"gausah lo suruh. lo siapa? nitipin Luna kok ke cowoknya?"
...............................................................
Samuel sedang berkemas di kamarnya, memasukan segala perlengkapan kemah ke dalam ranselnyaTak lupa ia melakukan final check, memastikan bahwa semua barang yang akan ia butuhkan nanti sudah masuk semua. Setelah itu Samuel mengangkat ranselnya
"anak mama udah siap?" ledek Laluna, ia menyenderkan tubuhnya ke pintu kamar Samuel
"resek lu! awas aja besok pas kemah nangis kalo ada ulet, ga gw tolongin"
"udah udah... sehari aja bisa ga sih kalian ga berantem? heran deh mama" Tika pusing mendengar kedua anaknya selalu bertengkar
"Luna, obat-obatan udah?" Tika memastikan, apakah Laluna membawa obat atau tidak. Bukan obat untuk penyakit serius, hanya sekedar obat warung, untuk berjaga jaga, tak lupa pula antiseptik dan beberapa plaster jikalau luka
"oh iya lupa dimasukin hehe" Laluna menaruh tangan ke jidatnya
"hihhh kamu, cepet sana ambil dulu" Tika mencubit kecil hidung Laluna
Setelah akhirnya semua persiapan sudah siap, mereka keluar rumah berjalan ke arah mobil. Hari ini si kembar diantar oleh Fabian
Sebelum pergi, Tika menciumi Laluna dan Samuel satu persatu sembari mengingatkan untuk jangan bertengkar satu sama lain, kalau perlu justru saling menjaga
Laluna dan Samuel menuruti perkataan Tika
..................
Sudah ada 4 bus yg berjejer di halaman parkir sekolah
Lalu semua siswa-siswi peserta kemah berbaris menurut kelompoknya masing masing. Satu kelompok terdiri dari 5 orang dan 1 panitia yang mendampingi
Kelompok 8 terdiri dari Daniel, Samuel, Audrey, Sinta dan Dara. Plus Laluna sebagai pendamping.
Setelah mendengarkan beberapa arahan dari ketua pelaksanaan mereka diwajibkan untuk memilih ketua kelompok
"lo aja, Sam.." Audrey mencalonkan Samuel
"ga deh, jangan gw, gw pikirannya ga pernah sejalan sama Laluna" Samuel langsung menolak
"gw juga gamau kerja sama bocah kayak lu" Laluna menyambar begitu saja
"see? " Samuel membuktikan omongan sebelumnya
"Daniel aja Daniel" usul Samuel
Daniel memasang wajah 'terserah aja, bebas'. Laluna pun juga begitu
"yaudah kalo gitu Daniel ya" Audrey memutuskan
Semua kelompok telah menentukan siapa ketua mereka, dan bergegas memasuki bus
"Lun.." panggil seseorang, ketika Laluna ingin menaiki tangga bus
Laluna menghentikan langkahnya saat naik tangga, otomatis membuat Daniel dan lain lain di belakangnya ikut berhenti
Laluna mundur, dan menemui Dirga
"kenapa kak?" tanya Laluna
"ini... gw bawain syal hehehe. Ntar disana dingin, kann?" Dirga melingkarkan syal berwarna cream di leher Laluna. Laluna kaget tentang apa yang baru saja Dirga lakukan, tidak ada kata yang keluar dari mulutnya, matanya hanya terbelalak
Daniel dan yang lainnya sedari tadi hanya melihat ke arah Dirga dan Laluna dari kejauhan, namun tidak sejauh itu. Mereka masih bisa melihat Dirga dan Laluna dengan jelas dan mengdengar apa yang mereka katakan meski terdengar tidak terlalu keras
KAMU SEDANG MEMBACA
Junior X Me [Kang Daniel]
Teen Fiction[Completed] Baca aja pokoknya, autornya ga jago buat sinopsis [cover by @kamubiru] [Don't forget to vote and leave comments if you like this story] [Happy Reading!]