☕: Ternyata

2.7K 145 1
                                    

"Sebesar apapun rasa kecewaku, aku tak sanggup melihatnya kesakitan. Bukankah ini cinta?"
-Salsabila Ayska-

Salsa membantu Arga untuk berjalan hingga di depan pintu rumahnya. Tak lama kemudian datang Ayah Arga membukakan pintunya. Tentu saja ekspresinya terkejut melihat kondisi Arga.
Ia langsung membantu Salsa yang kesulitan dan Arga pun langsung di dudukan di sofa.

"Kaki kamu kenapa bisa gini?" Tanya Ayahnya.

"Keseleo waktu main basket." Jawabnya sambil meluruskan kakinya dengan perlahan.

"Eh Salsa! Makasih Salsa udah bantu Arga."

Salsa tersenyum ramah. Ia pun meminta izin untuk mencari Ibu Arga.

"Thank's banget hari ini." Ucap Arga kepada Salsa.

Salsa tersenyum manis sambil mengangguk. Walaupun sebenarnya ia masih kecewa kepada Arga, tapi ia pun tak bisa melihatnya kesakitan.

"Besok gak usah sekolah kalo kaki lo masih sakit."

Arga mengangguk. Ia memang tak berniat untuk pergi ke sekolah dengan kondisi seperti ini.

"Aga! Kaki kamu!!" Ucap Ibunya dengan tatapan khawatir dan sambil duduk di samping Arga untuk melihat kakinya.

Ayahnya pun duduk di samping Ibunya sambil memperhatikan kaki Arga.

"Kenapa kamu tiba-tiba main basket sih? Udah kelas 12 juga masih aja." Sambung Ibunya.

"Aga gak tahu bakal gini."

Bi Maryam tiba-tiba datang sambil membawa minuman dan beberapa cemilan untuk Salsa.

"Di minum Salsa. Kamu pasti capek."

Salsa tersenyum sebelum meminum minuman yang di suguhkan oleh mereka.

"Kamu bisa bawa mobil? Om nggak nyangka loh." Ucap Ayah Arga sambil menggelengkan kepala karena tak percaya.

"Pernah belajar sih om. Hehe."

"Kamu bawa dia sendiri?" Tanya Ibunya.

"Tadi sih sama Ryan. Tapi Ryan pulang ke rumahnya karena ada urusan."

Mereka berdua ber-oh ria mendengar jawaban Salsa.

"Kak Salsa!!" Ucap Alan dari kejauhan dengan antusias.

"Hei Alan. Apa kabar?" Tanyanya.

"Alan baik." Jawabnya sambil tersenyum polos khas anak sd.

Ia pun tiba-tiba melihat kaki Arga yang di perban.

"Kak Arga kenapa main basket lagi sih? Terus keseleo lagi." Ucapnya dengan ekspresi yang sangat lucu.

"Dari yang gede sama yang kecil terus aja ngomel." Ucap Arga dengan wajah yang sedikit kesal karena yang ia terima kebanyakan adalah omelan.

Alan hanya tersenyum dengan polos. Salsa pun tersenyum menatap Arga yang ekspresinya jarang ia temui.
Ibu Arga pun menepuk pundak Suaminya untuk membawa Arga ke kamarnya. Disaat seperti ini, Arga seharusnya banyak istirahat agar kakinya semakin membaik.

"Arga kenapa tiba-tiba main basket? Apa kamu tahu?" Tanya Ibunya memulai percakapan lagi.

"Katanya sih buat latih tubuh aja. Tapi waktu di sekolah, suasananya kayak yang tanding gitu."

"Oh ya? Kamu juga lihat waktu dia keseleo?"

"Waktu Arga main basket emang banyak yang nonton. Salsa juga lihat."

"Tante rasa itu emang tanding deh. Coba nanti Tante introgasi dia."

Salsa hanya tersenyum. Sebenarnya ia pun masih belum terima jika alasan Arga bermain basket dengan Gilang karena memperebutkan 1 cewek.

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang