☕️ : Let's Have Fun!

272 26 0
                                    

"Dia terbiasa menyimpan rasa sakitnya."
-Fajar Adhitama-

Sore yang cerah dengan angin yang sedikit lebih dingin dari biasanya. Cuaca begitu bagus membuat mereka bertiga bangga telah memilih hari ini.
Salsa, Meyra dan Andin sedang bersiap-siap pergi untuk camping. Kali ini Kakak Salsa akan mengantarkan mereka ke area camping ground, tempat mereka bertiga akan menghabiskan waktu selama 2 hari.

"Barang-barang semua udah dibawa kan? Jangan sampai entar disana suruh kakak bawa barang yang ketinggalan." Ucap Fajar karena mengetahui Adiknya yang sering pelupa.

Salsa hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ia telah memeriksa barang bawaannya beberapa kali dan semua perlengkapannya yang ia butuhkan sudah lengkap.

Andin dan Meyra pun telah berada di rumah Salsa 10 menit yang lalu.

"Beneran gak ada yang ketinggalan?" Tanya Andin lagi. Ia sudah cukup mengenal Salsa yang begitu pelupa.

"Udah semua. Kenapa pada gak percaya sih?" Tanya Salsa sedikit kesal karena mendapatkan pertanyaan yang menurutnya sedikit menyebalkan.

"Iya deh iya. Jangan ngambek gitu dong." Ucap Meyra.

Salsa tersenyum dengan begitu bahagia. Setelah otaknya begitu sibuk memikirkan SNMPTN, kali ini ia bisa merayakan kelulusannya di jurusan dan universitas yang ia mau selama ini. Ia merasa beban yang ditanggungnya lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun tetap saja ia harus menghadapi Ujian Nasional di waktu yang akan datang. Namun setidaknya kini ia bisa sedikit lebih santai.

Mereka telah memasukan barang bawaan yang di perlukan selama dua hari. Mulai dari makanan, pakaian, dll.
Setelah memasukan semua barang yang akan mereka ke perkemahan, mereka bertiga dan juga Fajar sebagai supir mereka untuk hari ini, masuk kedalam mobil.

Di perjalanan menuju ke area perkemahan, perut Salsa tiba-tiba merasa sakit yang membuatnya tidak terlihat nyaman. Ia pun menjadi lebih diam saat di perjalanan dan memutuskan untuk tidur untuk melupakan nyeri di perutnya.

"Dek, tadi sebelum berangkat Ayah chat Kakak. Katanya abis camp kita harus celebrate juga." Ucap Fajar sambil menyetir. Namun karena tidak ada respon dari Salsa, ia pun memanggilnya lagi.

"Dek."

Ia pun menengok ke sebelahnya. Ternyata, Salsa tertidur dengan nyenyak. Pantas saja daritadi ia terdiam.

Butuh waktu hampir satu jam untuk sampai ke area perkemahan. Saat mereka sudah sampai, Fajar membangunkan Adiknya yang tertidur begitu nyenyak selama perjalanan. Namun anehnya, ia begitu berkeringat di tengah tidurnya. Padahal AC mobil sudah dinyalakan dan bahkan dirinya tidak merasa gerah sama sekali.

"Sakit?" Tanya Fajar kepada Salsa sambil membangunkannya dengan pelan.

Mata Salsa perlahan terbuka dan sedikit terkejut karena ternyata ia telah sampai di area perkemahan.

"Hah?" Tanya Salsa masih dengan suara khasnya saat bangun tidur. Ia masih linglung karena baru saja bangun.

"Ada yang sakit? Kok keringetan gini. Perasaan AC udah nyala deh."

"Enggak kok. Cuman sakit perut sedikit. Nanti juga mendingan." Jawab Salsa dengan bingung.

"Beneran gak apa-apa?" Tanya Fajar lagi.

Salsa mengangguk sambil tersenyum. Ia mengatakan bahwa ia akan baik-baik saja.

"Kalau ada apa-apa, bilang ya." Ucap Fajar dengan penegasan. Ia sengaja menegaskan hal itu kepada Salsa karena ia sangat tahu Salsa yang sering menyembunyikan rasa sakit yang ia rasakan.

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang