part 7

3.7K 229 3
                                    

"ya terus kenapa kalo dia mantan kapten basket sekolah kita?"

.............................................................





"Dir, kapan nih makan makan?" tanya Satria yg sedang mencuci kedua tangannya di salah satu westafel yg ada di WC untuk siswa SMA Pelita

"ntar dulu lah. Gw belom kalah" jawab Dirga, sama, sedang mencuci tangannya pula

"ah elo. Kalah mah udah ngaku aja, lama banget gila setahun"

Dirga hanya tersenyum masam sambil mengelap tangannya dengan tissue

"lagian, Dir, lo kalo mau ngajak taruhan ama kita kita cari yg sexy dikit kek"

"otak lu! ckckc" Dirga menoyor kepala Satria

"ya elo! dapetin cewe kayak Laluna aja susah amat sih! biasanya lo paling jago mainin cewe"

KREKKK...

Suara pintu salah satu bilik kamar mandi terbuka

Seseorang keluar dari situ

Dia memasang muka santai, lalu mencuci tangannya, mengeringkannya dengan tissue lalu keluar tanpa memperdulikan keberadaan Dirga dan Satria

Dirga hanya melirik cowo itu yg ternyata adalah Daniel, ia bertanya tanya dalam hati, apakah Daniel mendengar semuanya, apakah Daniel akan segera memberi tahu Laluna. Namun ada sedikit terbesit di hatinya bahwa Daniel tak mendengar sama sekali, karna dilihat dari gelagat Daniel yang biasa saja, seperti tak mendengar apapun

Daniel berjalan menusuri koridor sekolah, di sekolah ini terdapat banyak sekali pohon pohon rindang yang di bawahnya terdapat meja panjang lengkap dengan kursi panjangnya, biasa digunakan untuk para siswa siswi belajar atau sekedar duduk duduk berbincang ketika jam istirahat atau akan menjadi sangat ramai di penuhi siswi-siswi jika ada siswa tampan yg bermain basket, kebetulan meja meja dan kursi yg berada di bawah pohon pohon tua ini dekat sekali dengan lapangan basket

Mata Daniel terpaku pada seorang gadis yang sedang duduk sendirian ditemani oleh buku buku. Rambutnya jatuh ke arah samping kanan, sesekali angin berhembus membuat rambut Laluna seolah menari. Tangan kanannya sibuk menulis, jempol tangan kirinya ia gigit gigit, kebiasaan Laluna ketika sedang berkonsentrasi, mengigit sesuatu, bukan gigit manusia loh ya, bukan juga hewan.

Daniel duduk tepat di depan Laluna

Luna yg terganggu konsentrasinya karna kehadiran Daniel, lantas menoleh ke arah Daniel

"ngapain?" tanya Laluna yg langsung mengalihkan padangannya ke arah buku catatannya

"lo lagi apa?" Daniel menyandarkan kepalanya ke tangannya yang ia lipat di atas meja

"lagi masak" jawab Luna cepat

"Luna lucu sekarang hehehe"

"HA-HA" Luna menekankan suaranya seraya menghadap Daniel dengan muka acuh tak acuh

Sudah 15 menit berlalu, Daniel masih dengan posisinya, memandangi Laluna belajar. Sebenernya Laluna tidak bisa konsentrasi sama sekali dengan pelajarannya, ia rasanya ingin sekali menggeliat, salting dipandangi cowo setampan Daniel. Tapi bukan Laluna kalo dia bisa salting semudah itu, gengsi cukup bisa menahan dirinya untuk salting

"hoy! dicariin, lu disini ternyata!" Samuel memukul meja, sukses membuat Daniel tersadar dari pandangannya yg hanya tertuju pada Laluna

"berisik dah lu dateng dateng!" protes Laluna

Junior X Me [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang