"Mengapa rasa bersalah itu muncul lagi?"
-Arga Rakyan-"Arga! Gue cari lo. Tahu-tahu disini." Ucap Ryan membuat mereka bertiga menatapnya.
"Lah? Kok ada Salsa disini?" Sambungnya karena ia bingung melihat Salsa di hadapannya.
"Ryan, kenalin dia temen gue Fajar. Kakak Salsa juga ternyata." Ucap Arga untuk menjawab rasa penasaran Ryan.
Ryan pun bersalaman dengannya, lalu duudk di samping Arga.
"Oh ternyata lo itu Kakaknya. Padahal gue kira lo pacarnya Salsa." Ucap Ryan dengan santai.
Fajar tertawa mendengar ucapan Ryan. Sebenarnya ia mengetahui rumor di sekolah Salsa. Namun, rasanya sangat lucu mendengarnya langsung.
"Ternyata gosip itu bener." Ucap Fajar setelah menghabiskan tawanya.
"Salsa juga udah bilang. Tapi tetep aja ke sekolah." Ucap Salsa yang daritadi hanya terdiam.
Fajar hanya tersenyum sambil memandangi wajah Salsa.
"Lo juga jemput Salsa waktu pingsan kan? Gila! Kelas gue rame banget waktu lo jemput Salsa."
"Lo sekelas sama Arga?" Tanya Fajar kepada Ryan.
"Iya gue sekelas sama dia."
"Ah jadi keributan kemarin gara-gara lo. Gue sampe keluar kelas buat lanjut baca buku." Ucap Arga.
"Sorry. Orang cakep emang susah."
Mereka berdua tertawa kecuali Salsa. Ia merasa tak ada sama sekali yang lucu dengan ucapan Fajar.
Mereka bertiga berbincang-bincang sampai tak menyadari jika Salsa terus saja diam. Karena merasa bosan, ia pun memotong pembicaraan mereka."Kak? Katanya mau nonton."
"Ah iya lupa. Lo berdua ikut aja. Gue yang traktir."
"Ada angin apa tiba-tiba traktir?" Tanya Arga menyelidik.
"Pertanyaan lo sama kayak Salsa. Ya udahlah. Lagian ini duit halal. Ayo."
Sebelum mereka pergi ke bioskop, mata Arga dan Salsa sempat bertemu 10 detik, membuat Salsa canggung.
Dan kali ini Arga merasa lebih canggung dari biasanya. Tiba-tiba saja ia mengingat ketika Salsa menghubunginya."Mau nonton aja."
"Terserah lo aja." Jawab Arga.
Fajar pun menatap Adiknya yang sedang memilih film.
"Kamu mau film apa?"
Salsa menatap Kakaknya dengan tatapan bingung.
"Terserah aja deh."
"Oke. Jangan protes ya."
Salsa mengangguk kemudian ia duduk untuk menunggu Kakaknya yang sedang mengantri. Ia memainkan handphone nya untuk melihat beberapa akun media sosial miliknya.
Ia terkejut saat tiba-tiba saja ada seseorang duduk di sebelahnya. Ternyata ia adalah Arga. Salsa mencoba menyembunyikan kegugupannya di depan Arga."Eh lo." Ucapnya sambil tersenyum kaku saat tahu Arga duduk di sampingnya.
Salsa kembali melanjutkan menatap handphone nya.
"Tadi malem lo kenapa?" Tanya Arga membuka pembicaraan.
Salsa menatap Arga yang membuka pembicaraan dengannya. Nyatanya, pertanyaan yang ia takutkan dari mulut Arga akhirnya terdengar juga.
"Ah soal telepon itu. Sorry gue ganggu lo."
"Bukan masalah itu. Tapi kenapa lo tiba-tiba nanya keadaan gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga
Teen Fiction"Tidak selamanya yang dingin itu membekukan. Kadang yang dingin itulah bisa jadi paling meluluhkan. Seperti dia, yang dingin tapi selalu saja menumbuhkan cinta." {Salsabila Ayska}