"Tak ada yang mampu mendeskripsikan perasaan bahagiaku hari ini. Yang jelas ini lebih bahagia dari anak kecil yang di beri mainan oleh Ayahnya."
-Salsabila Ayska-Saat telah tiba di rumah Arga, Salsa menatap sekitar rumah Arga yang terlihat sepi.
"Sepi ya kak? Ayah sama Ibu lagi ke luar kota. Jadi sepi." Ucap Alan tiba-tiba.
Sepertinya Alan melihat wajah heran Salsa karena menatap sekitar rumahnya sepi. Alan lalu mengajak Salsa masuk ke rumahnya.
Saat Salsa masuk ke rumahnya pun memang sepi. Tapi tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya tersenyum pada Salsa. Salsa pun menjawab senyuman wanita tersebut. Namun Alan menghampiri wanita tersebut dan menyebutnya dengan sebutan 'Oma'.
Salsa mengerti. Wanita paruh baya itu mungkin adalah Nenek Arga dan Alan."Siapa ini, Al?" Tanya Neneknya Arga dan Alan.
"Ini temen Kak Arga di sekolah." Jawab Alan.
Salsa tersenyun pada Neneknya dan tak lupa menyalaminya.
"Siapa namanya?"
"Salsa, Oma."
Nenek Arga mempersilahkan Salsa duduk. Sementara Arga dan Alan pergi ke kamar masing-masing untuk berganti baju.
Ada seorang wanita paruh baya menghampiri Salsa dan menyimpan minuman tepat di hadapan Salsa."Rumah dek Salsa dimana?" Tanya Nenek Arga.
"Gak jauh dari sini."
Nenek Arga tersenyum pada Salsa. Ia juga tak lupa menawari makanan pada Salsa. Nenek Arga banyak bercerita pada Salsa selagi Arga dan Alan di kamar. Bercerita tentang Ayah dan Ibu Arga yang telah pergi ke luar kota.
Salsa pun menceritakan saat Alan menemuinya di kelas sampai saat Alan di bawa pergi ke klinik. Baru saja Salsa selesai menceritakan Arga dan Alan, mereka berdua muncul dan duduk di sebelah Salsa. Arga di sebelah kanan Salsa sedangkan Alan di sebelah kiri Salsa.
Salsa sempat merasa gugup saat Arga duduk di sebelahnya, tapi ia mencoba menyembunyikannya dengan susah payah di hadapan Nenek Arga."Tadi Al ke klinik?" Tanya Neneknya.
"Tadi di sekolah Alan makan siang sama nasi goreng. Jadi ke klinik dulu." Jawab Arga.
"Ini salah Salsa. Salsa kasih nasi goreng buat Alan. Maaf Oma!" Ucap Salsa.
"Nggak dek Salsa. Ini salah Al."
"Iya Oma. Ini salah Alan." Ucap Alan menunduk.
"Lain kali sebelum makan pilih-pilih dulu. Takutnya nanti ada telur lagi." Ucap Nenek Arga menasihati.
"Iya Oma. Tadi Alan laper banget. Jadi langsung di makan aja."
"Iya lain kali jangan gitu. Kasihan Kak Salsa panik liat kamu gitu."
"Iya, Oma."
Setelah berbicara dengan Alan, tiba-tiba saja Nenek Arga menatap Salsa sambil tersenyum. Salsa pun membalas senyumannya.
"Aga, Ibu sama Ayah kapan pulang?" Tanya Nenek Arga.
"Nanti malem katanya."
Nenek Arga mengangguk mengerti kemudian mengajak mereka bertiga untuk makan. Namun Arga menolaknya karena ia baru saja makan dengan Ryan sebelum membawa Alan ke klinik. Salsa pun menolaknya secara halus karena ia baru saja makan bersama Alan sebelum Alan pergi ke klinik karena alergi.
Karena Arga dan Salsa menolaknya, Nenek Arga berencana untuk pulang ke rumahnya."Ya udah. Oma pulang. Bilang aja Ibu Aga suruh telpon oma kalo udah nyampe rumah."
Arga mengangguk. Kemudian Arga menyalami Neneknya sebelum pergi, tapi ia malah membisikan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga
Teen Fiction"Tidak selamanya yang dingin itu membekukan. Kadang yang dingin itulah bisa jadi paling meluluhkan. Seperti dia, yang dingin tapi selalu saja menumbuhkan cinta." {Salsabila Ayska}