lst

566 57 2
                                    


maturity solves problems.

***

"Max mana?"

"Kapten tim lo mana?"

"Bisa dimulai sekarang pertandingannya?"

"Woy, udah crowded banget. Kita gak bisa nunggu Max lagi."

"Teu balek eta kapten."

"Anjing, lah!"

Sudah sepuluh menit pertandingan persahabatan diundur, dan belum ada tanda-tanda kemunculan Max.

Pukul 12.15 WIB itu, tim futsal SMA PERSADA kehilangan personel terpentingnya. Maximus Ryan, sedari pagi, sejak jam pelajaran berlangsung, tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaannya.

Semua orang terheran-heran dibuatnya.

Pasalnya, Max itu bukan anak nakal yang seenaknya muncul dan menghilang. Anak itu terjaga pergaulan dan etikanya. Tapi, kali ini, kehilangan Max sungguh membuat orang-orang berpikir cowok itu adalah anak nakal yang ditelantarkan dan tidak dididik oleh kedua orangtuanya.

FUTSAL 11 (22)

Maximus Ryan: Sori gue gk bisa ikut.

Noah: Hrsnya lo klarifikasi drtd

Harris Stefanus: Gimana sih lo

Harris Stefanus: Banci

Ronald Wijaya: Basi jing

Tyler Swan: Lo kmn sih

Fazar: Yaudah iya

Dwayne: Intinya, udh bisa dimulai kan

Alexxx69: Ngeselin lo :(

*Maximus Ryan meninggalkan grup.*

YanesD: Gararoblog.

YanesD: Hrsnya tanya dulu knp

*YanesD mengundang Maximus Ryan ke grup.*

Tidak ada waktu bagi Max untuk mengecek grup dengan banyak pesan masuk itu lagi.

Ini sudah pesan ke sekian ribu, secara harfiah, pesan ke-sekian ribu yang dikirimkan Max kepada gadisnya yang menghilang begitu saja di hari Selasa itu.

Padahal, semalam, mereka baru saja menghabiskan malam yang indah berdua. Dan, bisa-bisanya, hari ini Audrey menghilang tanpa jejak.

Max berdiri di depan rumah Audrey yang kosong melompong. Sialnya, bahkan tetangga saja tidak tahu-menahu akan hilangnya para pemilik rumah yang tiba-tiba itu.

Peluh yang menuruni setiap inci tubuhnya tidak dihiraukan cowok itu. Di bawah kekejaman matahari, cowok itu bersikeras menunggu, menunggu, dan akan terus menunggu hingga dia mendapatkan kabar yang bisa meredakan gemuruh panik dan khawatir di dadanya yang sangat tidak bisa dikontrol, selain oleh satu orang itu.

Maximus Ryan: Drey

Maximus Ryan: Where tf r u

Maximus Ryan: Drey don't be ridiculous

Maximus Ryan: This is not funny

Maximus Ryan: Audrey Agatha Jeremia

Maximus Ryan: Tha seriously i'm not in the mood for joking

ephemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang