☕ : Make You Smile

1.4K 80 8
                                    

"Senyumku sebenarnya masih ada dalam diriku. Namun terlalu sulit untuk diperlihatkan saat pikiranku terlalu lelah."
-Salsabila Ayska-

"Lo mau pesen apa, Sal?" Tanya Meyra.

"Sama aja kayak lo."

Salsa menjawabnya tanpa menatap Meyra sedikitpun. Ia hanya fokus menatap layar ponselnya sehingga membuat Arga penasaran apa yang sedang Salsa lihat di ponselnya.
Arga pun mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu. Salsa terkejut dan menatap Arga yang sedang berada dihadapannya.

From : Arga
"Mau pulang bareng gue?"

Arga sadar perubahan ekspresi wajah Salsa karenanya, ia pun tersenyum simpul untuk menunjukan ketulusannya. Dengan malu, Salsa mengangguk tanda setuju. Tanpa ia sadar, wajahnya merah karena aksi tersembunyi mereka. Padahal ada seseorang yang menatap mereka dari kejauhan. Mungkin hanya dia saja yang memperhatikan mereka.

Salsa mengetikkan balasan untuk Arga, walaupun sebenarnya ia sudah membalasnya dengan anggukan. Namun ia ingin tetap membalasnya dalam pesan.
Arga pun langsung menatap ponselnya.

From : Salsa
"Boleh."

Balasan singkat seperti itu bisa membuat Arga tersenyum simpul. Ia tak menyangka jika Salsa akan membalasnya dalam pesan, padahal ia sudah membalasnya langsung dengan anggukan ditambah senyumnya yang merona. Arga menyadari itu semua dan tak henti-hentinya tersenyum.

"Siapa yang chat lo?" Tanya Ryan.

Arga menggeleng-gelengkan kepalanya sedangkan Ryan menatap Arga curiga. Ia menatap Arga tersenyum saat menatap ponsel dan sangat jarang sekali dilakukan oleh Arga.

"Kok lo lihat chatnya sambil senyum? Cewek baru?" Tanyanya kepada Arga sambil mendekatkan dirinya pada ponsel Arga untuk mengetahui siapa yang membuatnya tersenyum langka seperti itu.

Arga pun langsung menjauhkan ponselnya dari Ryan. Ia pun menutup wajahnya karena malu senyumnya terlihat oleh Ryan dan tentunya Salsa pun mengetahuinya.
Saat Ryan mengambil pesanan, Arga kembali mengetik pesan untuk Salsa.

From: Salsa
"Mau ngopi dulu abis pulang sekolah?"

Salsa sangat terkejut saat melihat pesan dari Arga. Tak menyangka jika Arga akan mengajak ngopi. Apa ini kencan?
Wajah Salsa semakin merah karena pikiran nakalnya yang menganggap bahwa ini kencan.

"Kenapa muka lo merah banget?" Tanya Andin kepada Salsa sambil menyeruput minumnya dengan santai.

Salsa menjawabnya dengan gelengan kepala. Namun Andin malah memegang kening Salsa karena mengira ia sakit.

"Lo sakit?" Tanyanya lagi sambil memeriksa suhu tubuh Salsa.

Meyra dan Ryan pun tiba dengan membawa makanan, langsung menyerbu Salsa dengan pertanyaan.

"Lo sakit? Lo jarang makan ya? Belajar mulu sih." Ucap Ryan sambil memperhatikan wajah Salsa yang memerah.

"Lo mau ke UKS?" Tanya Meyra dengan khawatir.

Arga pun memperhatikan wajah Salsa yang memerah saat mendengar beberapa pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Ia sedikit menyesal karena mengajaknya pergi tanpa mengetahui keadaan Salsa. Ia memang tampak seperti orang yang demam dengan wajah yang sedikit pucat dan kantung mata yang sedikit hitam karena mungkin sering begadang.

"Mau gue anter ke UKS?" Tanya Arga dengan khawatir.

Semua orang disekitarnya tampak khawatir dengan Salsa. Namun ia sebenarnya ingin tertawa karena mereka menganggapnya sakit. Padahal ini reaksi alami saat hatinya berdebar dengan perasaan bahagia.
Salsa menggeleng-gelengkan kepalanya dan menyakinkan teman-temannya bahwa ia baik-baik saja.

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang