part 17

2.8K 165 1
                                    

"Even when you scold me, its still beating fast"
........................................................................

Suara hiruk pikuk para siswa-siswi SMA Pelita meramaikan kantin sekolah setiap saat istirahat. Luna sedang asyik menyantap somay di depannya, ia juga curhat karna dari kemarin ada nomor tak dikenal yang selalu mengirimkannya pesan singkat

"Oh ya? Suka sama kamu kali dia" Daniel tak terlalu mempermasalahkan soal ini , lagian Daniel tahu Luna bukan cewek murahan yang dengan mudah meladeni semua cowok yang mendekatinya

"Kamu dong"

"Aku kan ga suka, aku cinta"

Luna sampai-sampai tersedak mendengarnya, diikuti suara tawa Daniel yang segera menyodorkan air minum

"Itu gw yang sms lo" tiba tiba Vino datang, dan langsung duduk di samping Daniel, membawa semangkuk bakso

Raut wajah Luna berubah jadi jutek. Hampir seisi kantin memperhatikan mereka, bagaimana tidak? 2 cowok tampan sedang duduk berdampingan, jelas sekali bahwa Vino menyukai Luna, dan semua orang tau Luna adalah pacar Daniel. Luna benar benar tak mengerti dengan kelakuan Vino yang super aneh di matanya ini, ia menyuruh Vino untuk pindah

"Why? Emang ada aturannya gw gaboleh duduk sini?" Vino tetap santai

Daniel hanya tersenyum kecut

"Pindah ga lo?" Luna mulai mengancam

"Sans dulu dong.... kenapa lo nyuruh gw pindah? Menghindar ya? Takut jatuh cinta sama gw?" Vino mengeluarkan senyuman mautnya

BRAK....

Luna berdiri sambil menggebrak meja

"Okay, gini deh. Gw tantang dia.." Vino melirik ke arah Daniel

"Kita maen basket, satu lawan satu, kalo dia menang, okay gw pindah ga akan ganggu kalian kalo lagi makan di kantin, kalo dia kalah, lo harus temenin gw tiap makan di kantin"

Luna membelalakan matanya tak percaya. Level menyebalkan seperti ini belum sampai tahap dimana Daniel harus marah, sesabar itu. Ia hanya diam, tetap cool, mendengarkan apa mau Vino

"Gimana?" Vino bertanya pada Daniel

"Gausah, ngapain ngeladenin bocah kayak dia" saut Luna

"Not a big deal, ayok" Daniel berdiri, menerima tawaran Vino

Mereka pun berjalan ke arah lapangan, berita ada pertandingan basket antara Daniel dan Vino telah menyebar kemana mana, sudah ramai sekali yg menonton di pinggir lapangan. Pertandingan sengit antara keduanya masih berlangsung, tidak bisa diprediksi sama sekali siapa yg akan jadi pemenang, skor masih imbang

Luna hanya mengigit-gigit jari di pinggir lapangan

"Ya ampun lo ada ada aja sih lun, taun kemaren Dirga vs Daniel lu bikin. Sekarang Daniel vs Vino" kata Samuel di samping Luna

"DANIEL BERENTI!!! GAPAPA KALO KALAH JUGA, YANG PENTING KAMU UDAHAN" Luna teriak dari pinggir lapangan

Ia tak perduli jika akhirnya ia harus menemani Vino setiap makan di kantin, kesehatan Daniel yg paling utama, Ia cemas, takut Daniel masuk rumah sakit lagi, penyebabnya adalah kecapean. Daniel tak memperdulikan teriakan Luna, bahkan tak perduli dengan tubuhnya yg mulai terasa lemas. Daniel akui Vino bermain sangat baik, mereka adalah lawan yang imbang

Bola sedang dibawah kontrol Daniel, jika ia bisa mencetak skor kali ini, ia menang. Ditahannya sekuat tenaga rasa lemas yang menerpa sekujur tubuhnya

Junior X Me [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang