part 19

2.9K 155 0
                                    

"Wah.. she must have missed him so much"
...............................................................

Beberapa bulan berlalu, Laluna yang biasanya pergi bersama Daniel, kini harus kembali seperti dulu, menaiki kendaraan umum sendirian. Lagu yang ia dengar melalu earphonenya lah yang menemaninya sampai ke sekolah

Luna benar benar super sibuk, semua pikirannya ia fokuskan pada persiapan ujian-ujiannya, namun hati tetaplah hati, tak bisa dipungkiri, terkadang hati Luna masih dirundung duka, ketika kenangan bersama Daniel datang, ia segera mengalihkan pikirannya ke hal lain, belajar misalnya, atau menonton reality show yang lucu

Semenjak putus dari Daniel. Ada yang berubah dari Luna, ia lebih senang menyendiri, tak seceria dulu, namun tidak berubah total, hanya sedikit agak lebih senang menyendiri. Pulang dan pergi sekolah sendirian, ke toko buku sendirian, lari keliling komplek sendirian, bahkan sampai pergi ke bioskop pun sendirian

Sebenarnya, usut punya usut, Laluna tidaklah murni sendirian, ada Vino yg selalu menemaninya dari belakang. Vino rela menaiki angkutan umum hanya agar dapat memastikan Luna sampai di rumahnya dengan selamat, padahal rute ke rumah Vino berlawanan arah dengan Luna. Pernah suatu ketika Luna habis latihan basket, untuk persiapan ujian praktek olah raga. Sebotol minuman kesukaan Luna sudah ia taruh di atas bangku yang ada di pinggir lapangan basket

Ketika Luna merasa sedih, ia akan pergi ke bioskop, tidak perduli apa filmnya, dia datang ke sana tujuannya hanya untuk menangis. Vino membeli tiket untuk film yang sama. Ia duduk tak jauh dari Luna, jarak beberapa kursi dari belakang kiri kursi Luna

Film yang mereka tonton saat itu adalah film action. Vino memakai topi, agar ia tidak dikenali oleh Luna, namun banyak gadis-gadis yang tetap tertuju pandangannya pada Vino. Kemeja dan jeans yang ia pakai serta topi untuk sedikit menutipi wajahnya justru makin membuatnya tampan seperti model yang sedang menyamar dari kerumunan fans

Dari tempat dimana Vino duduk, terlihat jelas bahwa Luna sedang menangis. Sepilu itu, hingga membuat mata Vino ikut berkaca-kaca

"Wah.. She must have missed him so much" Tak diduga setetes air mata membasahi pipi Vino

"And i must have loved her a lot" Segera ia hapus air matanya yang mengalir

Sampai saat ini Vino belum berani untuk menampakan dirinya di depan Luna, bukan karna tak bernyali, kita semua tahu bahwa Vino adalah cowo yang berani. Ia hanya takut membuat Luna kesal, dulu ketika Luna melihatnya, hanya amarah yang keluar dari mulut Luna. Jadi lebih baik ia menjaga Luna dari jarak yang agak jauh

Di bawah pohon rindang di pinggir lapangan sekolah masih tempat favorite Luna belajar. Bedanya dulu ada Daniel yang selalu menemaninya. Ia terfokus pada buku pelajaran yg ia baca

Mengetahui bahwa Daniel dan Luna telah putus ada beberapa siswa yang berusaha mengambil hati Luna, seperti sekarang ini, ada seorang siswa yang hendak duduk di depan Luna membawa coklat. Luna bukannya tak tau bahwa ada Vino yang sedari tadi ada disekitarnya, mengusir siswa itu diam-diam, ia hanya pura pura tidak mengetahuinya

Petang sudah akan datang, Luna segera membereskan barang barangnya dan bergegas pulang. Setelah ia turun di halte bus dekat rumahnya, ia berjalan sambil memakai headsetnya, tak ada lagu yang diputar, ia ingin mendengarkan mungkin saja ada suara langkah orang selain dia di belakangnya. Benar, ada yg mengikutinya

Luna langsung membalikan badannya. Vino yang tertangkap basah, segera membalikan badannya juga, ingin kabur

"Gw tau kok selama ini lo selalu ada di sekitar gw"

Junior X Me [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang