"Kenapa lo ada disini ha?" sebuah bentakan menghentikan langkah seorang anak perempuan dengan ramput dikucir kuda itu.
"Thania abis main ka.. Thania pengen pulang udah cape" Thania kecil tersenyum menatap kakaknya yang sekarang dihadapannya.
"Ngapain pulang? Keberadaan lo ga diingin kan disini taau ga sih?" dengan terus membentak Thania anak kecil itu menarik rambut Thania dengan keras membuat Thania berteriak kesakitan.
"Kakak sakit. Thania sakit kak.." Thania terus menangis dengan perlakuan kakaknya itu. Baru saja kemarin Azka mengajak Thania bermain tapi kini Azka kembali menjadi orang yang tidak dikenali Thania.
Azka tertawa melihat adiknya kesakitan meminta ampun. Tapi bukamnya melepaskan Azka malah semakin kuat menarik rambut Thania..
***
Kenangan itu kembali datang. Dimana kakaknya bisa berubah sikap se enaknya sendiri. Dan setelah itu dia bertindak seolah semua tidak pernah terjadi.
Thania merasa bahwa semua ini mungkin hanya karena perubahan mood kakaknya. Dia tetap memaafkan kakaknya itu. Hingga suatu saat semuanya berubah. Kata memaafkan dari Thania sekarang yang keluar adalah tidak ada maaf untuk kesekian kali.
"Woy monyet.." Vella duduk di samping Thania.
"Tumben jam segini udah nongol? Ada tugas emang?"
"Pake nanya. Lo ga lupa kan jam pertama ada ulangan fisika? Bego lo lama-lama nambah banyak deh Than"
"Ya trus kenapa lo dateng awal?" Thania masih tidak habis pikir dengan kelakuan Vella.Bukannya menjawab Vella malah mengeluarkan sebuah pensil dari tasnya lalu membuka buku. Awalnya Thania pikir Vella mungkin akan belajar tapi ternyata salah. Vella malah menulis beberapa rumus yang nanti akan dikeluarkan saat ulangan.
Thania mengambil penghapus lalu menghapus tulisan Vella. Dan yang dilakukan Vella setelahnya adalah..
"THANIA KAMVRET.. Lo apaan lagi sih? Gue dateng pagi nih sengaja ga sarapan cuma buat ginian eh malah lo hapus seenak dengkul."
Thania hanya nyengir menyaksikan Vella yang sekarang membentaknya. Bukan rasa bersalah yang dia tunjukan tapi malah rasa puas karena telah menggoda Vella.
"Gue cuma bantu lo kali Vell"
"Bantu apaa nyet? Bantu engga nyusahin iya" Thania sekin tertawa keras melihat tingkah Vella.
Kini Vella kembali menulis apa yang sudah Thania hapus di meja lagi. Sambil terus mengatai Thania, namun Thania masih tetap terkikik.
Anak kelas mulai berdatangan semakin banyak. Saat Thania menoleh ke arah pintu jelas Thania menemukan Nathan yang sedang berjalan dengan menenteng tasnya. Untuk beberapa detik mereka saling bertatapan lalu Nathan tsrsenyum dan mengedipkan sebelah matanya, membuat Thania langsung mengalihkan pandangan.
Nathan terus berjalan menuju meja Thania dan berhenti tepat disamping Thania yang masih terduduk dibangkunya.
"Pagi cantik" hanya beberapa saat Nathan berhenti lalu kembali meneruskan langkahnya. Kata itu mungkin hanya dapat didengar oleh Thania dan dirinya tapi itu memang tujuan Nathan.
Nathan tersenyum melihat Thania yang hanya mematung.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost You [COMPLETE]
Genç KurguWARNING!! CERITA INI TIDAK PERNAH MENGALAMI MASA REVISI. JADI... SAYA MINTA MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN PENULISAN DAN SEBAGAINYA. CERITA AMAN UNTUK SEMUA KALANGAN. "kenapa untuk sebuah hubungan harus ada hati yang terluka?" "karena itu tahapan sebu...