#10

593 20 0
                                    

Nathania POV

Sinang ini bareng lagi sama matahari yang panas banget lagi. Gue sebel kalo disuruh nunggu jemputan lama-lama.

"Andaikan yang jemput gue kali ini Abyan lagi" imajinasi gue emang selalu jalan kalo masalah Abyan.

"Andai juga Abyan dateng sama sayapnya terbang ke arah gue"

"Dan.... Andai andai"

Author POV

"Dan.... Andai andai" suara seorang laki-laki menghancurkan semua andaian yang diciptakan Thania.

"Lo ga usah ngandai lagi karena gue disini" lanjut orang itu.

Thania hanya melongo ternyata Tuhan mengabulkan permintaannya.

Jadi dia tadi denger apa yang gue omongin? Satu pertanyaan yang terus berlintas dikepala Thania saat ini.

"Lo?" hanya kata itu yang terucap oleh Thania

"Iya gue denger semuanya. Bukan gue lancang nguping, tapi kuping gue aja yang ga mau nutup. Lagi ngapain coba harus gue yang lo arepin?"  Abyan tidak tahu apa yang barusaja dikatakamnya dapat menguras seluruh isi dalam otak kecil Thania. Gadis itu mati-matian mencari alasan.

"Gue.. Gue kan ga boleh boncengan sama cowo lain selain lo sama nyokap. Ya gue ngarepinnya elo. Karena kayaknya supir bakal lama sampe disini. Iya gitu" hanya kalimat itu yang keluar dari fikiran Thania.

"Sama cowo lo dong.. Sekarang mah pinter-pinter anak nya aja gimana ga ketauannya"

"Lo menghina gue" Thania sadar bahwa dia hinggh saat ini terus menjadi gadis bodoh selain dalam akademis dia juga bodoh soal memahami hatinya mendiri.

"Gue sebenernya bisa ngelakuin itu. Cuma ada perasaan yang harus gue jaga. Udah lah lama, pulang sekarang yuh"  tanpa menunggu persetujuan Abyan, Thania melangkahkan kaki nya menuju motor ninja merah milik Abyan.

***

Ada rasa yang saat ini aku jaga

Ada harapan yang saat ini masih aku tunggu

Ada keajaiban yang selalu aku nanti.

Yaitu kamu... Alasanku

Karena kemanapun air itu mengalir

Dia akan punya satu tujuan

Karena seberapapun bumi lelah berputar disamping matahari

Dia akan tetap ditempatnya

Berada di dekat sang sumber kehidupannya.

1225114

Kali ini dengan kesadaran penuh Thania menggoreskan kertas putih dengan tinta hitam itu untuk mewakili hatinya.

"Gue pengen berhenti. Tapi gue ga tau garis akhirnya  dimana. Gue pengen sembuh. Tapi gue bahkan ga tau obat gue sekarang dimana" selalu seperti ini ketika Thania merasa kesepian
Dia selalu memikirkan lukanya. Luka di hati yang hanya dia yang tahu.

"Kenapa gue? Yang harus suka dia.  Kenapa dia yang harus gue benci?" dia. Kata dia yang Thania ucapkan memiliki arti yang lebih dalam dari apa yang orang lain pikirkan.

I Lost You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang