☕: Hasil dari Percobaan

2.6K 142 4
                                    

"Dia sepertinya tak menyukaiku."
-Arga Rakyan-

"Gue cuman latih badan gue lagi buat tanding basket. Udah lama banget gak main basket." Jawab Arga.

Salsa menatap kembali jalanan.

"Oh gitu."

Setelah itu tak ada perbincangan antara Arga, Salsa dan Ryan. Mereka semua mendadak membisu. Ryan dan Arga masih menyembunyikan niat terselubung mereka sedangkan Salsa masih memikirkan cara untuk mengetahui siapa Anna.
Salsa tiba-tiba membawa ponselnya dan mengetikkan sesuatu untuk Alan.

For: Alan
"Hari ini Alan pulang jam berapa?"

Tak lama kemudian, Alan menelponnya. Sebelum mengangkatnya, Salsa menatap Arga. Ia tak mau sampai Arga mengetahui jika ia akan bertemu dengan Alan.

"Hallo Kak Salsa?"

"Iya?"

"Alan udah pulang kok. Sekarang di rumah."

"Ya bagus deh. 1 jam lagi nanti kesana."

"Kak Salsa mau kesini?"

"Iya tunggu aja. Udah dulu ya."

"Iya."

"Siapa?" Tanya Ryan kepada Salsa.

"Itu cuman temen lama doang." Jawab Salsa.

Tak lama kemudian Ryan menghentikan mobilnya.

"Akhirnya nyampe juga." Ucap Ryan.

Ia pun segera keluar dari mobil dan membantu Arga keluar dari mobil.

"Sal! Lo sebelah kanan, gue sebelah kiri."

Salsa pun menyimpan tangan kanan Arga ke pundaknnya. Tatapan mereka berdua beberapa detik sempat bertemu, membuat Salsa semakin tak karuan. Baru kali ini ia sedekat ini dengan Arga.
Mereka pun masuk dan segera membaringkan Arga di kasur yang telah disediakan.

"Ini yang kata kamu itu." Ucap seorang pria paruh baya kepada Ryan.

"Iya pak. Dia baru aja keseleo."

Pria itu pun mendekati Arga dan memegang pergelangan kaki Arga yang sakit.

"Aww." Rintih Arga tak sadar.

Pria itu pun mengambil minyak urut dan memulainya.

Ryan duduk di belakang pria paruh baya itu untuk melihat kaki Arga sedangkan Salsa masih tetap berdiri.

"Duduk aja neng." Ucap pria paruh baya itu.

Salsa pun duduk di sebelah kepala Arga yang sedang berbaring. Sambil menahan sakit di kakinya, ia memejamkan matanya. Ia perlahan membuka matanya dan mengetahui jika Salsa memegang tangannya.
Salsa tersenyum dan saat itu Arga malah ingin melepaskan tangannya.

"Arggh!" Rintih Arga tanpa sadar memegang erat tangan Salsa.

Tentu saja Salsa terkejut karena Arga memegang erat tangannya. Setelah rasa sakitnya berkurang, ia melepaskan tangannya.

"Cukup sampai sini!" Ucapnya dalam hati sambil memejamkan matanya.

Sebenarnya pikirannya terus saja menolak sikapnya kepada Arga. Tapi lagi-lagi hatinya tak tega melihat Arga kesakitan.
Ia bangkit dari kasur dan bergegas pergi keluar.
Arga dan Ryan saling menatap bingung karena Salsa tiba-tiba saja pergi.

"Gue susul dia dulu." Ucapnya kepada Arga.

Arga mengangguk. Lalu Ryan pun menyusulnya.

"Kenapa tiba-tiba keluar?" Tanya Ryan saat melihat Salsa duduk di halaman.

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang