"Emang ya, ga ada yang tau takdir, ga nyangka takdir kita sebagus ini"
..........................................................Bukan sekedar alasan untuk meninggalkan Clarisa dan Vino berdua, Daniel dan Laluna benar benar membeli jagung bakar, Daniel saja yang membeli, Luna cuma menemani. Padahal awalnya tak ada niatan, namun akhirnya tergiur untuk membeli. Ditambah lagi suasana di Vila itu termasuk dingin malam ini. Setelah mendapatkan jagung bakar yang ia inginkan, Daniel mengajak Clarisa untuk menikmati pemandangan, dari pinggir pagar, seperti yang Clarisa dan Luna lakukan tadi
"Lo ga dingin?" tanya Daniel melihat Luna yang tidak memakai jaket. Sedangkan dirinya sudah mengambil jaket jeans di mobilnya sebelum ia pergi menghampiri Luna dan Clarisa
Luna hanya menggeleng
"Bener???" Tanya Daniel sekali lagi
Luna lalu mengangguk yakin
Daniel kembali sibuk memakan jagung bakar yang ia beli tadi, ntah sudah berapa lama Daniel tidak memakan jagung bakar, sehingga membuatnya begitu menikmati jagung bakar pedas manis ini. Ternyata benar, bahagia itu simple, hanya dengan melihat orang yang kita sayang senang, kita pun ikut senang. Luna mengembangkan senyum tanpa sadar sembari memperhatikan Daniel yang berada di sampingnya
"Ohh.. I am dating a 5 years old boy..." Luna membersihkan saus dari jagung bakar itu yang menempel di pipi Daniel
Daniel cuma tertawa kecil
"Mau?" Daniel menyodorkan jagung bakar yang ia pegang
"Ga, gausah.. lo aja, gw kenyang liat lo makan"
"Okay... yauda kalo gamau" Daniel kembali excited memakan jagung bakar
Seketika obrolan Luna dan Clarisa tadi terngiang di benak Luna, betapa keras Daniel berjuang, dan betapa Daniel begitu mencintainya. Wajah Luna yang tadinya dihiasi senyuman, kini agak redup memandangi wajah Daniel yang masih sibuk mengunyah
"Eh! Apaan tuh !!" Luna menunjuk ke arah kanan mereka. Daniel pun refleks menoleh ke kanan
Luna segera berjinjit, dan mencium pipi kiri Daniel dengan cepat. Daniel terkejut, lalu menoleh ke arah Luna, dengan wajah penuh tanya
"Makasih udah berjuang sembuh dari penyakit lo dan kembali ke gw" Laluna senyum, seolah menjawab pertanyaan Daniel yang tadi ada di benak
Tidak ada yang bisa Daniel lakukan kecuali tersenyum. Ini kali kedua Laluna betindak mengejutkan, setelah kejadian di bandara saat Luna meng-iya-kan untuk jadi pacarnya. Sebenarnya banyak kejadian yang mengejutkan, tapi inilah satu satu yang paling berkesan
"Eh! Tante Tika.." Daniel melihat ke arah belakang Luna, ia bahkan membungkukan badannya, seperti sedang menyapa seseorang. Luna jadi menoleh ke belakang. Daniel melingkarkan tangan kanannya di pinggang Laluna, lalu menarik Laluna mendekati dirinya
Dari jarak yang hanya kurang lebih 2 jengkal, Daniel bisa melihat dengan jelas wajah lugu Laluna yang masih terkejut. Ternyata Daniel melakukan aksi balas dendam, ia mencium pipi Laluna
"Sama sama.." kata Daniel, seolah menjawab ucapan terimakasih Laluna tadi. Laluna tersenyum, lalu berusaha melepaskan dirinya dari Daniel. Tapi Daniel menahannya, Luna kembali menoleh ke arah Daniel dengan kedua mata yang membulat
"Kalo yg ini...." Daniel mencium bibir Laluna dengan cepat
"Makasih karna lo ga pergi kemana mana dan tetep nunggu gw" Daniel melanjutkan omongannya
"Eh! Lo udah gila?!" Luna memukul pelan dada Daniel. Lalu menoleh ke kanan dan ke kiri
Daniel cuma tertawa lalu melepaskan tangannya dari pinggang Luna dan memakan kembali jagung bakar yang sedari tadi tak ia perdulikan. Mereka berdua kembali menikmati pemandangan dari tempat mereka berdiri. Dan akhirnya jagung bakar Daniel telah selesai ia makan, dan ia buang begitu saja ke tong sampah yg ada di sekitar mereka. Luna menyilangkan kedua tangannya lalu mengelus kedua lengannya, agar ia bisa merasakan sedikit kehangatan
KAMU SEDANG MEMBACA
Junior X Me [Kang Daniel]
Teen Fiction[Completed] Baca aja pokoknya, autornya ga jago buat sinopsis [cover by @kamubiru] [Don't forget to vote and leave comments if you like this story] [Happy Reading!]