☕ : Penolakan

2.8K 131 2
                                    

"Tak semua hal bisa berjalan mulus.
Seperti halnya saat dia menolak."
-Arga Rakyan-

"Kaki lo udah baikan?" Tanya Ryan sambil mengemudi.

"Gue udah baikan. Makanya gue mau sekolah." Jawab Arga.

"Oh iya. Kemarin lo bilang gue udah punya pacar ke nyokap lo?"

Arga hanya tersenyum polos kepada Ryan.

"Apa lo udah nemu jawaban?" Tanya Ryan.

"Jawaban apa maksud lo?"

"Tentang Salsa yang suka sama lo."

"Entahlah. Gue gak bisa lihat kekhawatiran dia. Dia kayaknya emang gak suka sama gue." Jelas Arga.

"Ni anak gak peka amat!" Ucapnya dalam hati sambil menatap Arga dengan kesal.

"Lo harus punya strategi lain."

Arga mengerutkan alisnya. Ia benar-benar tak mengerti.

"Maksud lo?" Tanya Arga.

"Lo harus punya cara lain untuk meyakinkan diri lo sendiri kalo Salsa emang gak suka sama lo."

"Contohnya?" Tanya Arga lagi.

"Nanti gue kasih tahu."

Mereka berdua telah sampai di sekolah. Saat Arga keluar dari mobil, beberapa murid menatapnya. Mereka mengingat rumor tentangnya dan gilang. Rumor itu kini menyebar ke semua murid.
Arga menatap Ryan dengan bingung karena suasana saat ia datang agak berbeda dari sebelumnya.

"Kok suasananya aneh ya?" Tanya Arga kepada Ryan.

"Nanti gue kasih tahu."

Mereka berdua pun berjalan ke kelas tanpa mengacuhkan keadaan sekitar.

"Kira-kira siapa ya cewek itu?" Ucap seseorang yang sempat terdengar oleh Arga.

Sambil berjalan, ia menebak-nebak apa yang terjadi di sekolah saat ia tak ada. Saat mereka memasuki kelas, beberapa orang di kelas langsung menatapnya dengan tatapan yang tak ia mengerti.

Saat mereka telah duduk, Arga langsung menanyakan hal membuatnya begitu penasaran sejak tadi.

"Waktu gue gak ada, emang ada apa?" Tanya Arga.

"Waktu lo tanding basket sama gilang, ada rumor kalo lo berdua rebutin cewek. Apa lo risih sama tatapan mereka?" Tanya Ryan balik.

"Gue gak risih sih. Gue cuman mau tahu aja alesan mereka tatap gue kayak gitu."

"Lagian kan itu gak bener. Alesan lo tanding sama gilang kan karena Salsa, bukan karena rebutin Salsa." Jelas Ryan.

Arga mengangguk. Rumor seperti itu bukan apa-apa bagi Arga karena ia memang selalu di rumorkan.

*****

"Lo udah lihat Arga hari ini? Katanya dia hari ini sekolah?" Tanya Andin kepada Salsa saat mereka sedang berada di kantin.

"Belum. Gue kira dia bakal beberapa hari gak masuk."

Baru saja ia selesai berbicara, ia menatap Arga dan Ryan sedang mencari kursi untuk duduk. Salsa langsung menatap cara berjalan Arga, tapi cara berjalannya terlihat normal walaupun sedikit lambat. Ia merasa bersyukur kondisi kaki Arga sudah terlihat lebih baik.

"Tuh Arga!" Ucap Andin kepada Salsa.

"Dia kayaknya udah baikan. Syukur deh." Ucap Salsa sambil menatap Arga.

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang