#27

401 13 0
                                    

Yesterday is history
Tomorrow is mistery

:v


"Makan dulu ya nanti sebelum pulang. Gue laper" Nathan menautkan jari-jarinya di sela jari Thania.

"Anterin gue dulu" Thania mengeratkan tangan yang dia genggam. Hal itu membuat Nathan tersenyum senang. Sangat senang.

"Temenin gue ya? Lo pulang abis kita makan" rengekan Nathan membuat Thania tertawa. Tidak biasanya cowo ini bersikap seperti itu.

"Ga usah kaya anak kecil deh. Lo makan rumah gue aja" Thania menoyor pelan kepala Nathan. Membuat cowo itu cemberut. Tapi sepersekian detik kemudian senyum kembali tercetak jelas diwajahnya.

"SETUJU" Thania menyentil kening cowo itu karena berteriak membuat semua mata dikoridor memandang keduanya dengan tatapan bingung.

"KDRT nih Thania"

"Nikah aja ga dibilang KDRT" Thania menjawab dengan santai.

"Ini kode yah? Lo mau dinikahin gue sekarang? Waduh Than tabungan gue masih sedikit, gue juga belum siap punya anak. Aduh gimana dong? Sabar ya... Pasti gue nikahin kok"

"Nglantur mulu" Thania mengedikkan bahunya. Kembali berjalan masih dengan menggenggam erat tangan Nathan.

"Nglanturin masa depan kita mah halal aja Than" Nathan tertawa sendiri mendengar kalimatnya.

"Gue pinter gombal ternyata Than" masih dengan tawa bodohnya Nathan mengatakan itu.

"Baru nyadar lo? Kaca dari kemarin kemana?"

***

"Yang masak lo bukan Than?"  sampai dirumah Thania memang  langsung pergi kedapur setelah mengganti baju dan Nathan diminta untuk menunggu sambil nonton tv.

"Iya" satu kata yang berhasil membuat mata Nathan berbinar mendengarnya.

"Iniiii.. Semua?" Nathan memastikan sekali lagi bahwa apa yang dihidangkan didepannya itu memang masakan gadis itu.

Thania hanya berdecih mendengar pertanyaan dari Nathan. Cowo itu seakan menyepelekannya.

"Makan" mendengar nada ketus keluar dari Thania, Nathan tidak lagi mengganggu gadis itu dengan pertanyaannya.

"Ambilin" Nathan mengulurkan piring kosongnya pada Thania.

"Manja" walaupun mengatakan seperti itu Thania tetap menerima piring kosong Nathan dan mengambilkan nasi serta beberapa lauk diatas piring.

"Serasa suami istri deh kalo gini" Thania hanya diam dengan wajah datarnya. Tidak menanggapi ocehan Nathan.

Dengan lahap Nathan memakan masakan Thania. Masakan gadis itu memang tidak bisa disepelekan. Walaupun tidak mengalahkan chef terkenal tapi bisa dibilang enak.

"Nath? Lo dim....ana?" suara itu membuat pandangan fokus Thania dari Nathan yang sedang makan teralihkan.

"I am here. Kenapa?" Thania tersenyum mendapati orang yang mencarinya adalah Abyan.

"Wihh lagi makan-makan nih? Boleh gabung ga Nath. Dirumah ga ada Bunda terus ga ada makanan juga" Abyan mengambil posisi duduk disamping Thania.

"Tuh gue juga baru masak. Ambil aja" Thania masih tersenyum kearah Abyan membuat Nathan yang sejak tadi hanya memperhatikan jadi merasa panas sendiri.

I Lost You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang