Bukan lagi hanya senyum kamu
Yang menenangkan
Kini kutemukan pada senyum yang lain.
:v"Ga mau balikin topi gue tuh?" suara Nathan menghentikan langkah Thania yang sudah sampai di gerbang rumahnya.
"Ga, mau gue cuci dulu" Thania berbalik menghadap Nathan.
"Jangan dicuci. Balikin aja ya? Gue ga mau wangi rambut lo ilang waktu dicuci" kata Nathan dengan menaik turunkan alisnya.
"Nanti juga lo pake. Dan baunya udah beda lagi" sama aja juga kan? Sama-sama ilang baunya.
"Kata siapa mau gue pake? Ga. Gue beli lagi nanti. Itu bakal gue simpen" Nathan mengedipkan sebelah matanya pada Thania
"Udah lah gaje banget lo. Nih biar cepet kelar" Thania menyerahkan topi itu pada Nathan.
"Thanks sayang, my honey" Nathan memakai helm dengan senyum jailnya.
"Amit-amit"
"Bye" Nathan menjalankan motornya setelah tertawa mendengar reaksi Thania.
***
"Nathan ga masuk Than?" pertanyaan yang sama semenjak pagi tadi selalu di dengar oleh Thania. Sayangnya gadis itu hanya bisa membalas gelengan kepala dengan mata sendu." Mau kekantin?" Vella ragu-ragu bertanya saat melihat muka Thania yang kusut.
"Iya" Thania bangkit dan berjalan ke kantin diikuti Vella.
"Vell" Fokus Vella yang sedari tadi pada makannya teralihkan mendengar panggilan dari Thania itu.
"Kira-kira Nathan kenapa ga masuk?" lanjutnya.
"Lo kan pacarnya. Harusnya lo yang lebih tau" Vella menjawab acuh. Karena memang dia tidak tahu.
"Tapi gue ga tau. Lagian gue juga bukan pacarnya" Thania menunduk lesu saat menyadari bahwa Nathan tidak memberi kabar padanya karena memang dia bukan siapa-siapa untuk Nathan.
"Udah lo telfon atau chat?" Vella kasihan juga melihat Thania yang tidak bersemangat hari ini.
"Gue sebenernya ma-"
"Jangan bilang lo belum chat dia sama sekali!!" Vella memotong kalimat Thania dengan sedikit bentakan.
"Iya belum" Thania menundukan kepalanya.
"Tunggu apa lagi? Chat lah!!" Vella tidak habis fikir dengan pemikiran Thania.
Mendengar bentakan dari Vella buru-buru Thania mengeluarkan ponselnya. Entah apa yang dia rasakan saat ini. Tapi satu kata yang dia tahu. Kosong. Harinya terasa kosong. Hingga perasaannya kosong.
From: Nathania
To: Nathan tergansKnp ga msk?
Hingga 5 menit belum juga ada balasan. Thania kembali mengirimkan pesan.
From: Nathania
To: Nathan tergansLo ga knp2 kan?
Masih belum ada balasan di menit ke 3. Membuat Thania geram sendiri.
From: Nathania
To: Nathan tergansJwb gue. Lo ga sakit kan?
Thania berjanji dalam hati jika pesan terakhirnya tidak dibalas Thania tidak akan bertanya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost You [COMPLETE]
Teen FictionWARNING!! CERITA INI TIDAK PERNAH MENGALAMI MASA REVISI. JADI... SAYA MINTA MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN PENULISAN DAN SEBAGAINYA. CERITA AMAN UNTUK SEMUA KALANGAN. "kenapa untuk sebuah hubungan harus ada hati yang terluka?" "karena itu tahapan sebu...