"Give it back to me..."
.........................................................Masih di lapangan yang sama, tempat dimana Vino hari ini berlari. Suasana canggung akibat kalimat yang keluar dari mulut Vino tadi masih belum pudar. Tak disengaja Luna dan Vino membuka kembali obrolanpada waktu yang bersamaan
"lo dulu deh" Luna mempersilahkan Vino untuk bicara
"cuma mau ngajak lo balik sih, udah sore nih, tar kemaleman"
"sama, gw juga tadi mau ngajak balik hahaha"
"hahaha dasar. Yaudah yuk" Vino berdiri dari duduknya, membawa tas khusus olah raga miliknya, serta handuk kecil yg ia taruh di lehernya
Prok.. Prok... Prok...
Tiba-tiba suara tepukan tangan terdengar oleh mereka berdua
"Mau apa lo kesini?" Vino segera menarik tangan Luna, membuat Luna seperti bersembunyi di belakangnya
"woles boy... udah lama ga ketemu, santai... santai..." kata orang yang tiba-tiba menghampiri mereka ini. Orang yang tak dikenali Luna ini ternyata bernama Alex, dulunya ia adalah teman Vino. Yak, teman dalam dunia perkelahian. Dia tidak datang sendirian, ia datang bersama 2 temannya. Yang semuanya terlihat sangar di mata Luna
Alex dan teman-temannya berjalan makin mendekat, membuat Luna memegang erat ujung baju Vino. Sadar bahwa Luna sedang ketakutan Vino mengeratkan genggamannya pada tangan Luna, dan menoleh ke belakang, ke arah Luna. Seolah menenangkan dengan pandangan 'its okay, i am here'
"gw rasa, kita gaada urusan apa-apa lagi. Jadi, permisi"
Vino baru saja ingin menerobos pergi, Namun bahunya ditahan oleh Alex
"ga ada urusan apa-apa lagi? gara gara waktu itu lo ga muncul geng kita jadi kalah waktu berantem sama geng nya si Chandra!" Alex mengeraskan suaranya, lantas menunjuk-nunjuk ke arah wajah Vino
Vino menangkis tangan Alex dengan muka meremehkan. Berulang kali Alex meneriakinya penghianat yang harus diberi pelajaran. Muka Vino berubah serius
"lo pada denger ya. Pertama, gw bukan penghianat. Kedua, gw cuma orang yang berusaha memperbaiki jalan hidupnya. Ketiga..."
"lo lo semua ini yang harus belajar buat keluar dari dunia kotor itu!" lanjutnya sambil menunjuk Alex dan teman-temannya satu persatu
BUK!! habis kesabaran Alex, ia menonjok Vino hingga tersungkur. Luna tanpa sadar berteriak dan langsung menuntup mulutnya
"karna dia lo jadi penghianat?!" Alex menarik paksa tangan Luna. Demi apapun itu, Luna sangat ketakutan, lebih takut dari pada saat ia menonton film horror
BUK!! Vino bangun dan membalas Alex, dengan menonjoknya hingga ujung bibir Alex mengeluarkan darah
"urusan lo sama gw! bukan sama dia" bentak Vino. Ia langsung menarik Luna ke belakangnya kembali
Melihat Alex dan gengnya mendekat seperti ingin mengeroyoknya, Vino langsung mendorong Luna menjauhinya. Luna hanya bisa ketakutan melihat Vino harus berkelahi melawan 3 orang. Sampai ternyata ada satu orang yang Luna lihat mengambil besi yang ntah dari mana dan bersiap akan memukul Vino dengan itu
Tak tahu apa yang sudah terjadi pada Luna, keberanian itu muncul begitu saja. Ia berlari ke tengah-tengah perkelahian itu. Ia bentangkan tangannya walaupun sambil memejamkan mata. Tapi berhasil membuat orang yang memegang besi tadi menahan niatnya, padahal besi itu sudah ada di atas kepala Luna, awalnya Vino lah targetnya, namun Luna datang tiba-tiba menggeser posisi Vino sebagai target
KAMU SEDANG MEMBACA
Junior X Me [Kang Daniel]
Teen Fiction[Completed] Baca aja pokoknya, autornya ga jago buat sinopsis [cover by @kamubiru] [Don't forget to vote and leave comments if you like this story] [Happy Reading!]