part 9

3.4K 228 5
                                    

"udah gausah nangis, gw kan udah disini"

                                                     ............................................................

Setelah 15menit berlalu, Samuel, Dara dan Sinta akhirnya kembali bersama Daniel dan Audrey. Ketika mereka mengambil ransel Dara yang tertinggal, mereka memang berlari, jadi tak banyak waktu yg mereka butuhkan untuk kembali lagi bersama Daniel dan Audrey. Selain karna mereka berlari, mereka juga tidak perlu berlama lama mencari pita seperti yg mereka lakukan bersama kelompok 8 sebelumnya.

"Audrey kenapa???" tanya sinta panik

Dara dan Sinta segera menarik Audrey, mereka menopang Audrey, bahu ke bahu

"Luna mana?" Samuel mencari sosok Luna ke penjuru arah

Daniel menjelaskan apa yang baru saja terjadi. Samuel beranjak pergi setelah mendengar itu.

"biar gw aja yang nyusulin, Sam" Daniel menahannya

"gausah, gw aja. Lo jalan aja rame rame ke tepat kemah sama mereka bertiga, lagian kasian Audrey sakit tar kenapa napa lagi, kalo gaada cowo repot"

Samuel berlari secepat mungkin, ntah mengapa ia punya firasat buruk tentang Laluna

..............

Langkah demi langkah Laluna telusuri hutan perkemahan ini. Sekuat tenaga ia menahan tangis. Walaupun tak ada siapapun yang akan melihat ia menangis disini, tetap saja dia malu untuk menangis, karna untuk apa? untuk siapa ia menangis? Laluna sendiri tidak tahu menahu apa yang sedang membuat hatinya sakit, logika ia sendiripun tak mampu menafsirkannya. Intinya ia sedang bersedih

"jangan nangis... jangan nangis..." Laluna berkata pada dirinya sendiri sambil terus berjalan

Namun sialnya Laluna hari itu, ia tersandung ranting

BUKKKK

Dengkulnya mendarat tepat di atas batu batu kerikil

Laluna meringis kesakitan, ia lihat dengkulnya, luka

Sudah sekuat tenaga ia menahan tangis, namun kali ini ia sudah mencapi puncaknya, tak bisa ia tahan lagi tangisnya. Ia menangis sejadi jadinya, ntah karna luka di dengkulnya atau luka dihatinya akibat cemburu yang tak ia sadari

"LUNA!!!!" Samuel mempercepat larinya ke arah Laluna yg sedang terduduk menangis tersedu-sedu

"lo gapapa kan? dengkul lo luka?! Kena apa?!" Samuel panik sambil memegang kedua bahu Laluna yg lemas

"Samuel.... " Laluna tambah menangis sejadi jadinya

Samuel segara memeluk Laluna, ia tepuk-tepuk punggung Laluna

"maaf..maaf... gw telat ya datengnya.. udah gausah nangis gw kan udah disini" Samuel menenangkan

"sakit banget ya dengkulnya? perih? kuat jalan ga? gw gendong aja deh"

Laluna hanya mengangguk

"kali pertama nih gw liat lo nangis sampe sebegininya karna luka doang. Dulu sikut lo dijait aja, lo ganangis" Samuel mengelap air mata yg mengalir di pipi Laluna

Samuel menggendong Laluna di punggungnya. Mungkin karna lelah, Laluna malah tertidur di punggung Samuel, sesampainya di pusat perkemahan, Samuel langsung mengantarkan Laluna ke pos medis, untuk di bersihkan lukanya lalu di obati. Karna sepertinya tidak cukup hanya menggunakan antispetik yg biasa dibeli di warung dan pakai plaster, luka yg ada di dengkul Laluna sepertinya dalam

Junior X Me [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang