Saat kamu melihat kearahku
Kamu tahu? Detik itu aku inginkan kamu.Ulang tahun sekolah. Bebas dari pelajaran adalah surga bagi semua siswa. Termasuk Thania dan Vella. Hanya saja yang membuat mereka tidak benar-benar gembira adalah karena anak OSIS tidak membiarkan mereka benar-benar bebas.
Banya lomba yang harus diikuti oleh anak-anak. Dan kebanyakan lomba itu menyakut fisik. Terkutuk untuk anak OSIS.
"Gini ya yang ikut bola udara.. Dengerin gue Thania" Izaz ketua kelas mulai kesal dengan Thania yang ribut bahkan dia mengajak anak lain.
"Iya paan?" Thania kembali menghadap papan tulis di mana si ketua kelas sedang berdiri memegang sepidol.
"Dengerin gue. Siapa di sini yang mau ikut lomba bola udara? Angkat tangan sekarang juga" hening. Tidak ada tangan yang terulur keatas udara.
"Vell, itu ketek lo bolong" bisik Thania di telinga Vella.
Seketika Vella mengangkat tangnnya diudara akibat bisikan Thania.
"Hah? Mana?" tanpa sadar Vella terus mengangkat tangan.
"Okeh jadi Vella ya ikut. Siapa lagi?" Izaz kembali bersuara.
"Loh kok gue Zaz?" Vella masih mengangkat tangannya melihat sisi mana yang dibilang Thania bolong.
"Itu tangan lo" dengan enteng Izaz kembali membalik badan menulis nama Vella didaftar.
Seakan baru menyadari tangannya sedang diudara Vella segera menurunkannya. Disampingnya Thania sedang menahan tawa entah sejak kapan.
"Gue di kerjain monyet sialan." Vella menatap Thania dengan tajam. Namun yang ditatap malah makin tidak bisa menahan tawa.
"Gue ga terima alasan. Tanggung jawab Vell" Izaz tersenyum menang ke arah Vella.
"Monyet gue pengen bunuh lo" Vella merangkul leher Thania yang masih tertawa. Di ampitnya leher itu. Bukan merasa sakit Thania malah merasa semakin menang.
"Lanjut nanti Vell. Intinya lo ikut. Trus nanti aggota tambahan lapor aja ke gue. Trus nih ya yang mau lomba estafet kelereng siapa?"
Kini giliran Vella menarik tangan Thania ke atas. Thania yng masih tertawa tidak sadar dengan maksud Vella yang mengangkat tangannya.
"Thania lo ikut estafet kelereng"
"Iya"
"What? Oy tunggu nama gue ga boleh ditulis terlalu suci. Zaz nama yang lain aja jangan gue" Thania menggabungkan telapak tangannya berharap Izaz mau mengabulkannya.
"Ga ada bantahan" kini Izaz tersenyum ke arah Vella. Seakan mengucapkan terima kasih. Oleh Vella diacungi oleh dua jempol.
"Vella kamvret.." kini giliran Thania yang manatap geram ke arah Vella.
"Apa? 1:1" Vella menjulurkan lidahnya lalu tertawa melihat muka Thania yang marah.
"Kalo ga ada yang angkat tangan lagi nanti gue tunjuk sendiri" Izaz kembali ketempat duduknya semula.
![](https://img.wattpad.com/cover/125733143-288-k780717.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost You [COMPLETE]
Teen FictionWARNING!! CERITA INI TIDAK PERNAH MENGALAMI MASA REVISI. JADI... SAYA MINTA MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN PENULISAN DAN SEBAGAINYA. CERITA AMAN UNTUK SEMUA KALANGAN. "kenapa untuk sebuah hubungan harus ada hati yang terluka?" "karena itu tahapan sebu...