. Dia hanya merasa kesal dan terganggu. Apakah dia aneh??

^^^^^^^^^^^_________^^^^^^^^^^^^^

Cover cr to the right owner

The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang