"It's not funny at all, you, silly boy"
.................................................................Clarisa masih ragu meninggalkan Daniel sendirian hari ini di rumah. Masalahnya hari ini Daniel sedang sakit. Anton dan Thalia sedang di luar kota. Dan kakak kakaknya Daniel sudah pada tinggal di rumah mereka masing masing, karna telah menikah, hanya satu yang belum, Citra. Tapi Citra sedang magang di kota sebelah
Clarisa ingin menelpon Citra untuk mengabarinya soal Daniel, siapa tahu Citra bisa pulang ke rumah. Tapi Daniel melarangnya, menurut Daniel ini hanya sakit biasa. Clarisa tak tahu harus percaya atau tidak, karna Daniel typical yang hebat dalam menyembunyikan penderitaannya. Karna kalah berdebat, akhirnya, iya, Clarisa mengikuti mau Daniel untuk tidak menelpon Citra. Sebagai gantinya ia berpesan pada Daniel agar segera menelponnya jika terjadi sesuatu
Daniel tertawa kecil melihat tinggah Clarisa yang sangat perhatian padanya, memang mereka berdua sangat dekat sejak kecil, sudah berasa saudara sekandung. Padahal menurut Daniel hari ini dirinya hanya sakit biasa, paling karna kemarin kehujanan. Kalaupun terjadi apa-apa padanya, kann ada si bibi, pikirnya
..............
Tok... tok... tok.....
Luna mengetuk pintu kamar Samuel
"Iya masuk a---"
"Lun! Gw kan belom selesai ngomong! Maen masuk aja. Kalo gitu mah gausah sok sok izin, pake acara ngetok pintu!" Samuel protes
"Bawel lu ah. Yang penting gw ngetok"
"Lu kok ga ngampus?" Tanya Samuel pada Luna yang tanpa seizinnya langsung merebahkan badan di kasur Samuel
"Canceled donggg. Yuhuuu" jawab Luna dengan nada gembira
"Lah lu kenapa ga ngampus?" Luna tersadar bahwa bukan hanya dirinya yang tidak ke kampus
"Cuma satu matkul, anjir, mager gw, mana Daniel juga ga ngampus hari ini, gaada temen pulang pergi haha"
Luna sebenarnya penasaran kenapa Daniel tidak ke kampus hari ini. Tapi ia menahan rasa penasarannya, karna Samuel bukan orang yg tepat untuk ditanyakan soal ini, yang ada Luna akan diledek habis habisan, atau paling tidak di-cie-in. Tujuan utama Luna menghampiri Samuel adalah ia ingin mengajak Samuel nonton film bersama. Karna menonton film sendirian akan membuatnya bosan. Samuel? Tentu saja menolak ajakan Luna mentah-mentah
"Gitu? Yauda si. Tinggal turun tangga, bilang ke mama, lo bolos" Laluna mengancam
"Hehehe cuma becanda kok tadi. Yauda yuk nonton" Samuel langsung tersenyum manis
"Tuh lo pilih aja di bawah tv ya kaset-kasetnya, gw ke wc dulu, sakit perut. Gara gara gw liat muka lo pagi pagi sih" Samuel turun dari kasurnya
"Yeeee! Resek lu!"
Samuel lalu keluar dari kamarnya, pergi ke kamar mandi. Luna sibuk memilih kaset yang akan dia tonton. Tak ada yang menarik sebenarnya, tapi apa daya, dari pada ia diam saja di dalam kamar
'To Laluna' perhatian Luna langsung terfokus pada sebuah case DVD, dimana namanya tertulis sebagai judul
"Hm? Apaan nih... Samuel diem diem so sweet juga hahah. Gw liat ah mumpung doi masih di kamar mandi hahahah" Laluna memasukan DVD tersebut ke dalam DVD player dan mulai menontonnya
'Hai Luna...'
"Daniel?!" Luna kaget
'Akhirnya.... kamu liat Video ini juga. Yahhh, aku sebenernya ga pengen kamu liat video ini. Karna kalo kamu liat video ini tandanya aku udah ga ada disini lagi, i mean i am no longer in this world...'
KAMU SEDANG MEMBACA
Junior X Me [Kang Daniel]
Teen Fiction[Completed] Baca aja pokoknya, autornya ga jago buat sinopsis [cover by @kamubiru] [Don't forget to vote and leave comments if you like this story] [Happy Reading!]