part 25

2.7K 146 2
                                    

       

"Don't even talk to me, you, gangster"
.......................................................

"Hai kak.."

Luna menoleh ke arah Clarisa yang barusan menyapanya dengan penuh senyum semangat di pagi hari

"Oh hai.." jawab Laluna, sambal menarik sebelah earphonenya

Tak ada ramah ramahnya sama sekali, membuat Clarisa jadi segan. Mungkin karna belum berkenalan, ia mencoba berfikir positif

"Ada kuliah pagi ya kak? Hehe"

Luna hanya mengangguk, sesekali menoleh ke arah bus yang ia tunggu biasa datang. Clarisa tahu Laluna pasti masih marah besar, dan wajar saja jika ia ikut ikutan terkena dampaknya, lagi pula Laluna belum tahu siapa dia. Jadi wajar saja jika Luna tak terlalu ramah padanya

Ia tarik nafas, dan memberanikan diri lagi untuk bicara pada Luna

"Sebenernya mas Daniel tuh.. waktu itu..."

Clarisa mengepalkan tangannya, ia ragu harus memberi tahu hal ini atau tidak. Luna masih menunggu kelanjutannya

"Jadi... kenapa waktu itu mas Daniel ninggalin kak Luna tuh... emmm... karna.."

'Ahh!!! Susah bgt sih ngomong gini aja' terjadi konflik batin di hati Clarisa. Luna menaikan sebelah alisnya, wajah penuh tanya

"Emmm.... gajadi deh.." Clarisa akhirnya menyerah

Luna sebenernya sangat menanti nanti kelanjutannya, namun apa boleh buat, gengsinya terlampau besar. Clarisa menunduk dan menggerutu dalam hati, pasti Luna menganggap dirinya seseorang yang aneh. Saat bus yang Luna tunggu datang, Luna masuk langsung masuk begitu saja, meinggalkan Clarisa tanpa pamit terlebih dahulu

"Kak Luna.... Btw, aku adik sepupunya mas Daniel hehe"

Luna hanya menoleh dan mengangguk, ia duduk di samping jendela Bus. Dari situ seharusnya ia bias lihat Clarisa melambaikan tangannya, ketika Bus itu jalan. Jangankan lambaian tangannya dibalas, Luna bahkan tak menengok sedikitpun

..............................

Bus yang ditumpangi Clarisa pagi ini rusak di tengah perjalanan, akibatnya semua penumpang harus turun dan menunggu Bus selanjutnya. Pertama kalinya Clarisa datang telat ke sekolah. Melihat gerbang sekolah yang sudah terkunci rapat, membuatnya ingin mengumpat. Nafas Clarisa bahkan masih tak teratur, karna ia berlari dari halte bus yang ada di ujung jalan. Ternyata ada orang lain juga yang telat seperti dirinya

"kenapa muka lo?"

Luka di wajah Vino mengundang perhatian Clarisa

"kepentok" jawab Vino asalan

"HA!! tangan lo? kenapa juga?" Clarisa menutup mulutnya yang terbuka lebar, terkejut melihat pergelangan tangan Vino yang diperban

Vino menghela nafas

"stop act like you are my girlfriend. Gimana orang-orang jahat kemaren, ga ngirain lo pacar gw kalo lo kayak gini"

"oiya.. okay" Clarisa segera mengalihkan pandangannya dari Vino dan mundur beberapa langkah menjauhi Vino

"btw, lo..."

Belum selesai Vino berbicara, Clarisa memotong omongannya

"sssttt.. Shut up. Don't even talk to me, you, gangster" Clarisa mengibaskan poninya

Vino pergi dari tempat itu, sebelum pertikaian antara Clarisa dan dirinya terjadi lagi

"WOYYY!!!" Clarisa teriak, memanggil Vino

Junior X Me [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang