Chapter 2 : Surprissing The Knight (Mengejutkan sang Ksatria)

3.9K 203 28
                                    


Hari ini adalah hari yang besar, Weizhou akan tampil di atas panggung. Orang tuanya sengaja menutup restoran mereka hari ini. Mereka bahkan membawa semua karyawannya untuk melihat penampilan anak semata wayang mereka. Weizhou sudah sangat gugup sejak kemarin. Dia sangat berharap bisa menampilkan yang terbaik. Ini adalah impiannya. Bernyanyi di hadapan banyak orang.

"Zhou... siap??"
"Tentu saja!! Ayo!!!"

Mereka naik ke atas panggung. Mereka akan tampil dua kali,sebagai pembuka dan penutup acara. Musik mulai mengalun dan Weizhou mulai bernyanyi. Walaupun suaranya sedikit bergetar tapi penonton tampak menikmatinya. Itu sungguh membuatnya senang.
Lagu berakhir, mereka kembali ke belakang panggung dan bersiap untuk penampilan selanjutnya nanti.
"Ah... Ryan,apa tadi udah bagus?? Suaraku sedikit bergetar. Buruk sekali!!"
"Jangan terlalu dipikirkan Zhou... kamu hebat!. Kamu tadi lihat kan... penonton semua ikut bernyanyi."
"Benarkah?? Syukurlah..."
Mereka duduk di barisan paling depan,menunggu untuk penampilan mereka berikutnya sambil melihat penampilan para peserta kompetisi.

"Zhou..."
"Hey... Peng!!! Kamu disini?!"
"Um!. Aku datang untuk mendukung kakakku."
"Wah... kakakmu punya band juga?? Kenapa kamu gak pernah kasih tau aku??"
"Ah.. dia gak sehebat kamu... aku malu.."
"Kamu... aku juga gak hebat kok..."
"Tapi kamu hebat. Band kamu aja jadi band tamu disini. Keren.."
"Ah.. terima kasih..."
Tiba-tiba mata Weizhou menangkap sosok yang familiar.
"Tunggu... bukannya dia itu yang kemarin??"
Peng tampak bingung.
"Apa??"
"Ah tidak.. aku cuma... kemarin aku lihat dia dan teman-temannya mengeroyok seorang anak."
"Benarkah?? Mengerikan. Bagaimana bisa juri meloloskan orang seperti dia??"
"Mungkin bandnya bagus. Kita lihat saja."
Weizhou dan Peng fokus melihat penampilan mereka. Vokalisnya punya suara yang bagus dan lagu rock sangat cocok dengan tipe suaranya. Weizhou pikir ini adalah salah satu band terbaik di kompetisi ini. Tapi di tengah lagu tiba-tiba si vokalis loncat dari panggung dan berlari ke kerumunan penonton. Orang-orang pun memalingkan kepalanya. Mengikuti arah si vokalis itu. Si vokalis menarik seorang anak laki-laki dan memukulnya. Weizhou terbelalak dan langsung berlari ke arah mereka.
"Bajingan!! Siapa yang bilang kau bisa mencium adikku seenakmu hah?!!"
"Ehh... kamu yang bilang. Aku harus jadi pacar adikmu. Ya udah... aku pacarnya sekarang. Dan barusan adikmu minta aku menciumnya. Mana mungkin aku tolak."
"Kau!! Bajingan!!!"
"Berhenti Max!!!"
"Kamu!! Dasar murahan!! Bagaimana bisa kamu membiarkan dia menciummu di tengah-tengah penampilan kakakmu!! Gila!! Ayo pulang!!!"
Max menarik A mei dari kerumunan. Jingyu menyeringai penuh kemenangan dan berbalik untuk pulang. Misinya telah selesai. Tiba-tiba seseorang memegang pundaknya. Jingyu berbalik dan melihat sapu tangah tepat didepan wajahnya.
"Ini... hidungmu berdarah. Bersihkan dengan ini."
Jingyu mengambil sapu tangan itu dan berbalik pergi. Weizhou terbelalak dan berlari ke arahnya.
"Hey!!!"
Jingyu tetap berjalan.
"Hey!!!"
Jingyu masih saja berjalan.
"'Hey!!! Kamu!! Bocah sombong!!!"
Jingyu berbalik. Weizhou berlari dan mencengkram kerah baju Jingyu.
"Kenapa kamu ambil sapu tangan dia??"
"Hah??"
"Kenapa kamu terima bantuan dari dia tapi menolakku??"
"Hah??"
"Apa kamu lupa?? Kamu inget aku?? Aku... Xu WeiZhou..."
"Ah... kamu, si anak aneh. Ya... aku inget,ada apa??"
"Hah?? Ada apa,kamu bilang!!! Kamu baru aja nerima bantuan dari dia! Kenapa kamu tolak bantuanku kemarin??"
"Oh... itu karena kamu tidak menawarkan aku sapu tangan."
"Tapi aku nawarin kamu tumpangan."
"Tapi aku gak mau..."
"Kamu!! Itu gak sopan!!!"
"Apa?? Aku gak mau menumpang itu karena badan aku besar.... lihat kamu,kamu tuh kurus kering. Kakimu bisa patah kalau memboncengku."
"Kata siapa?? Aku emang kurus... tapi aku berotot. Aku bisa ngeboncengin kamu dengan gampang."
"Benarkah?? Ya udah... lupain aja... aku mau pulang."
Weizhou benar-benar marah. Dia menarik Jingyu, mencengkram tangannya lalu menaikan dia ke atas punggungnya.
"Wah... hey.. hey... apa yang kamu lakukan !!! turunkan aku!!!"
Weizhou tidak peduli dengan teriakan Jingyu. Dia terus berlari dengan Jingyu diatas punggungnya.
"Hey!! Kamu!! Aneh!!! Turnkan aku!!! Sekarang!!"
Weizhou menjatuhkan Jingyu dengan keras ke tanah.
"Aduh... sakit!!"
"Lihat!! Aku bisa menggendongmu dengan mudah! Jangan pernah meremehkan aku lagi!!"
Kemudian weizhou pergi. Jingyu hanya bisa meringis kesakitan.
"Apa-apaan sih dia!!"

~~~~

Weizhou kembali ke kursinya dengan wajah pucat pasi.
"Kamu baik-baik aja, Zhou??"
"Ryan... kayaknya tulang punggungku patah..."
"Apa?!! Kamu yakin??"
"Aku tak tahu tapi ini sakit sekali...
Aduh! Ini semu gara-gara dia!!! Arrggh..."
Ryan mengerjap-ngerjapkan matanya. Tidak paham dengan maksud weizhou.
"Dia??"
"Iya.. si Big Fool* itu yang gak mau nerima bantuanku!! Dia gak sopan!! Kasar!!! Dingin!!! Sialan!!! Ryan.... ini sakit banget. Gimana caranya aku nyanyi kalau begini??"
"Kamu bisa duduk??"
"Aku gak tahu... aku coba..."
"Kalau kamu bisa... nanti kita tampilnya sambil duduk aja."
"Ide bagus! Eh... dimana peng??"
"Peng siapa??"
"Temanku.. tadi dia duduk disini,deket aku. Dimana ya dia??"
"Hah?? Aku gak tahu. Aku malah gak lihat dia tadi."
"Ah... mungkin dia nemuin kakaknya. Ryan... bantuin aku duduk dong."
"Oke... sini... sini..."

