☕: Saling Mengenal

3K 151 2
                                    

"Aku percaya bahwa mimpi hanya bunga tidur. Itu tak mungkin terjadi."
-Salsabila Ayska-

Fajar dan Salsa baru saja sampai di rumah. Tak lama kemudian, suara Ibunya terdengar nyaring di kedua telinga mereka.


"Kamu gak apa-apa kan? Ibu khawatir denger kabar kamu pingsan." Ucap Ibunya dengan khawatir.

Salsa tersenyum mengetahui jika beberapa orang mengkhawatirkannya.

"Salsa sekarang udah baikan." Ucapnya untuk menenangkan Ibunya yang khawatir.

"Sekarang cepet ke kamar. Sebentar lagi Ibu bawa makan sama obat buat kamu."

Ia tersenyum lagi sambil menganggukan kepalanya. Ia berjalan pelan menuju kamarnya dan tanpa ia sadari Fajar mengikutinya.
Fajar membantu Salsa untuk membuka jaket yang ia pakai dan menyimpan tas Salsa di meja belajarnya.

"Makasih ya kak, udah jemput ke sekolah."

Fajar membalas perkataan Salsa hanya dengan anggukan dan senyuman.

"Kamu langsung istirahat deh. Biar lebih enak badannya."

Perkataan Fajar hanya di balas dengan senyuman lemah Salsa.

*****

Salsa sedang berbaring di ranjang UKS. Lagi-lagi badannya demam karena ia memaksakan diri untuk sekolah. Kepalanya sangatlah berat, hingga ia memutuskan untuk memejamkan matanya agar rasa sakit di kepalanya hilang.
Hanya beberapa detik ia memejamkan matanya. Ia pun membuka matanya dengan perlahan. Salsa tampak terkejut karena tiba-tiba saja Arga telah berada di sampingnya. Ia bangkit, untuk memastikan jika ia benar-benar Arga.
Arga tersenyum manis kepada Salsa yang tampak bingung. Reaksi Salsa tentunya sangat tak percaya jika Arga tersenyum seperti itu. Ini pertama kalinya Arga tersenyum seperti itu.

"Lo gak apa-apa?" Tanya Arga karena ia menatap Salsa yang tampak sedang bingung.

Salsa terus saja menatap Arga tanpa berkedip hingga sikap Arga membuatnya lagi-lagi tak percaya. Arga tiba-tiba memegang kening Salsa dan beberapa detik setelahnya ia memeluk Salsa.
Salsa tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ia benar -benar tak percaya jika Arga bisa melakukan hal yang seperti ini.

"Bilang sama gue, kalo lo gak apa-apa." Ucap Arga.

Salsa mengangguk dalam pelukan Arga. Ia benar-benar bahagia hari ini. Salsa sudah terbiasa dengan Arga, ia pun membalas pelukan Arga dengan erat.
Ia tersenyum karena sikap manis yang di lakukan oleh Arga. Namun senyumnya sedikit menghilang saat seseorang masuk ke dalam UKS.
Salsa tak melepaskan pelukannya walaupun ia mengetahui seseorang masuk ke UKS. Seorang wanita berambut pendek itu masuk dan menatap Salsa dengan tajam seakan-akan ia sangat membenci Salsa.
Baru saja Arga akan membalikkan badan untuk mengetahui siapa seseorang yang telah masuk. Wanita itu langsung mengeluarkan pisau dari sakunya.
Salsa tentu saja membulatkan matanya. Baru saja ia akan menyuruh Arga untuk menghindar, tapi wanita itu dengan cepat berlari.

JLEB!

Salsa menutup mulutnya yang sedang menganga tak percaya. Wanita itu menusukkan pisaunya kepada perut Arga.
Salsa mengeratkan pelukannya kepada Arga yang sedang kesakitan. Tanpa ia sadar, matanya sudah banyak mengeluarkan cairan bening.

"Ma-af. Gu-e gak bis-sa sela-lu sama l-lo." Ucap Arga terbata-bata.

Salsa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menangis. Hatinya benar-benar sakit hingga membuat ulu hatinya nyeri.

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang