"Jangan jangan!! Pacar gw!!"
............................................Luna menghempaskan badannya ke atas kasur miliknya di kamarnya, ditatapnya langit-langit kamarnya, lalu menghela nafas berat dan panjang. Sudah 6 bulan ia kembali ke rumah ini, namun ingatannya belum juga pulih 100%, beberapa ingatan tentang kejadiaan yang sudah berlalu memang muncul, namun itu hanya membuatnya semakin bingung, karna kejadian itu seperti puzzle yang masih berantakan, ia tak tahu 5W 1H nya atas kejadian tersebut. Tak lupa, ia mengikuti saran Dokter Rendra, untuk mencatat semua ingatan yang muncul, agar suatu saat, yaitu ntah kapan, catatan catatannya itu bisa membantunya dalam menemukan ingatannya kembali
Luna berjalan ke arah balkon kamarnya, dibukannya sebuah pintu yang berkaca itu, sekedar untuk bertemu dengan angin malam yang berhembus dan menyapa para bintang. Mungkin bisa menjadi penenang untuknya hari ini
'Baby, I'm dancing in the dark
with you between my arms
Barefoot on the grass
listening to our favorite song
When you said you looked a mess
I whispered underneath my breath
But you heard it
darling, you look perfect tonight'
Samuel sedang duduk di kursi taman belakang di rumah mereka, dari balkon kamarnya Luna mendengarkan Samuel bernyanyi, diiringi gitar yg Samuel mainkan sendiri
"Sam!!" panggil Luna
"eh anjir! kaget.." Samuel memegang dadanya, spontan menghentikan konser tunggalnya saat itu
"hahaha maap maap. Besok lo kuliah ya?"
"iyaaa.. kenapa?"
"hmmm gapapa, gw kesepian dirumah sendiri..." Luna merengut
Sampai sekarang, Luna masih dalam proses pemulihan, dan belum siap kembali ke dunia perkuliahan, terlebih lagi ia adalah mahasiswi fakultas kedokteran, ia sudah diberi tahu bahwa dirinya adalah salah satu mahasiswi kedokteran, benar benar suatu kejutan baginya, sejak paska kecelakaan, dirinya tak pernah berfikir bahwa ia adalah calon dokter, terlebih lagi, ia adalah senior Daniel, laki-laki yang masih menjadi misteri baginya
"yauda deh gw masuk dulu, lanjutin konsernya, Sam" Luna balik badan, setelah pamit ke Samuel
Luna yang baru jalan satu langkah, terhenti begitu saja, seketika ada ingatan yang terlintas di kepalanya. Lagi lagi, Luna harus merasakan pusing ketika hal seperti ini terjadi, ia melangkah pelan masuk ke kamarnya, ia ambil buku catatan yang biasa ia tulis ketika suatu ingatan muncul. Segera ia menuliskan apa yang barusan terlintas di kepalanya
~Cowok, lumayan ganteng, nyanyi lagu yang sama kayak yang di nyanyiin Samuel barusan, sambil main gitar, di atas panggung, terus bilang ke aku 'Luna... iya, ini lagu buat lo..'~ itulah yg Laluna tulis di buku catatannya
'siapa ya dia? gw gapernah liat sebelumnnya...' Luna mengetuk-ngetuk kepalanya dengan pulpen yang ia pegang
Tiba-tiba terkejut, ia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya
"jangan jangan!! pacar gw!!" Luna bicara sendiri
"eh mantan!!"
"eh kata Daniel tapi balikan"
"AHHHHHH GATAU GATAUUUUU PUSINGGGGGGG" Luna mengacak-ngacak rambutnya sendiri. Ia lebih memilih untuk menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, lalu memaksa dirinya sendiri untuk tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
Junior X Me [Kang Daniel]
Fiksi Remaja[Completed] Baca aja pokoknya, autornya ga jago buat sinopsis [cover by @kamubiru] [Don't forget to vote and leave comments if you like this story] [Happy Reading!]