~~~~~

"Hey!!!"
Jingyu menoleh. Ketika seseorang menyentuh lengannya.
"Oh... hey... Ada yang bisa aku bantu??"
"Gak... gak ada... itu... itu cuma...aku...yang ngasih kamu sapu tangan tadi. Jadi..."
"Ah... ini?? Aku akan kembalikan nanti. Ini kotor,aku harus cuci dulu."
"Ah... gak.. gak... maksudku.. itu kamu bisa simpan itu kok. Aku punya banyak sapu tangan di rumah. Aku cuma mau tahu namamu."
"Hah??"
"Maksudku... aku... mau jadi temanmu."
"Huh??"
"Aku.. maksudku... kamu itu keren. Terus aku... aku... aku..."
"Hahaha...."
Jingyu tertawa dan itu membuat anak laki-laki itu bingung.
"Kenapa kamu gugup?? Apa aku ini serem yah?"
"Gak...gak.. itu... itu..."
"Oke..oke... namaku Jingyu... siapa namamu??"
Jingyu mengulurkan tangannya. Sia anak laki-laki itu pun menggenggapnya dengan senang hati.
"Peng... namaku peng..."
"Peng?? Nama yang lucu. Oke Peng... permisi, aku harus pergi..."
"Tunggu... Jingyu.. bisa gak kita ketemu lagi??"
"Hah??"
"Maksudku... kita kan teman dan aku... aku..."
"Ah... iya... dimana sekolahmu? Aku akan menemuimu nanti kalau sapu tangan ini udah bersih."
Peng tersenyum dengan lebar dan memberi alamat sekolahnya kepada Jingyu.
"Oh.. oke.. jadi boleh aku pergi sekarang??"
"Oh.. iya... maaf sudah menahanmu..."
"Ah... oke... bye..."
"Bye..."
Jingyu meninggalkan Peng. Dan Peng melihat punggung Jingyu dengan bahagia.

+++++++++++++++++++++++++++++++
*Big Fool : sengaja gak aq tranlate karena jadi nya malah aneh 😀😀

The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang