Bagiku kamu tersenyum
Itu sudah sangat baik
:vThania hari ini memilih untuk tidak berangkat sekolah. Alasannya simpel, hanya karena ingin menemani Nathan dirumah sakit.
Bukan bolos. Karena Thania juga sudah meminta ijin kepada kedua orang tuanya. Dan karena mendengar alasannya kedua orang tua Thania memberikan ijin. Bahkan berjanji akan menjenguk Nathan nanti sore sepulang mereka kerja.
Thania membuka pintu ruang inap dengan pelan-pelan. Terlihat sepi didalam sana. Dilihatnya Nathan yang sedang tertidur.
"Jangan jadi pangeran tidur. Jelek" komentar Thania begitu sampai disamping ranjang cowo itu.
Thania mengeluarkan satu tangkai bunga lili dan vas bungan dari tas slempangnya. Meletakan bunga itu pada vas yang sebelumnya telah dia isi dengan air.
Setelah itu dia duduk disamping ranjang Nathan. Mengamati wajah cowo yang tertidur didepannya itu dalam diam. Thania meletakkan dagunya ditangan yang sengaja dia sanggakan diatas kasur.
"Boleh tidur tapi ga boleh pingsan" Thania tersenyum. Lalu satu ide jail keluar dari otaknya. Kejailan yang dulu pernah dilakukan oleh Nathan padanya.
Thania bangkit dari duduknya. Mencondongkan kepalanya kedepan wajah Nathan. Hingga jarak diantara keduanya mulai menipis. Namun, secara tiba-tiba mata didepanya terbuka.
"Lo mau cabul Than?" tuding Nathan melihat Thania yang belum beranjak.
Gadis itu memejamkan matanya. Rencana gagal. Dituding yang bukan-bukan. Juga malu yang setebal jalan aspal tol. Sial yang berlapis.
"Najis. Ga guna cabul ke orang kaya lo" Thania kembali keposisi awalnya.
"Gue ganteng gini. Pasti untung lah" jawab Nathan sambil terkekeh.
"Lo tuh ga ada yang lucu tapi ketawa mulu" protes Thania
"Muka lo tuh lucu tau Than. Kaya badut ancol. Ngaca gih" Nathan tertawa lagi.
"Sebahagia lo deh"
Kalimat keterputusasaan dari Thania sukses membuat Nathan semakin tertawa.
"Lo bolos Than?" Nathan mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba.
"Ga. Gue kirim surat cinta kok buat sekolah" jawab Thania asal.
"Bego. Gue tanya serius sayang" Nathan menoyor pelan kepala Thania.
"KDRT sebel" keluh Thania yang malah membuat Nathan tertawa.
"Sinting emang lo. Ga lucu" tambahnya lagi melihat Nathan.
"Kamu selalu lucu dimataku" jawab Nathan asal.
"Receh. Najis"
"Najis tapi suka" lagi. Nathan tertawa lagi.
"Ga usah sok bahagia" kalimat itu meluncur dengan mulus dari mulut Thania.
"Remember it. Gue bahagia sama lo" Nathan menjulurkan lidahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost You [COMPLETE]
Teen FictionWARNING!! CERITA INI TIDAK PERNAH MENGALAMI MASA REVISI. JADI... SAYA MINTA MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN PENULISAN DAN SEBAGAINYA. CERITA AMAN UNTUK SEMUA KALANGAN. "kenapa untuk sebuah hubungan harus ada hati yang terluka?" "karena itu tahapan sebu...