"Kali ini siapa lagi?"
-Salsabila Ayska-"Jadi gimana rencana lo?" Tanya Arga kepada Ryan.
"Kemarin gue udah minta sama ketua osis kalo lo bakal tanding basket lawan dia."
"Tanding basket? Gila lu. Gue udah lama ga main basket."
"Tapi dulu lo jago kan. Sekarang yang penting bukan masalah menang atau kalah, tapi gimana caranya lo akting masukin bola ke ring terus udah itu lo keseleo." Jelas Ryan.
"Itu rencana lo? Gak ada yang lain apa?" Tanyanya.
"Gak ada. Lo pasti bisa."
"Oke. Habis itu?"
"Kalo lo keseleo beneran, gue udah ada kenalan tukang urut yang manjur banget. Tapi kalo lo ga keseleo, ya lo tinggal akting pura-pura sakit aja. Nanti kita lihat ekspresi Salsa waktu lo keseleo."
Arga menghembuskan nafasnya. Ia sedikit gugup karena sudah lama tak bermain basket.
"Kapan?" Tanya Arga.
"Nanti waktu istirahat."
Arga mengerutkan keningnya karena kaget.
"Habis pelajaran ini maksud lo?"
Ryan hanya menjawabnya dengan anggukan. Sedangkan Arga sedikit gugup.
*****
Saat kelas Arga baru saja keluar, ketua osis yang bernama Gilang langsung menghampiri Arga dan Ryan.
"Gimana? Jadi?" Tanya Gilang kepada Ryan.
"Jadi dong." Jawabnya sambil tersenyum.
"Oke. Masalah anak-anak bakal lihat kita itu udah beres. Mereka pasti liat tanding kita."
Ryan mengacungkan jempolnya kepada Gilang sedangkan Arga hanya menatap mereka.
"Dia tahu gue bakal pura-pura keseleo?" Tanyanya sambil berbisik.
"Dia tahu kok. Dia bakal bantu lo nanti."
Arga hanya mengangguk saja dan mereka bertiga pun segera pergi ke lapangan basket.
Saat mereka bertiga berjalan melalui kelas yang lain, beberapa siswa yang mereka lalui tampak ricuh.
Gilang tersenyum. Ternyata orang suruhannya benar-benar bisa di andalkan.Sementara Salsa, Meyra dan Andin tampak kebingungan dengan kericuhan yang sedang terjadi di kantin.
"Ada apa ini?" Tanya Salsa kepada Meyra dan Andin.
Andin pun menepuk bahu salah seorang siswi yang berada di dekatnya.
"Ada apa ribut-ribut?" Tanyanya.
"Itu katanya Arga sama Gilang mau tanding basket sekarang."
"Gilang? Gilang ketua osis maksud lo?" Tanyanya lagi.
Siswi itu mengangguk dan segera pergi dari bangkunya. Tentunya ia pergi ke lapangan basket untuk melihat pertandingan itu.
"Apa katanya?" Tanya Salsa penasaran.
"Katanya Arga sama Gilang mau tanding basket sekarang."
"Hah? Dalam rangka apa?" Tanya Meyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga
Teen Fiction"Tidak selamanya yang dingin itu membekukan. Kadang yang dingin itulah bisa jadi paling meluluhkan. Seperti dia, yang dingin tapi selalu saja menumbuhkan cinta." {Salsabila Ayska}