fghtn

574 65 28
                                    


what am i to you?

***

"AAAAAA MAX GUEEEE!!"

"MAX, JANGAN KERINGETAN GITU BISA GA?!"

"MAX, LO HOT BANGET SIH!"

"JADI MASA DEPAN GUE, YA, MAX, PLEASE."

Satu hari setelah kemarin, pertandingan persahabatan futsal antara kelas 11 IPA A dan 11 IPS A diselenggarakan.

Pertandingan itu dilaksanakan di dua jam pelajaran terakhir, sehingga tidak mengganggu jam pulang para siswa kelas 10 dan 11. Kelas 12? Kelas 12 sedang libur pasca-UN.

Max sebagai kapten pasti menjadi bulan-bulanan mata liar para gadis. Apalagi siang hari itu panas terik, Max jadi berkeringat dan kepanasan.

Yang kepanasan siapa, yang teriak histeris siapa.

Priiiit!

Peluit panjang dibunyikan, tanda istirahat babak pertama dimulai.

Dan saat itu juga, Max menyadari bahwa tatapan para gadis sedang tertuju kepadanya. Terlihat kagum dan lapar.

Tapi, cowok itu tidak peduli. Bukannya menganggap kerumunan itu ada, Max malah mencari keberadaan pacarnya, tapi dia tidak bisa menemukannya.

Cowok itu pun berjalan menuju tribun untuk menjangkau tas yang di dalamnya berada ponselnya.

"MAX KE TRIBUN, WOY!"

"TYLER MANA TYLER?!"

"OH IYA ANJIR TYLER SIMPENAN GUE!"

Tidak menghiraukan teriakan itu, cowok itu duduk, lalu menuliskan pesan singkat untuk pacarnya.

Maximus Ryan: Dri bawain minum bisa kali

Sambil menunggu balasan, dia mengelap keringatnya dengan gerakan yang membuat para gadis semakin blingsatan.

Audrey, yang memegang air mineral di tangan kanannya dan ponsel di tangan kirinya, melihat layar ponselnya tiba-tiba menyala.

Dia langsung membalas pesan itu.

Gatha Jere: Udah di tribun dari tadi. Mau turun gimana. Fans lo liar.

Max kembali berdiri, mengambil beberapa langkah ke belakang, lalu memindai tribun.

Cowok itu tersenyum ketika mendapati gadisnya di antara penonton yang lain.

Dan, Max tahu, tidak mungkin Audrey bisa turun ke lapangan dengan penonton seliar itu. Jadi, Max memilih untuk menghampiri gadis itu dan duduk di space kosong yang, untungnya, tersedia.

Lama-lama cowok itu muak juga akan teriakan para gadis yang mengiringi setiap langkah—

"MAAAX, STOP IT RIGHT THERE!" Audrey menarik dirinya kala Max dan tubuh penuh keringatnya berniat memeluknya. "Basah lo. Sana, jauh-jauh."

ephemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang