"Take good care of her"
..............................................Rasanya asing jika tak mendengar si kembar cekcok ketika sedang makan, ntah itu sarapan atau makan malam. Tika berulang kali meminta agar dua anak kesayanganya ini berhenti mengganggu satu sama lain. Luna dan Samuel akhirnya diam, terpaksa. Dari pada diusir dari rumah, tidak mungkin, tapi bisa saja. Setelah suasana akhirnya tenang, Tika teringat akan acara di Villa bersama teman-temannya yang harus disampaikan juga pada keluarga kecilnya
"Mah, not again... yauda kalo acara mama tuh ya mama aja gituloh yang ikut. Kita kenapa ikut juga" Samuel langsung melanjutkan makannya. Luna menyetujui omongan Samuel kali ini
"Yahhhh.... padahal Daniel aja ikut"
"Okay, aku ikut" saut Luna cepat. Dia bahkan menceramahi Samuel, katanya, selagi bisa membahagiakan orang tua, maka bahagiakanlah, terlebih hanya ikut ke Villa, apa susahnya. Samuel tahu bukan itu alasan kenapa Luna berubah pikiran, apalagi kalua bukan karna Daniel. Makanya Samuel menoleh ke arah Luna dengan senyuman yang tak sedap
Melihat anak bujangnya yang masih setengah hati untuk ikut ke Villa, Tika memberi kabar yang menurutnya itu kabar baik untuk Samuel. Si cantik Clarisa juga akan ikut ke Villa
"She is not my type, Mah. Cantik emang, tapi ya not my type" Samuel menanggapi niat baik mamanya
"Mah, btw aku boleh ajak temen ku?" Tanya Luna
"Ya boleh boleh aja sih, kan makin seru ya makin rame"
"Siapa, lun? Cantik kaga?" Samuel langsung bertanya
"Iyee cantikkk"
"Serius?!! Siapa?"
"Vino! HAHAHAHA" Luna meninggalkan meja makan dan langsung tertawa lepas
Sedangkan Samuel ditinggalkannya dengan keadaan yang masih super kesal, karna merasa di beri harapan palsu, ia kira Luna akan membawa temannya yang cantik. Boro boro cantik, perempuan juga bukan.
Luna seolah tahu apa yang harus ia lakukan untuk temannya yang selama ini selalu baik dengannya, Luna langsung menelpon Vino, dan memberi tahu nya soal ke Vila 3 hari lagi. Kebetulan Vino bisa, terserah bisa beneran, atau diusahakan jadi bisa, ya namanya juga buat gebetan, apa yang tidak bisa?
Berselang 10 menit, saat ia sudah di kamarnya, ada panggilan masuk dari Daniel
Daniel menanyakan jam berapa Luna kuliah. Ternyata Luna kuliah jauh lebih pagi dari Daniel yang kebetulan besok masuk jam 10. Tapi untuk Luna, Daniel rela berangkat lebih pagi. Walapun Daniel sudah menjadi pacarnya kembali, Luna kdang tetap merasa tak enak hati jika Daniel jadi repot karnanya, makanya ia menyuruh Daniel tak usah berangkat lebih pagi karnanya, toh ia juga bisa naik bus
Daniel: terus ketiduran di bahu orang ya.. nice..
Luna tertawa geli mendengarnya
Luna: eh btw! Lo ikut ke Vila yg 3 hari lagi itu?
Daniel: ikut, lo ikut?
Luna: hmmm sebenernya males, tapi yaudalah gw ikut
Luna berdusta, padahal ia begitu excited ingin ikut ketika tahu Daniel ikut
Luna: kata mama Clarisa ikut. Vino gw ajak dong hahaha. Doinya bakal kesana juga soalnya
Daniel: ohhhh....
Luna: bukan gw. Clarisaaa
Lalu Luna ceritakan segala dugaannya tentang perasaan Vino kepada Clarisa, tak lupa kejadian waktu ia bertemu Vino di lapangan sekolah waktu itu, iya, waktu Vino bilang jatuh cinta sama Raisanya SMA Pelita, yang tak lain ternyata adalah Clarisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Junior X Me [Kang Daniel]
Teen Fiction[Completed] Baca aja pokoknya, autornya ga jago buat sinopsis [cover by @kamubiru] [Don't forget to vote and leave comments if you like this story] [Happy Reading!]