#6

704 22 0
                                    


Orang yang mengatakan
melihat orang yang dicintai tersenyum
Itu cukup membuat kita bahagia.
Haha... Ga usah sok jadi pahlawan deh.
Sakit bilang aja sakit.

Flashback on

Sore itu Nathania sedang bersama kakaknya. Kakak Thania memang memilki selisih umur satu tahun dan itu sering membuat Thania memanggil seorang Azka Orizkia Anggraeni tanpa embel-embel kakak. Disinilah mereka berada diruang keluarga menonton televisi bersama dengan Thania yang tidur menelungkup di sofa sedangkan Azka duduk dibawah.

Tanpa sadar ada kehadiran dua orang yang entah sejak kapan masuk kedalam rumah ini dan sekarang berada dibelakang kami. Kedua orang itu adalah Abyan dan Nayla. Abyan dengan enaknya langsung tidur menelungkup disamping Thania. Dan Nyla duduk dibawah.   

Nathania pov

Keadaan kaya gini yang buat gue ngerasain detak jantung yang ga normal. Ditambah sebuah tangan yang melingkar di leher gue. Karena gue ngerasa canggung gue memutusin buat duduk ditepian kursi dan itu membuat Abyan menidurkan kepalanya pada kedua paha gue. Saat itu gue ngeliat matanya mulai terpejam. Wajah itu menampakkan sebuah ketengan buat gue sa buat dia.

Gue cuma diem memperhatikannya tanpa berani mengusik. Kalo boleh jujur gue pengen megang kepala dia  Tapi semua itu ga gue lakuin. Gue ngerasa ga berhak buat ngelakuinnya. Semua lamunan yang gue buat buyar sama sebuah suara.

"Nathania" dia selalu memanggilku dengan Nathania bukan Thania seperti yang orang lain lakukan

"Iya ada apa?"

"Nath aku... Aku suka sama kamu. Mau ngga jadi pacar aku?"

Bagaikan mimpi dising bolong. Seharusnya kata itu bisa ngebuat gue melambung jauh tapi entah kenapa kenyataan selalu menguasai pikiran gue. Ya kenyataan bahwa ada sebuah hubungan yang telah mengikat gue sama Abyan sampai kami tidur didalam tanah. Kami adalah sepupu. Abyan adalah anak dari kakak mamah. Yang itu berarti kami takkan bisa bersatu.

"Abyan... Maaf aku ngga bisa" sekuat tenaga gue coba nahan sesuatu yang panas dipelupuk matak.

"Kenapa Nath? Kenapa Nathania?" katanya sambil terus liatin mata gue.

"Karena aku hanya menganggapmu sebagai seorang kakak ga lebih" gue coba alihin pandangan kearah lain mungkin pertahanan itu akam hancur kalo harus lihat wajah itu sedih.

Seorang Abyan orang yang disayanginya melebihi apapun bersedih karena dirinya. Semua kata itu cuma boong, gue emang ngenggep Abyan lebih dari kakak

Tanpa mengucapkan satu katapun Abyan pergi dari sini mutusin buat pulang. Setelah itu gue  juga mutusin buat pergi kekamar ninggalin kakak dan Nyla yang masih fikus pada televisi.

Flasback off

Kenangan itu ga akan pernah gue lupain. Kenangan indah tapi juga menyakitkan buat gue. Saat dimana gue harus ngerasain kebahagian diatas penderitaan. Cinta pertama gue ga akan pernah bisa gue gapai lagi.

Gue emang sayang sama Abyan jauh dari hari dimana dia ngomong perasaannya. 3 tahun sebelum itu gue udah ngerasain kalo ada sesuatu yang aneh dalam hati gue yang gue rasain waktu ada disebelah atau didekat Abyan.

Awalnya gue pikir kalo yang gue rasain itu cuma sebuah rasa cinta yang dimiliki anak kecil yang tidak tahu apa-apa bahkan arti kata cinta itu sendiri.

Dan tanpa sadar gue udah nutup hati buat orang lain yang cooba mengetuk pintu itu agar terbuka lebar kembali. Menurut gue cuma satu hal yang gue tahu bahwa seorang laki-laki yang gue sayang setelah papah adalah seorang Abyan. Setidaknya dengan kejadian itu gue tau kalo apa yang gue rasain itu bukan cinta sepihak tapi Abyan juga ngerasain.

Cape nangis dalam diam gue sampe ketiduran dengan mata yang masih setia mengeluarkan air seakan semua ini belum cukup untuk mewakili rasa sakit itu.

Cinta pertama betapa gilanya itu semua. Merasuki sukma yang tak pernah tau kau akan hadir. Membuat dirinya membuka seluruh pertahanan yang dibangunnya selama ini. Dia takkan pernah tau bahwa dibalik semua keindahan yang diciptak sebuah cinta, akan ada sebuah rasa sakit yang teramat.

Tambah buruk yah? Maaf kalo gitu😊

I Lost You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang