part 34

2.4K 136 0
                                    

"Pick up your phone, you, silly girl"
.......................................................

4 bulan bukanlah waktu yang lama, bahkan terasa begitu cepat untuk Vino dan Clarisa. Hari ini adalah hari dimana mereka harus berpisah. Vino berhasil lolos test penerimaan Taruna Baru Akmil. Keluarganya, Clarisa, Daniel dan Laluna menghantarkannya dan melepaskannya untuk menjalani kehidupan sebagai seorang taruna

Setelah berpamitan dengan keluarganya, Vino menghampiri Daniel, Luna dan Clarisa yg berdiri tak terlalu jauh dari keluarganya. Seragam yg sekarang Vino pakai tambah membuatnya terlihat lebih gagah

"oy.. take care, Bro" Daniel memeluk Vino dengan sebelah tangannya, lalu menepuk punggung Vino . Vino membalasnya

"sip sip.. lo juga" Vino melepaskan dirinya dari Daniel

"gw titip Clarisa ya" katanya

"gantian.. dulu pas lo pergi, gw yang jagain Luna"

"iyeee.." jawab Daniel

"bener loh, awas lo sampe Clarisa kenapa-kenapa, gw tembak pake senapan lo"

"buset.. anak Taruna mah serem ya ngancemnya hahahaha beressss bereesss" Daniel menepuk bahu Vino, Vino hanya tertawa

"take care, Vin!!" giliran Luna yg mengucapkan kalimat perpisahan sebelum Vino memulai kehidupan asramanya hari ini. Vino mengangguk

"lo juga ya... btw nanti kalo kangen Daniel, ngomong aja, gausah sok sok nangis sendirian di bioskop" Vino sempat sempatnya menjahili Laluna

"ih resek!"

Vino lagi lagi hanya tertawa, sebelum akhirnya ia harus berpisah dengan Clarisa

"hey..." Vino menyapa Clarisa yang sedari tadi berkaca-kaca matanya. Daniel dan Laluna segera agak mundur menjauh, membiarkan momen ini jadi milik Vino dan Clarisa berdua. Clarisa benar benar menahan tangis sedari tadi

"yauda.. gausah nangis..." Vino membelai rambut Clarisa

"kamu jangan ngomong kayak gitu, aku jadi nangisssss" tangisan Clarisa akhirnya pecah

Vino menarik Clarisa kedalam pelukannya

"udah.. udah.. jangan nangis.."

"aku mau masuk asrama masak liat kamu nangis sih? senyum donggg.." Vino mendorong kedua pundak Clarisa, agar ia bisa melihat wajah Clarisa. Clarisa mencoba tersenyum, walau dibanjiri air mata

"lucu banget sih.." Vino mencubit pipi Clarisa

"yauda jangan nangis lagi.." Vino menghapus air mata Clarisa. Clarisa hanya mengangguk pelan

"i gotta go.. i'll be back, sayang" Vino mencium dahi Clarisa, sebelum akhirnya benar benar pergi, memasuki gerbang besar yang ada di depan mereka

"eemmmm... jadi pengen nangis.." kata Laluna melihat Vino dan Clarisa harus berpisah. Daniel dan Luna segera menghampiri Clarisa. Laluna mencoba menghibur Clarisa. Setelah itu mereka kembali pulang, untuk menjalani rutinitas yang biasa mereka kerjakan sehari-hari.

.............................................

Hari berganti hari, Clarisa harus membiasakan menjalani hari harinya tanpa Vino di sampingnya. Bohong jika Clarisa tidak merindukan Vino, sesekali ia datang ke rumah Laluna, sekedar curhat sampai galaunya hilang. Kesempatannya untuk tahu kabar Vino, hanya ketika Vino sedang pesiar, lumayan, dari pada tidak sama sekali

Setelah pulang dari kampus hari ini, Laluna lupa akan sesuatu, harusnya ia mengambil laptopnya yang 3 hari lalu ia bawa ke tukang service. Bisa saja Laluna membeli laptop baru, namun masalahnya bukan terletak pada itu, di dalam laptop Laluna terdapat data-data kuliahnya yang sangat penting, jadi jika laptopnya tidak selamat, setidaknya data datanya selamat. Itu lah mengapa ia berusaha membawa laptopnya ke tukang service. Mau tak mau ia harus mengambilnya hari ini, karna ada tugas yg harus ia kumpul esok hari

Junior X Me [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang