Mencoba agar kamu mengerti
Ternyata terlalu sulit.Nathan dan Thania berjalan beriringan menuju kelas mereka. Koridor masih sangat sepi hanya beberapa anak yang berlalu lalang didepan mereka. Semenjak diperjalan hingga kini tidak ada yang membuka suara. Membiarkan pikiran mereka terbang bersama angin dingin yang menusuk.
Nathan menyelipkan jari tangan kirinya ke ruas jari tangan kanan Thania. Dia melakukan itu tanpa satu patah katapun. Pandangannya fokus kearah depan. Terus tersenyum tidak memperpedulikan Thania yang mencoba melepaskan tangan mereka.
"Biarin kek gini" sekarang Nathan menghadap kearah Thania yang sukses membuat langkah gadis itu menjadi pelan.
"Jangan cuma didepan Abyan lo ga nolak gue" kalimat lanjutan Nathan membuat Thania tersadar kemungkinan Nathan akan mengetahui rencananya.
Kini bukan usaha untuk melepaskan lagi malah justru Thania menggenggam tangan Nathan dengan kencang.
"Gue ga kaya gitu" pandangan Thania tetap kedepan. Merasa dirinya tidak bisa berbohong dengan melihat manik mata Nathan yang jernih.
Langkah keduanya dilanjutkan dengan saling berpegangan tangan. Terlihat indah di luar tapi tidak di dalam masing-masing pihak.
***
"Gitu yah? Punya cowo baru sahabat ga dikasih tahu. Vella mah apa atuh" Vella yang semenjak pagi menahan diri untuk tidak membahas masalah ini kini tidak sabar lagi menunggu Thania menceritakan padanya.
"Sahabat lo yang mana?" kini Thania balik bertanya.
"Sahabat gue ada berapa sih? Kagak tahu gue. Ga ada yang nganggep gue sahabat kali. Haha bullshit" Vella tertawa hambar
"Ga usah ngambek kali Vell. Gue ga jadian kok sama Nathan" Thania tahu jika diteruskan mungkin keduanya akan benar-benar ribut.
"Oh ga yah? Trus yang tadi berangkat bareng sama pegangan tangan apaan yah?"
"Ribet Vell jelasinnya. Intinya ga tau apa yang besok terjadi bisa jadi gue beneran pacaran sama Nathan atau entah lah cuma temenan kali" Thania tidak menemukan kalimat yang tepat intuk memberikan penjelasan kepada Vella."TTM gitu?" nada suara Vella kembali melunak setelah mendengar penjelasan ancur Thania.
"Maybe" Thania mengedikkan bahunya acuh.
"Jangan permainin hati orang" satu kalimat dari Vella dicerna baik-baik oleh Thania. Apakah dia akan mempermainkan Nathan? Apakah ini semua akan memnyakiti hati Nathan?.
"Yuk pulang" bel tanda pulang berbunyi membuat pikiran Thania pecah.
"Gue pulang bareng Nathan Vell sorry"
"Iye. Tuh dibelakang udah nungguin" Vella sempat melihat kearah belakang dan menemukan Nathan yang masih duduk dibangkunya dengan pandangan ke arah Thania.Vella melemparkan senyum untuk Nathan dan cowo itu membalasnya.
"Gue balik dulu" kini Vella kembali beralih pada Thania. Thania hanya mengangguk sebagai respon.
Tentang hukuman? Mereka telah melaksanakan waktu istirahat ke dua. Jadi keduanya bisa langsung pulang. Nathan juga selalu membantu Thania.
Langkah Vella yang menjauh membuat Nathan bangkit berdiri menghampiri Thania.
"Yuk" Nathan menghandeng tangan Thania.
"Langsung pulang?" setelah sampai diparkiran sekolah Nathan membuka pembicaraan.
![](https://img.wattpad.com/cover/125733143-288-k780717.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost You [COMPLETE]
Teen FictionWARNING!! CERITA INI TIDAK PERNAH MENGALAMI MASA REVISI. JADI... SAYA MINTA MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN PENULISAN DAN SEBAGAINYA. CERITA AMAN UNTUK SEMUA KALANGAN. "kenapa untuk sebuah hubungan harus ada hati yang terluka?" "karena itu tahapan sebu...