part 5

3.9K 245 0
                                    

"jangan suruh gw pergi ke yg lain"

............................................................





Jam tangan Laluna sudah menunjukan pukul 9 malam. Beberapa kali ia menguap karna ini sudah masuk jam tidurnya. 'Kapan pulang... Kapan pulang...' pertanyaan itulah yg muncul berkali kali di benaknya

Samuel dan Daniel masih belum merasa ngantuk, masih asyik berbincang soal banyak hal, Luna beberapa kali ikut nimbrung, tapi banyak bingungnya, karna bahasan remaja laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda, jika saja Samuel dan Daniel membahas salah satu drama korea, pastilah Luna tidak akan mungkin mengantuk

"lo udah liat list kelompok kemah kita nanti belom?"

"belom, kenapa? paling gw sekelompok sama lo" tebakan Daniel soal ini tak pernah salah

"tau aja.. tapi yg paling penting, di kelompok kita ada bidadarinya! Audrey cuy!! gila ga tuh?" Samuel jadi bicara penuh semangat

Laluna yang tadinya mengatuk, sontak membulatkan matanya

Samuel lagi-lagi bahas cewek cantik, dan lagi-lagi Daniel mengabaikan bahasan ini

"btw, kita belum milih kakak pendamping"

"jangan gw.." tiba tiba Laluna nimbrung

"astaga iya.. lu kan panitia ya!! fix elo fix" kata Samuel yg baru sadar Laluna adalah panitia

"engga engga!! apaan" Laluna langsung menolak

Samuel terus merayu agar Luna mau menjadi pendamping kelompoknya. Jika Luna kakak pendampingnya maka ia tak perlu merasa segan atau takut sebagaimana bila ia didampingi dengan panitia yang lainnya, dengan kata lain, didampingi seniornya di sekolah barunya ini. Seperti kita ketahui bersama, hal-hal yang paling ingin dihindari anak baru di suatu sekolah adalah berurusan dengan senior mereka. Samuel tidak yakin, jika dirinya akan terhindar dari masalah dengan kakak tingkatnya. Makanya akan lebih baik jika Luna saja yang jadi kakak pendamping kelompoknya

Daniel jelas sangat setuju, meski dengan alasan yang berbeda jauh dengan Samuel

Tika menghampiri mereka bertiga, meminta Samuel untuk menyupiri mobil yang ia bawa. Sekalian mengantarkan teman-temannya yang rumahnya searah. Tika merasa dirinya sudah terlalu tua untuk mengendarai mobil di malam hari, dari pada terjadi hal yang tidak diinginkan, lebih baik ia serahkan kunci mobil ini pada anak bujangnya

Lain halnya dengan Samuel yang langsung meng-iya-kan permintaan mamanya, Luna justru protes, kenapa tidak langsung pulang ke rumah saja, tanyanya. Ditambah lagi ia sudah mengantuk bukan kepalang

Ternyata apa yang dipikirkan Luna salah, dirinya memang akan langsung pulang, karna ia naik mobil Daniel, bukan ikut bersama Tika dan Samuel. Luna tahu mamanya sangat pengertian, tapi mengapa kali ini terasa seperti bukan Luna yang dimengerti Tika, tapi Daniel

Sangking mengantuknya tidak ada protes atau penolakan dari Laluna, pikirinya terserah saja pulang berdua bersama Daniel, yang penting ia bisa segera tidur di rumah

........................

Sepanjang jalan beberapa kali Laluna memejamkan matanya, ketika terpejam ia berusaha untuk membuka matanya lagi. Hanya untuk tidur di mobil Daniel saja dia gengsi. Sekuat tenaga ia berusaha menahan kantuknya

Daniel yg melihat itu hanya tersenyum

"tidur aja kalo ngantuk, Lun"

"siapa yg ngantuk? gw ga ngantuk" Laluna membenarkan posisi ia duduk, sambil merapihkan rambutnya

Junior X Me [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang